Punya Cerita Mistis, Begini Sejarah Tari Gubang Mampok di Anambas

2 months ago 205

Kepulauan Anambas -

Gubang atau disebut juga Gobang merupakan kesenian tradisional dari Kabupaten Kepulauan Anambas tepatnya dari Desa Mampok, Kecamatan Jemaja. Tarian yang biasanya dipentaskan untuk hiburan ini menyimpan cerita mistis.

Diceritakan oleh Bendahara Kelompok Kesenian Gubang Mampok, Rairah M. Zali tari gubang berawal dari kisah tujuh orang pria yang sedang mencari buah sawang, kelidang dan buah-buahan lainnya di hutan. Mereka telah terbiasa mencari bahan makanan di hutan tersebut. Namun, saat itu tiba-tiba saja ketujuh orang tersebut hilang arah, dan terserat di tengah hutan.

"Suatu hari ada cerita orang tujuh pergi ke hutan membutuhkan makanan. Makanannya buah sawang dengan buah kelidang. Jadi itulah di desa jalan tak dapat pulang lagi, bermalam lah dia ke hutan," ujar pria berusia 73 tahun tersebut kepada detikcom belum lama ini.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di malam hari, ketujuh orang tersebut mendengar bunyi-bunyian layaknya pesta tengah digelar. Mereka pun menyusuri gelapnya hutan untuk mencari asal bunyi-bunyian tersebut. Rupanya, di tengah gelapnya hutan ada satu rumah yang sedang menggelar pesta dengan tari-tarian, nyanyian, dan permainan alat musik.

Tiga dari tujuh orang tersebut sepakat masuk ke rumah itu. Sedangkan empat orang lainnya menunggu hingga rekan-rekannya disambut sang pemilik rumah. Di dalam rumah tersebut, ketiga orang itu disambut dengan ramah dan meriah. Mereka bahkan dipersilakan untuk mempelajari kesenian tersebut.

Punya Cerita Mistis, Begini Sejarah Tari Gubang Mampok di AnambasPunya Cerita Mistis, Begini Sejarah Tari Gubang Mampok di Anambas Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

Namun di balik sambutan yang ramah dari pemilik rumah, ketiga orang tersebut rupanya sedang diincar untuk dijadikan mangsa. Pertarungan pun tak terelakan. Hingga pagi tiba, ketujuh orang itu tersadar. Rumah yang semalam mereka lihat rupanya sebongkah batu besar dengan pohon beringin di atasnya.

"Bukan, bukan rumah. Atasnya pohon beringin. Jadi waktu itulah dia tersadar (bahwa itu bukan rumah)," terang Rairah.

Warga setempat menyebut makhluk halus penghuni hutan tersebut sebagai orang bunian. Dari mereka lah kesenian tradisional gubang atau gobang ini berasal. Sebanyak 18 lagu berhasil dipelajari oleh leluhur Desa Mampok dan hingga kini masih terus dimainkan untuk hiburan di pesta pernikahan maupun acara besar.

Gubang Mampok dimainkan paling sedikit hingga 18 orang secara bergantian. Kesenian ini biasanya digelar semalaman hingga pagi tiba. Selain tabuhan alat musik, kesenian ini diiringi dengan lantunan syair, pantun dan tarian. Penari Gubang mengenakan topeng serta mengenakan pakaian laki-laki seperti topi, jas dan celana panjang. Sedangkan untuk perempuan mengenakan kerudung dan gaun.

Gubang sendiri berasal dari kata Ngumang yang kemudian banyak diucapkan juga dengan sebutan Gobang. Namun tak diketahui pasti makna dari sebutan kesenian ini.

Tak hanya di Kepulauan Anambas, kesenian Gubang juga dikenal di Sumatera Utara yang disebut sebagai Gubang Asahan.

Unsur mistis dalam kesenian Gubang hingga kini masih terasa. Rairah mengungkapkan, sebelum pentas terdapat 'ritual' yang dijalankan agar kesenian Gubang bisa tampil lancar dan menghibur.

"Ada (ritual dan bacaan). Itu untuk memanggil 'sih'-nya. Sih itu untuk orang bunian. Dipanggil itu supaya datang, supaya sedap mainnya," ucap Rairah.

Punya Cerita Mistis, Begini Sejarah Tari Gubang Mampok di AnambasPunya Cerita Mistis, Begini Sejarah Tari Gubang Mampok di Anambas Foto: Rifkianto Nugroho/detikcom

Tak hanya itu, pemain Gubang juga terkadang mengalami kerasukan. Namun menurut Rairah, hal ini justru akan menambah keindahan tarian dan permainan.

"Sering itu kemasukan. Saya sering temui kalau main di Jemaja Timur sana, di Kuala Maras, kemasukan. Di Rewak kemasukan juga. Tapi nggak apa-apa, (supaya) bagus ini," pungkasnya.

detikcom bersama BAKTI Kementerian Komunikasi dan Digital (Komdigi) mengadakan program Tapal Batas untuk mengulas perkembangan ekonomi, wisata, infrastruktur, dan pemerataan akses internet di wilayah 3T (tertinggal, terdepan, dan terluar). Ikuti terus berita informatif, inspiratif, unik dan menarik dari program Tapal Batas di tapalbatas.detik.com!

(prf/ega)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial