Perjanjian gencatan senjata di Gaza, Palestina, diikuti dengan pembebasan sandera oleh Hamas dan tahanan oleh Israel. Kondisi para tahanan yang dibebaskan Israel pun menjadi sorotan karena banyak bekas luka.
Dilansir Al-Jazeera, Minggu (2/2/2025), puluhan warga Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel menunjukkan tanda-tanda bekas penyiksaan dan kelaparan. Mereka mengalami memar, patah tulang, tubuh berkudis dan menunjukkan tanda-tanda kelaparan.
Setidaknya, ada 183 warga Palestina yang dibebaskan dari penjara Israel pada Sabtu (1/2). Mereka terlihat keluar dengan mengenakan pakaian tahanan abu-abu yang bernoda dan menunjukkan tanda-tanda telah ditahan selama bertahun-tahun.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Beberapa dari mereka terlihat lelah dan lemah saat berjalan kaki singkat dari bus ke Rumah Sakit Eropa di Khan Younis, Gaza. Mereka tampak disambut oleh kerumunan dan dipertemukan kembali dengan keluarga mereka.
"Setiap kali tahanan dibebaskan, kami menemukan tubuh tahanan yang mencerminkan tingkat kejahatan yang dilakukan terhadap mereka, termasuk penyiksaan yang belum pernah terjadi sebelumnya setelah 7 Oktober, kejahatan kelaparan, kejahatan medis sistematis, dan infeksi sejumlah dari mereka dengan kudis, di samping pemukulan parah yang dialami para tahanan sebelum dibebaskan, yang berlanjut selama berhari-hari menurut banyak kesaksian mereka, dan yang dalam beberapa kasus menyebabkan patah tulang rusuk," kata kelompok Masyarakat Tahanan Palestina dalam sebuah pernyataan.
Organisasi itu mengutuk kekerasan yang terjadi di tahanan Israel terhadap warga Palestina. Mereka juga menyebut ada ancaman yang dari Israel terhadap warga Palestina yang dibebaskan.
"Perkumpulan Tahanan menegaskan kembali bahwa praktik pendudukan mengorganisir terorisme terhadap tahanan yang dibebaskan dan keluarga mereka, melalui beberapa metode yang telah dipantau, yang paling menonjol di antaranya adalah pemukulan parah yang dialami tahanan yang dibebaskan, dan ancaman yang mencapai titik pembunuhan jika ada pesta penyambutan yang diselenggarakan atau jika keluarga menunjukkan tanda-tanda penyambutan," ujar mereka.
Tahanan Alami Penyiksaan Brutal
Tahanan asal Palestina saat bertemu warganya usai dibebaskan Israel (Foto: REUTERS/Hatem Khaled)
"Mereka memperlakukan hewan lebih baik daripada kami," ujarnya.
Staf Palang Merah juga marah terhadap cara penjara Israel menangani para tahanan yang dibebaskan dari Penjara Ketziot itu. Menurut keterangan mereka, para tahanan Palestina dibebaskan dengan tangan diborgol di atas kepala dan diikat dengan pita bertuliskan 'Orang-orang abadi tidak akan pernah lupa'.
Hamas juga mengutuk penganiayaan dan penyiksaan para tahanan asal Palestina. Hamas menyebut sayap bersenjatanya, Brigade Qassam, selalu menyediakan perawatan kesehatan yang diperlukan bagi tawanan asal Israel meskipun kondisi di Gaza buruk, termasuk pengeboman dan serangan gencar Israel yang menewaskan lebih dari 47.000 orang di daerah kantong itu sejak Oktober 2023.
"Kondisi fisik dan psikologis yang baik dari tawanan musuh membuktikan nilai-nilai perlawanan kami dan komitmen moralnya terhadap para tawanan, sementara pendudukan kriminal melakukan pelanggaran paling kejam terhadap tawanan kami di penjara," kata Hamas.
Sumber Al-Jazeera menyebut seorang warga Palestina, Hussam Shahin, akan dipindahkan ke rumah sakit setelah menjalani operasi tanpa anestesi saat di penjara. Berdasarkan ketentuan kesepakatan gencatan senjata, 33 tawanan yang ditahan Hamas di Gaza akan dibebaskan dalam enam minggu pertama gencatan senjata dengan imbalan ratusan warga Palestina, banyak di antaranya telah menjalani hukuman seumur hidup di Israel.
Hamas Bebaskan Sandera Bertahap
Hamas saat membebaskan sandera asal Israel (Foto: REUTERS/Jamal Awad)
Berarti, sudah tiga sandera Israel yang dibebaskan Hamas sepanjang Sabtu (1/2) waktu setempat yang merupakan bagian dari kesepakatan gencatan senjata. Sandera Israel-Amerika yang dibebaskan Hamas itu, seperti dilansir AFP dan Reuters, Sabtu (1/2), diidentifikasi sebagai Keith Siegel (65).
Beberapa jam sebelumnya, Hamas telah membebaskan dua sandera lainnya, yakni Ofer Kalderon dan Yarden Bibas, di area Khan Younis, Gaza. Kalderon berkewarganegaraan ganda Israel-Prancis, sedangkan Bibas berkewarganegaraan Israel.
Prosesi pembebasan kedua sandera itu, menurut laporan koresponden AFP, berlangsung cepat dan terorganisir dengan disaksikan sedikit orang. Kalderon dan Bibas telah berada di wilayah Israel setelah diserahkan oleh Hamas kepada pejabat Komite Palang Merah Internasional (ICRC) di Jalur Gaza.
Siegel diserahkan oleh Hamas kepada tim ICRC dalam prosesi terpisah di area pelabuhan Gaza City. Para petempur Hamas juga sempat mengarak Siegel hingga ke atas sebuah panggung khusus yang dibangun di area pelabuhan untuk semacam prosesi serah terima.
Militer Israel, dalam pernyataan terbaru seperti dikutip AFP, menyebut Siegel telah menyeberangi perbatasan dan berada di wilayah Israel setelah dibebaskan oleh Hamas. Siegel juga menjalani pemeriksaan medis.
"Beberapa saat yang lalu, sandera sipil yang kembali, Keith Siegel, telah melintasi perbatasan ke wilayah Israel dengan didampingi oleh pasukan IDF (Angkatan Bersenjata Israel) dan pasukan ISA (dinas keamanan Israel)," sebut militer Israel dalam pernyataannya.
Prosesi pembebasan sandera pada Sabtu (1/2) ini berlangsung lancar tanpa adanya kekacauan seperti yang terjadi pada Kamis (30/1) ketika para petempur Hamas berjuang keras melindungi sandera-sandera dari kerumunan massa di Jalur Gaza yang ingin menyaksikan pembebasan mereka. Berdasarkan kesepakatan gencatan senjata yang dimediasi Qatar, Mesir dan AS, total 33 sandera akan dibebaskan Hamas pada tahap pertama yang berlangsung 42 hari. Para sandera itu akan ditukarkan dengan sekitar 1.900 tahanan Palestina yang akan dibebaskan dari penjara-penjara Israel.
Perundingan lanjutan untuk tahap kedua akan digelar mulai Senin (3/2). Tahap selanjutnya diperkirakan akan membahas pembebasan sandera yang tersisa dan mencakup diskusi soal penghentian perang yang lebih permanen.
(haf/fas)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu