Dunia Islam Perlu Perkuat Demokrasi dan Perdamaian Dunia

6 hours ago 4

Jakarta -

Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) berperan sebagai penyelenggara Konferensi Parliamentary Union of the OIC Member States (PUIC), atau konferensi parlemen negara negara yang tergabung dalam Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang ke-19.

Pertemuan internasional ini mengambil lokasi di kompleks Gedung DPR yang berada di kawasan Senayan, Jakarta ini berlangsung tanggal 12-15 Mei 2025 dan secara resmi inagurasinya di buka oleh Presiden RI Prabowo Subianto selaku kepala negara dan Puan Maharani selaku Ketua DPR RI, 14 Mei 2025.

Seperti yang ditegaskan oleh Mbak Puan, selaku Ketua DPR, dalam pembukaan PUIC kemarin siang, saya sangat mendukung dunia Islam yang memiliki populasi lebih dari 2 miliar, dan merupakan seperempat jumlah penduduk dunia telah menjadi kekuatan peradaban. Sebagai kekuatan peradaban, negara negara OKI harus mampu menjadi pelopor bagi perdamaian dunia dan tata dunia yang lebih baik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kita patut sedih, banyak negara-negara berpenduduk Muslim terlibat dalam pertikaian. Terbaru, Pakistan selaku anggota OKI terlibat perang dengan India.

Lebih menyedihkan lagi Palestina, mengalami pembumihangusan oleh Israel secara kejam. Bahkan bantuan kemanusiaan tidak bisa tersalurkan karena diblokade Israel.

Dunia seolah lumpuh untuk mewujudkan kedaulatan dan kemerdekaan Palestina. Israel melakukan aksi aksi di luar perikemanusiaan terhadap warga Palestina, namun tidak ada hukuman apapun terhadap Israel, yang seharusnya dibawa ke meja hijau Mahkamah Internasional di Den Haag.

Saya berharap konferensi PUIC merekomendasikan tuntutan terhadap Israel ke Mahkamah Internasional. Melalui konferensi PUIC, yang dipimpin Mbak Puan ini, kita berharap Indonesia bisa mendorong agar pemerintah negara negara anggota OKI bisa bersatu.

Menghentikan agresi militer Israel ke Palestina, dan memulihkan kembali peradaban yang damai di Palestina. Dunia menghadapi persaingan ekonomi dan politik seperti perang tarif perdagangan telah merusak tatanan perdagangan global, perubahan iklim, kemiskinan, kesenjangan sosial, dan ketegangan geopolitik.

Kita berharap melalui rekomendasi PUIC ini, dunia Islam mampu memanifestasikan ajaran ajaran Islam yang 'rahmatan lil alamin', untuk memberikan jalan keluar atas masalah masalah di atas. Di saat banyak negara negara berpenduduk mayoritas Muslim menghadapi tantangan politik, perang dan konflik sosial antar faksi-faksi politik, dan tidak mampu mengelola politik secara beradab melalui jalur demokrasi, Indonesia yang juga anggota OKI, dan menjadi berpenduduk Muslim terbesar di dunia, dapat mengambil peran menjadi role model bagi negara negara anggota OKI melalui konferensi PUIC ini.

Sebagai negara berpenduduk Muslim terbesar yang berkemajuan, Indonesia bisa menghadirkan demokrasi dalam kehidupan politik. Islam yang sakral, dan demokrasi yang profan, namun bisa dipadukan dalam kehidupan kenegaraan dan kemasyarakatan di Indonesia.

Salah satu perwujudan demokrasi kita, yang sulit kita jumpai pada mayoritas negara muslim adalah ruang partisipasi perempuan yang luas di berbagai bidang. Parlemen Indonesia membuktikan di bawah kepemimpinan perempuan bisa menjadi parlemen yang disegani dunia, dan menjadi bagian dari parlemen global, yang aktif menyuarakan perdamaian dunia, politik global yang lebih setara, dan berbagai agenda pembangunan.

Momentum pertemuan PUIC ini harus menjadi ruang konsolidasi, menjadi common bonding negara negara muslim untuk lebih solid, setidak tidaknya untuk mewujudkan perdamaian di Timur Tengah terwujud, sehingga PUIC ke-19 ini memberikan makna penting bagi pencapaian resolusi damai di Timur Tengah, yang selama ini gagal terwujud.


Said Abdullah, Ketua Banggar DPR RI

(akd/akd)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial