Rencana 3 Calon Gubernur Cegah Banjir Jakarta

2 months ago 46

Jakarta -

Banjir telah menjadi masalah yang kerap melanda Jakarta. Persoalan ini pun menjadi salah satu topik yang dibahas dalam debat Pilgub.

Masing-masing pasangan calon gubernur dan calon wakil gubernur memiliki gagasan untuk mencegah banjir Jakarta. Berikut daftarnya:


1. Ridwan Kamil-Suswono

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Calon Gubernur DKI Jakarta nomor urut 1, Ridwan Kamil (RK) menyinggung mahalnya dampak akibat bencana banjir di Ibu Kota bagian utara. Ia menyebut kondisi ini disebabkan oleh ketidakadilan tata ruang.

Ditambah lagi, permukaan tanah di Jakarta cenderung menurun. Menurut RK salah satu solusi terhadap masalah tersebut adalah kombinasi pembangunan dari giant sea wall atau tanggul laut raksasa dan giant mangrove wall.

"Ketidakadilan tata ruang mengakibatkan banjir yang mahal di utara akibat perubahan iklim dan juga gaya hidup kita. Tanah sudah turun. Solusi mangrove kombinasi giant sea wall bisa kita bicarakan,"kata RK dalam debat ketiga Pilgub Jakarta, Minggu (17/11).

Menurut RK, giant sea wall memang menjadi solusi penanganan banjir di pesisir utara Jakarta.Meskipun mahal, namun proyek yang akan digarap Presiden Prabowo Subianto itu harus terlaksana.

"(Penyebab banjir) ada yang global warming membuat naik suhu sehingga utara solusinya mahal sekali tapi harus dilakukan giant sea wall, proyek Pak Prabowo ini harus kita sukseskan karena yang akan tenggelam tidak hanya Jakarta tapi pesisir dari Sumatera sampai Jawa di 2075 bisa tenggelam," tutupnya.

2. Dharma Pongrekun-Kun Wardana

Calon gubernur (cagub) Jakarta nomor urut 2 Dharma Pongrekun mengaku punya solusi soal banjir. Dia pun mengajak warga tak menganggap air hujan sebagai rezeki alih-alih musibah.

Awalnya Dharma menjawab pertanyaan dari moderator soal langkah konkret untuk menjamin hak warga Jakarta atas air.

"Saya rasa pembatasan (air) tidak perlu dilakukan karena air merupakan kebutuhan dasar manusia kalau perlu yang dibatasi adalah hentikan korupsinya itu sesungguhnya harus dibatasi," ubat Dharma.

Dharma menilai, jika pemerintahan mau mengatasi permasalahan itu maka bisa terjadi. Ia menyinggung pemanfaatan waduk yang menampung banjir di Jakarta.

"Kemudian sebenarnya kalau kita tahu cara mengatasinya, sudah ada dua waduk di Sukamahi dan juga waduk Ciawi itu bisa kita manfaatkan untuk menampung banjir kiriman," kata Dharma.

Dharma pun mengajak positif warga Jakarta memandang soal banjir. Ia menilai mesti ada timbal balik antara manusia dengan alam.

"Mulai sekarang saya mengajak mari kita tidak menganggap banjir itu musibah, tapi mari kita menganggap banjir itu adalah rezeki dari Tuhan sehingga sikap kita kepada alam akan menentukan hasilnya," imbuhnya.

3. Pramono Anung-Rano Karno

Pasangan calon (paslon) cagub dan cawagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno atau Si Doel menjanjikan komitmen dalam mengatasi masalah banjir di Jakarta. Dia menyampaikan salah satu solusinya ialah melanjutkan program sumur resapan.

"Untuk penanganan banjir, pasukan oranye akan bekerja lebih masif. Dan sumur resapan akan kita lanjutkan. Saya dan Bang Doel bukan atasan, kita berdua akan menjadi pelayan bagi masyarakat Jakarta," ujar Pramono.

Sementara itu, si Doel menyampaikan pentingnya penanganan banjir di Jakarta. Salah satunya melalui normalisasi sungai yang harus segera dilakukan hingga menambah jumlah sumur resapan dan membangun waduk.

Menurutnya komitmen pemerintah Jakarta untuk menangani masalah ini sudah tercermin dalam anggaran pendapatan dan belanja daerah (APBD) 2025. Sehingga jika terpilih nanti dirinya hanya perlu memastikan agar proyek normalisasi sungai itu dapat terlaksana sesegera mungkin.

"Secara nyata banjir akan menjadi salah satu prioritas APBD DKI 2025, normalisasi sungai harus segera diselesaikan," kata Si Doel dalam debat ketiga Pilgub Jakarta, Minggu (17/11/2024).

Si Doel bersama Calon Gubernur Pramono Anung juga berencana untuk membangun waduk dan menambah jumlah sumur resapan. Sehingga pemerintah dapat mengatur atau mengurangi debit air yang masuk ke Jakarta untuk mengatasi masalah banjir kiriman.

"Pembangunan waduk untuk mengurangi debit air yang masuk ke Jakarta sangat dibutuhkan. Kemudian yang selanjutnya adalah kita harus segera melakukan normalisasi sungai dan menambah jumlah sumur resapan," terangnya.

Masih belum cukup, jika terpilih sebagai pemimpin Jakarta, Si Doel juga berencana untuk mencegah terjadinya banjir akibat genangan pada drainase. Dalam hal ini dirinya akan menugaskan 'pasukan oranye' alias para petugas kebersihan untuk memastikan tidak ada drainase yang tersumbat.

Bersamaan dengan itu pihaknya berencana untuk melakukan pembangunan sarana utilitas terpadu agar tidak ada kabel semrawut lagi di Jakarta, yang kemudian menjadi salah satu penyebab tersumbatnya saluran drainase tadi.

(ily/acd)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial