Jakarta -
Cawagub Jakarta nomor urut 2, Kun Wardana, tidak khawatir Ridwan Kamil (RK)-Suswono didukung Presiden ke-7 RI Joko Widodo (Jokowi) maupun Pramono Anung-Rano Karno didukung mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Kun menganggap endorse tokoh politik tidak penting.
Kun awalnya bicara terkait dirinya dan Dharma Pongrekun yang tidak mau terjebak dalam polarisasi dukungan tokoh nasional. Dia menegaskan memang sejak awal mau maju dari jalur independen.
"Jadi begini, kami tidak ingin terjebak dalam polarisasi dukungan tokoh nasional, fokus kami adalah menyelesaikan persoalan nyata di Jakarta, dan juga keinginan kami membawa perubahan yang dirasakan langsung oleh warga. Nah makanya kita maju melalui jalur independen, artinya kami berdiri di atas dukungan langsung warga Jakarta, bukan partai politik, atau tokoh tertentu," kata Kun saat dihubungi, Selasa (19/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kun menganggap dukungan sebenarnya ada di tangan warga Jakarta. Karena itu lah, dia memilih fokus memperjuangkan harapan warga Jakarta.
"Kami percaya bahwa kekuatan sesungguhnya ada di tangan rakyat, itu lah yang jadi fokus perjuangan kami, jad yang kami dukung adalah masyarakat Jakarta. Visi kami Jakarta tidak lapar ya, dan ini kami usung terus unutk semua kalangan tanpa terkecuali. Yang jelas ya itu tadi, kami di sini tidak lagi terjebak dalam polarisasi tokoh nasional, fokus kami warga Jakarta," ucap dia.
Kun pun menganggap dukungan tokoh-tokoh politik tidak terlampau penting. Dia dan Dharma Pongrekun maju atas keinginan warga Jakarta.
"Iya bagi kami endorse itu tidak terlampau penting, karena kami independen, kami maju ini karena rakyat Jakarta gitu, kami independen berdiri tanpa partai, tanpa kekuatan politik besar, dan kami berdiri juga dengan keyuakinan bahwa rakyat Jakarta menginginkan perubahan nyata, jadi kuncinya di warga Jakarta," ujar dia.
"Memang kami bukan pasangan sempurna, tapi kami siap bekerja sepenuh hati untuk warga Jakarta, Jakarta bukan hanya kota tempat tinggal, tapi rumah yang harus dijaga bersama, makanya kita ingin bersama warga Jakarta wujudkan Jakarta lebih baik, bukan hanya hari ini, tapi juga generasi yang akan datang," lanjutnya.
Lebih jauh, Kun menyebut dengan tidak adanya dukungan dari tokoh nasional, maka tidak menjadi boneka politik. Dia juga merasa lebih nyaman lantaran tidak ada tuntutan yang harus dipenuhi untuk partai politik atau tokoh politik seandainya terpilih.
"Sekali lagi kami bukan boneka politik ya, kami petugas rakyat, ini Jakarta, tempat mimpi warga Jakarta, ini yang jadi prioritas kami. Memang enak sih kalau kita independen ya, kita tanpa afiliasi politik, bisa lakukan langkah berani, komitmen kami ya itu utamakan rakyat tanpa terganggung kepentingan rakyat atau partai, kami tidak terikat sama sekali oleh parpol atau elite," jelasnya.
Jokowi Dukung RK
Jokowi sebelumnya mengungkap alasan mendukung RK. Jokowi mengatakan RK memiliki rekam jejak sebagai pemimpin.
Hal itu disampaikan Jokowi dalam acara bersama RK dan para relawan di kawasan Cempaka Putih, Jakarta Putih, Senin (18/11). Jokowi menilai rekam jejak sangat penting bagi calon pemimpin.
"Kalau bapak ibu bertanya kepada saya, jawaban saya rekam jejak. Rekam jejak, kenapa saya Ridwan Kamil? Karena juga rekam jejak. Saya ulang kenapa saya Ridwan Kamil? Karena rekam jejak," kata Jokowi.
Jokowi mengatakan RK memiliki pengalaman sebagai Wali Kota Bandung Menurutnya, tidak mudah mengelola sebuah kota.
"Beliau sudah memiliki pengalaman ruang lingkup manajemen yang lebih besar," kata Jokowi.
Selain itu, kata Jokowi, RK juga pernah menjadi Gubernur Jawa Barat. Jokowi mengatakan RK juga memiliki ilmu yang mumpuni untuk memimpin Jakarta.
"Artinya secara rekam jejak punya, secara ilmu punya, kurang apa lagi? Mau pilih yang mana lagi? Iya ndak?" ujar Jokowi.
"Kalau saya itu aja, udah, itu aja, sekarang tinggal Bapak Ibu semuanya saudara-saudara semuanya bergerak dalam waktu yang sangat sempit ini," imbuh dia.
Anies Dukung Pramono
Juru bicara Anies Baswedan, Sahrin Hamid, sebelumnya membeberkan alasan Anies mendukung Pramono Anung-Rano Karno. Sahrin mengatakan bahwa Anies pasti akan melihat rekam jejak dari orang tersebut.
"Kalau Mas Anies itu kan menentukan pilihan paling tidak itu yang pertama, melihat rekam jejak, track record. Memang Mas Pram memiliki posisi-posisi strategis dan semua tertunaikan," kata Sahrin di kawasan Ampera, Jakarta Selatan, Sabtu (16/11).
(maa/gbr)