Trump: Black Hawk Terbang Terlalu Tinggi Saat Tabrak Pesawat Penumpang

1 month ago 26

Washington DC -

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump kembali mengomentari tabrakan maut antara pesawat penumpang dan helikopter militer Black Hawk di Washington DC. Trump menyebut helikopter Black Hawk, yang dioperasikan Angkatan Darat AS itu, mengudara terlalu tinggi saat tabrakan terjadi.

Pernyataan Trump yang disampaikan via media sosial Truth Social ini, seperti dilansir Reuters, Sabtu (1/2/2025), tampaknya menjadi pengungkapan besar mengenai penyelidikan insiden fatal tersebut, yang sedang berlangsung.

Tidak ada korban selamat, atau sedikitnya 67 orang tewas, dalam tabrakan maut yang terjadi pada Rabu (29/1) malam waktu setempat.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Helikopter militer AS biasanya mengudara pada rute bernama Route 4 yang ada di atas Sungai Potomac, dekat dengan Bandara Nasional Ronald Reagan di Washington DC. Demi alasan keamanan, ketinggian penerbangan helikopter dibatasi pada ketinggian 200 kaki atau sekitar 61 meter.

"Helikopter Black Hawk terbang terlalu tinggi, sangat tinggi. Helikopter itu jauh di atas batasan 200 kaki. Itu tidak terlalu rumit untuk dipahami, bukan???" tulis Trump dalam postingan Truth Social pada Jumat (30/1) waktu setempat.

Angkatan Darat AS belum memberikan tanggapan atas pernyataan Trump tersebut.

Tabrakan maut, yang tercatat sebagai bencana penerbangan paling fatal di wilayah AS selama lebih dari dua dekade terakhir ini, masih diselidiki oleh otoritas transportasi federal. Seorang pejabat Angkatan Darat AS, yang enggan disebut namanya, menyerukan kehati-hatian dan kesabaran saat penyelidikan berlangsung.

Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.

Menteri Pertahanan (Menhan) AS Pete Hegseth, dalam wawancara dengan Fox News, mengakui dugaan masalah ketinggian pada Black Hawk dalam insiden tersebut. Namun dia menyebut hal itu masih belum bisa disimpulkan.

"Kita sedang menyelidiki ketinggian, dan presiden sudah jelas mengenai hal tersebut: seseorang berada pada ketinggian yang salah. Penyelidikan akan membantu kita dalam memahami hal tersebut. Apakah Black Hawk terbang terlalu tinggi, apakah berada pada jalurnya? Saat ini, kita belum mengetahuinya," ucapnya.

Hegseth dan Angkatan Darat AS menyebut tiga personel militer yang ada di dalam Black Hawk itu berpengalaman. Bahkan menurut Angkatan Darat AS, sang pilot instruktur yang ditunjuk menjadi pilot komando memiliki 1.000 jam terbang, sedangkan satu pilot lainnya memiliki 500 jam terbang.

Personel militer ketiga merupakan kepala awak helikopter, yang biasanya duduk di kursi belakang.

Helikopter Black Hawk yang terlibat dalam tabrakan maut itu berasal dari Batalion Penerbangan ke-12, yang bermarkas di Fort Belvoir, Virginia. Unit ini bertanggung jawab atas penerbangan helikopter di wilayah ibu kota AS, dan secara terbaru mengangkut para pejabat senior pemerintah AS.

Unit tersebut ditangguhkan sementara selama 48 jam pada Kamis (30/1), dengan Hegseth menyarankan penangguhan itu diperpanjang. "Kita harus mengambil jeda hingga kita menuntaskan masalah ini," cetusnya.

Otoritas Penerbangan Federal AS saat ini membatasi penerbangan helikopter di dekat Bandara Nasional Ronald Reagan, hingga waktu yang belum ditentukan.

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial