Zelensky Menanti Putin di Turki

4 hours ago 2
Jakarta -

Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky menantikan kedatangan Presiden Rusia Vladimir Putin di Turki. Ia berharap Putin hadir untuk membahas perdamaian antara Ukraina dan Rusia.

Berdasarkan catatan detikcom, Rabu (14/5/2025), Putin memang sempat menyatakan keinginannya untuk langsung membahas perdamaian dengan Ukraina pada 15 Mei 2025 di Istanbul, Turki. Ia akan berbicara dengan Presiden Turki Tayyip Erdogan terkait fasilitas untuk pembicaraan kedua negara ini.

"Usulan kami, seperti yang mereka katakan, sudah ada di atas meja. Keputusan sekarang ada di tangan otoritas Ukraina dan kurator mereka, yang tampaknya dipandu oleh ambisi politik pribadi mereka, dan bukan oleh kepentingan rakyat mereka," kata Putin.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Namun demikian, pihak Kremlin sejauh ini menolak untuk mengatakan apakah Putin -atau orang lain- akan betul-betul menghadiri perundingan perdamaian tersebut. Sementara Juru bicara Rusia, Dmitry Peskov, mengatakan bahwa Putin akan mengumumkan keputusannya pada waktunya.

"Begitu presiden menganggapnya perlu, kami akan mengumumkannya," kata Peskov.

Zelensky Cuma Mau Berunding dengan Putin

 Ukrainian President Volodymyr Zelensky speaks during an interview with Fox News Chief Political Anchor Bret Baier on Special Report With Bret Baier at the Fox News studios on February 28, 2025 in Washington, DC. Zelensky addressed his heated Oval Office meeting with President Donald Trump and Vice President JD Vance earlier today that cut short his planned White House visit and put a preliminary minerals agreement and U.S. security support for Ukraine into question.   Win McNamee/Getty Images/AFP (Photo by WIN MCNAMEE / GETTY IMAGES NORTH AMERICA / Getty Images via AFP) Foto: Getty Images via AFP/WIN MCNAMEE

Sementara itu, Zelenskyy menuntut agar Presiden Rusia Vladimir Putin menghadiri secara langsung perundingan gencatan senjata di Turki yang rencananya digelar pada Kamis. Dia menegaskan tidak akan mengadakan perundingan dengan perwakilan Rusia mana pun selain Putin.

Dilansir CNN, Zelensky mengaku akan berangkat ke Turki setelah Presiden AS Donald Trump mendesaknya untuk bertemu Putin. Zelensky mengatakan tidak akan mempertimbangkan untuk bertemu dengan perwakilan Rusia lainnya karena "semuanya di Rusia bergantung" pada Putin.

"Jadi saya katakan bahwa pada (Kamis) saya akan pergi ke Turki dan saya siap untuk bertemu Putin dan mengakhiri perang adalah melalui pembicaraan langsung dengannya," kata Zelensky kepada wartawan pada konferensi pers.

Hal ini terjadi di tengah meningkatnya tekanan internasional terhadap Rusia untuk menyetujui rencana yang didukung AS untuk gencatan senjata selama 30 hari di Ukraina.

Zelensky Tunggu Putin di Turki

 gestures as he attends a press conference, amid Russias attack on Ukraine, in Kyiv, Ukraine March 12, 2025. REUTERS/Valentyn Ogirenko/File Photo Purchase Licensing Rights Foto: REUTERS/Valentyn Ogirenko/File Photo Purchase Licensing Rights

Zelensky juga mengatakan akan menunggu Putin di Turki, pada Kamis (15/5), untuk melakukan perundingan damai. Zelensky telah mengonfirmasi kehadirannya, sedangkan Putin masih bungkam.

Putin, seperti dilansir Channel News Asia, sejauh ini belum mengatakan apakah dirinya akan hadir dalam perundingan tersebut, setelah Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mendesak kedua belah pihak untuk hadir sebagai bagian dari upaya Washington menghentikan perang tersebut.

Zelensky mengatakan kepada wartawan di Kyiv bahwa dirinya akan berada di Ankara pada Kamis (15/5) untuk melakukan perundingan dengan Moskow.

Dia akan bertemu dengan Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan, dan keduanya akan menunggu Putin untuk datang.

Dikatakan oleh Zelensky bahwa dirinya akan "melakukan segalanya untuk menyetujui gencatan senjata, karena dengan (Putin) itu, saya harus merundingkan gencatan senjata, karena hanya dia yang dapat memutuskannya".

Pemimpin Ukraina tersebut menambahkan bahwa jika pemimpin Rusia tidak muncul, maka para pemimpin Eropa dan AS harus menindaklanjutinya dengan ancaman sanksi tambahan dan sanksi berat terhadap Rusia.

(maa/maa)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial