Kabar Australia: Inilah Pekerjaan yang Dibutuhkan Australia di Masa Depan

Mulai dari laporan terbaru soal pekerjaan yang akan dibutuhkan Australia di masa depan, upaya untuk lebih mengakui hak dan budaya warga Aborigin, serta harga sewa rumah yang semakin tidak terjangkau, khususnya di kota Sydney dan Adelaide.

Inilah beberapa pekerjaan yang dibutuhkan Australia

Lembaga Jobs and Skills Australia (JSA) mengeluarkan laporan terbaru yang mengidentifikasi pekerjaan yang akan dibutuhkan Australia di masa depan.

Ada empat kategori yang menjadi fokus kali ini: sektor 'Net Zero', Kesehatan, Perawatan dan Medis, Data dan Teknologi, serta Sains dan Teknik.

'AI engineer'

'Artificial Intelligence (AI) engineer' bertanggung jawab untuk mengembangkan peralatan, sistem, dan proses untuk penerapan AI di dunia nyata.

Berikut jumlah dari lowongan kerja untuk 'AI engineer' di Australia dalam beberapa tahun terakhir.

Teknisi kendaraan listrik

Mereka memiliki keterampilan untuk memperbaiki dan menjaga kondisi kendaraan listrik, serta mencari dan menyelesaikan masalah.

Berikut jumlah dari lowongan kerja untuk teknisi kendaraan listrik di Australia dalam beberapa tahun terakhir.

Terapis musik

Terapis musik bertugas merancang dan memberikan terapi menggunakan musik untuk meningkatkan fungsi fisik, psikologis, serta kemampuan kognitif atau perilaku.

Berikut jumlah lowongan kerja untuk terapis musik di Australia dalam beberapa tahun terakhir.

'Quantum computing scientist'

Tugas utama ilmuwan komputasi kuantum adalah melakukan riset soal sistem komputasi yang mengandalkan mekanika kuantum.

Mereka juga membantu merancang, menguji dan menerapkan teknologi kuantum.

Berikut jumlah dari lowongan kerja untuk 'quantum computing scientist' di Australia dalam beberapa tahun terakhir.

'Battery design engineer'

Insinyur yang mendesain baterai bertanggung jawab untuk merancang sel, modul, dan paket baterai yang menjadi sumber energi untuk kendaraan listrik hingga peralatan elektronik portabel lainnya.

Berikut jumlah dari lowongan kerja untuk 'battery design engineer' di Australia dalam beberapa tahun terakhir.

'NDIS support coordinator'

NDIS adalah skema bantuan yang diberikan pemerintah Australia untuk membantu warga difabel. Koordinator program ini membantu klien memahami NDIS, mengoordinasikan dan merencanakan jenis bantuan, serta memberikan pembinaan dan pengembangan kapasitas agar klien mereka bisa hidup mandiri.

Laporan ini dirilis setiap tahun untuk memberikan gambaran secara nasional soal tenaga kerja di Australia, serta membahas keterampilan apa yang dibutuhkan, peluangnya, dan tantangan bagi para pekerja.

JSA adalah lembaga yang berkonsultasi dengan pemerintah pusat Australia tentang keterampilan dan kebutuhan tenaga kerja negara tersebut.

Industri yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan terbesar adalah bidang perawatan kesehatan dan bantuan sosial, dengan data pemerintah mengungkapkan lapangan kerja diproyeksikan tumbuh sebesar enam belas persen selama lima tahun ke depan.

Laporan JSA juga memperkirakan 90 persen pertumbuhan lapangan kerja untuk sepuluh tahun ke depan akan berada di pekerjaan yang membutuhkan orang-orang yang bukan sekedar lulusan SMA, tapi tidak berarti harus memiliki gelar dari universitas.

"Yang jelas kita harus berhenti berpikir jika pasca-sekolah hanya terbatas pada universitas," jelas Profesor Barney Glovel, selaku Komisioner JSA.

"Setengah dari apa yang diperlukan untuk pekerjaan di masa depan akan diajarkan dalam pendidikan dan pelatihan kejuruan."

Baca laporan selengkapnya

Tonggak baru hubungan warga Aborigin dan pemerintah Australia

Untuk pertama kalinya, pemerintah Australia duduk berhadapan dengan sekelompok warga Aborigin di negara bagian Victoria dengan ibu kota Melbourne.

Upaya ini dilakukan untuk merundingkan sebuah perjanjian, sebagai pengakuan atas hak kedaulatan warga Aborigin atas tanah yang dirampas tanpa persetujuan mereka.

Perjanjian yang serupa pernah dibuat di masa lalu, termasuk "perjanjian" John Batman yang terkenal untuk Melbourne.

Namun, kali ini kesepakatan tersebut menjanjikan perubahan hubungan yang sesungguhnya dengan menghasilkan perdamaian dengan masa lalu yang menyakitkan bagi warga Aborigin.

Ngarra Murray, salah satu ketua dari majelis warga Aborigin yang akan menjadi bagian dari tim perundingan, mengatakan pertemuan kali ini menjadi langkah menuju keadilan dan kesembuhan atas kesalahan di masa lalu.

"Menyembuhkan bagi orang-orang kita, keluarga kita, masyarakat kita, tanah dan air kita, dan bagi semua warga Victoria," ujarnya, Kamis kemarin.

"Dengan mengakui masa lalu bersama-sama, kita dapat bergerak maju bersama."

Prioritas utama yang dibutuhkan oleh warga Aborigin dalam perjanjian tersebut antara lain adalah penerapan budaya dan bahasa Aborigin yang lebih mendalam dalam kehidupan warga di negara bagian Victoria, serta pengawasan mendalam soal bagaimana dana pemerintah dibelanjakan untuk urusan warga Pribumi Aborigin.

Baca laporan selengkapnya

Masalah bagi warga yang tak punya rumah

Warga di Australia yang masih menyewa rumah, khususnya di kota Sydney dan Perth, harus membayar lebih dari 30 persen dari total pendapatan mereka.

Ini merupakan pertama kalinya hal ini tercatat dalam SGS Economics Rental Affordability Index dalam 10 tahun terakhir.

Tingkat keterjangkauan sewa menurun di kota Perth, Adelaide, dan Sydney, yang artinya harga sewa semakin terasa mahal, sementara di Tasmania dan Kawasan Ibu Kota Australia tingkat keterjangkauan meningkat.

Secara umum, laporan ini juga mengungkap tak ada tempat yang terjangkau bagi warga yang mendapat bantuan finansial lewat program 'JobSeeker', pekerja 'part time' yang menerima bantuan untuk biaya perawatan anak, serta pensiunan yang masih menyewa.

Peneliti utama dalam laporan tersebut, Ellen Witte, mengatakan angka-angka tersebut mencerminkan Australia sedang "dalam krisis perumahan yang parah" di mana harga sewa tidak terjangkau dan kondisi ini sudah meluas ke daerah pinggiran kota dan pedalaman.

"Kami melihat kemerosotan lebih lanjut, terutama di Perth, Adelaide, dan Sydney, di mana sewa sudah sangat tidak terjangkau."

"Sekarang, bahkan rumah tangga berpendapatan rata-rata, yang merupakan rumah tangga yang sebenarnya berpenghasilan cukup baik, mengalami stres perumahan," katanya.

Baca berita selengkapnya