Jakarta -
Kedutaan Besar (Kedubes) India buka suara tentang isu yang menyinggung pembangunan gedung baru Kedubes India hingga ramai di media sosial. Adapun para warganet menyoroti tentang konsep bangunan baru itu yang memiliki 18 lantai, berbeda dengan rata-rata gedung kedubes lainnya di Jakarta.
Kedubes India menegaskan, hal-hal yang beredar di media sosial merupakan informasi yang tidak berdasar. Pihak kedubes juga menduga kabar burung tersebut merupakan bagian dari upaya yang diatur untuk menyesatkan publik dan merusak reputasi kedubes.
"Klaim ini sama sekali tidak berdasar dan sengaja disebarkan oleh orang-orang dengan motif tersembunyi," ujar Kedubes, dalam keterangan tertulis, Senin (25/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Lebih lanjut, Kedubes India memberi penjelasan tentang beberapa hal menyangkut isu tersebut. Pertama, terkait hunian yang berada di dalam komplek kedutaan. Kedubes mengatakan, apartemen tersebut akan dipergunakan secara eksklusif untuk digunakan para staf kedutaan.
"Tempat tinggal ini bukan untuk penggunaan komersial, dan tidak ada orang luar yang diizinkan berada di dalam kawasan Kedutaan yang aman, sesuai dengan norma diplomatik internasional," tegasnya.
Kedua, terkait norma diplomatik untuk keamanan. Kedubes menjelaskan, secara global staf Kedubes bertempat tinggal di kompleks kedubes demi alasan keamanan dan logistik. Praktik ini konsisten dengan pengaturan yang dibuat oleh banyak Kedubes lain di Jakarta dan di seluruh dunia.
Ketiga, terkait timbal balik dengan Kedubes Indonesia di New Delhi. Kedubes Indonesia di New Delhi memiliki tempat tinggal khusus bagi stafnya, yang terletak di dalam kompleks Kedutaan Besar.
"Lahan yang disediakan oleh Pemerintah India di New Delhi cukup luas, sehingga memungkinkan untuk membangun bangunan bertingkat rendah, tidak seperti keterbatasan ruang di Jakarta," imbuhnya.
Keempat, terkait dengan keterbatasan lahan di Jakarta. Hal ini membuat satu-satunya solusi yang layak adalah pembangunan vertikal dengan 18 lantai untuk mengakomodasi kebutuhan operasional Kedubes dan tempat tinggal staf.
Kelima, lokasi gedung Kedubes dikelilingi dengan bangunan tinggi. Hal ini dapat diverifikasi melalui kunjungan sederhana ke lokasi atau dengan menggunakan alat seperti Google Maps. Bangunan baru tersebut konsisten dengan karakter lingkungan sekitar.
Lalu yang keenam, terkait dengan kepatuhan hukum. Kedubes India menyatakan telah memperoleh semua izin hukum yang diperlukan untuk pembangunan gedung tersebut. Ditegaskan, klaim yang bertentangan sepenuhnya salah.
"Klaim yang bertentangan sepenuhnya salah dan tampaknya menjadi bagian dari agenda oportunistik untuk menyesatkan netizen dan menodai hubungan bilateral yang kuat antara India dan Indonesia. Mereka juga mempertanyakan hak kedaulatan Pemerintah india untuk memberikan Kedubes India izin yang diperlukan untuk membangun Kedubes sesuai kebutuhannya," tulis Kedubes India.
Atas kondisi ini, Kedubes India meminta masyarakat untuk memverifikasi fakta sebelum menarik kesimpulan atau menyebarkan informasi yang salah yang secara tidak sengaja dapat merusak hubungan yang telah lama terjalin dan bersahabat antara India dan Indonesia.
"Kedua negara ini berbagi kemitraan sejarah, budaya, perdagangan, ekonomi, dan pembangunan selama berabad-abad, yang tidak boleh dirusak oleh tuduhan yang tidak berdasar," pungkasnya.
Sebagai informasi, dalam catatan detikcom rencana pembangunan gedung baru Kedubes India telah terdengar sejak 2023. Proyek gedung setinggi 18 lantai itu dibangun oleh PT Waskita Karya (Persero).
Gedung ini berlokasi di Kuningan Timur, Jakarta Selatan dengan nilai kontrak Rp 334 miliar. Diproyeksikan, penyelesaian Gedung Kedutaan Besar India ini membutuhkan waktu pekerjaan selama 27 bulan.
Gedung dan kawasan Kedutaan Besar India ini dibangun di atas luas tanah 6.916 m2 dengan total project area 25.006 m2 yang terdiri dari 4 lantai gedung Main Chancery, ASEAN Office, Consular seluas 4.379 m2, 4 lantai gedung Jawaharlal Nehru Indian Culture Centre (JNICC) seluas 3.084 m2 dan 18 lantai gedung Residences dan Consular seluas 16.183 m2.
(shc/rrd)