Brasilia -
Presiden Brasil Luiz Inacio Lula da Silva menelepon Presiden Rusia Vladimir Putin untuk mendesaknya menghadiri perundingan damai dengan Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky yang dijadwalkan pada Kamis (15/5) di Turki.
Zelensky sebelumnya mengatakan dirinya akan datang ke Turki dan akan menunggu Putin untuk hadir dalam perundingan itu. Sedangkan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump menyebut ada kemungkinan dirinya akan terbang ke Turki jika Putin juga turut hadir langsung dalam perundingan tersebut.
Lula da Silva yang baru saja melakukan kunjungan kenegaraan ke Moskow pekan lalu, menurut kantor kepresidenan Brasil dalam pernyataannya seperti dilansir AFP, Kamis (15/5/2025), telah "mendesak Presiden Rusia untuk menghadiri perundingan" demi mengakhiri perang Ukraina.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Desakan Lula da Silva itu disampaikan kepada Putin saat keduanya berbicara via telepon pada Rabu (14/5) waktu setempat.
Putin sendiri yang, pada akhir pekan, lalu mengusulkan digelarnya perundingan langsung antara Rusia dan Ukraina, sebagai tawaran balasan setelah Kyiv dan sekutu-sekutunya di Eropa menyampaikan ultimatum soal gencatan senjata sepenuhnya dan tanpa syarat selama 30 hari.
Para pemimpin negara-negara Eropa dan negara-negara lainnya semakin meningkatkan tekanan terhadap Putin untuk datang ke meja perundingan secara langsung.
Zelensky sebelumnya mengatakan kepada wartawan di Kyiv bahwa dirinya akan berada di Ankara pada Kamis (15/5) untuk melakukan perundingan dengan Moskow. Zelensky menyebut dirinya akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan keduanya akan menunggu Putin untuk datang langsung.
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Lihat juga Video: Menanti Terwujudnya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Sementara Trump, yang sedang melakukan kunjungan ke kawasan Teluk, menawarkan pada Rabu (14/5) untuk terbang ke Turki demi menghadiri langsung perundingan Ukraina-Rusia, asalkan Putin juga hadir langsung. Namun dalam daftar delegasi Rusia yang baru saja dirilis Kremlin, sama sekali tidak ada nama Putin. Dalam daftar itu tertulis Kremlin menunjuk sejumlah nama sebagai tim perundingnya, antara lain Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov dan staf kebijakan luar negeri Kremlin, Yuri Ushakov, yang sebelumnya dikabarkan akan menjadi negosiator utama. Kremlin juga mengirimkan Vladimir Medinsky, seorang ajudan garis keras Putin dan juga mantan Menteri Kebudayaan yang terlibat dalam negosiasi tahun 2022 lalu. Lihat juga Video: Menanti Terwujudnya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini