Jakarta -
Polbrain merilis hasil survei terbarunya terkait Pilkada Jawa Timur. Hasil survei ini menegaskan mayoritas pemilih di Jawa Timur akan lebih banyak memberikan dukungan kepada pasangan Khofifah - Emil dan pasangan Risma - Gus Hans.
Dalam survei tersebut, pasangan Khofifah - Emil mendapatkan keterpilihan di angka 49,3 persen. Sementara tingkat keterpilihan pasangan Risma - Gus Hans mencapai 35,2 persen. Kemudian, disusul pasangan Luluk - Lukmanul di angkan 5,3 persen. Sisanya, sebanyak 10,2 persen responden menyatakan belum menentukan pilihan (Undecided Voters).
"Pasangan Tri Rismaharini-KH Zahrul Azhar Asumta (Risma - Gus Hans) tetap memiliki peluang untuk membayangi dominasi pasangan Khofifah Indar Parawansa - Emil Elistianto Dardak (Khofifah - Emil). Sementara tingkat keterpilihan pasangan Luluk Nur Hamidah - Lukmanul Khakim (Luluk-Lukmanul) berpotensi menjauh dari dua pasangan di atas," ujar Direktur Eksekutif Polbrain Airlangga Pribadi Kusman dalam keterangan tertulis, Jumat (8/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Melihat dari hasil survei, Airlangga menilai pertarungan pilkada Jatim hanya akan bertumpu pada pasangan Khofifah - Emil dan pasangan Risma - Gus Hans. Sebab, total dari responden pemilih kedua pasangan ini sudah lebih dari 85 persen.
"Artinya, kedua pasangan inilah yang memiliki potensi untuk mendulang elektoral secara optimal dan berpeluang meraih kemenangan saat pemungutan suara 27 November 2024 mendatang," paparnya.
Merujuk hasil survei Polbrain, Risma - Hans juga berpotensi mengejar pasangan Khofifah - Emil. Airlangga menyebut setidaknya ada tiga potensi yang menjadi modal sosial bagi pasangan Risma-Gusn Hans tersebut.
"Pertama, Risma - Hans menjadi pasangan yang paling mendulang dukungan terbanyak dari pemilih perempuan. Dari total responden perempuan di survei ini, sebanyak 58,2 persen lebih memilih pasangan Risma - Gus Hans di pilkada nanti," katanya.
Ia mengungkapkan, hal tersebut tentu akan menjadi potensi elektoral tersendiri bagi pasangan Risma - Gus Hans. Mengingat ketiga calon gubernur di Pilkada Jatim 2024 semuanya perempuan. Sementara pasangan Khofifah-Emil didukung sebanyak 31,9 persen responden perempuan dan pasangan Luluk-Lukmanul 2,2 persen.
"Kedua, tingkat loyalitas responden pemilih Risma - Gus Hans lebih tinggi dibandingkan dua pasangan calon lainnya. Dari total responden pemilih Risma - Gus Hans, sebanyak 78,5 persen mengaku sudah menjadi pilihan pasti alias tidak akan mengubah pilihannya. Sementara pemilih loyal di pasangan Khofifah - Emil mencapai 51,5 persen dan di pasangan Luluk - Lukmanul tercatat 57,3 persen," lanjutnya.
Ketiga, loyalitas pemilih Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDI-P) mengikuti pilihan dari partai yang didukung di pilkada, juga berpeluang menambah daya elektoral bagi pasangan Risma - Gus Hans. Kondisi serupa sebenarnya juga dimiliki oleh sejumlah partai politik lainnya, seperti Golkar dan Gerindra yang lebih banyak menggiring pendukungnya untuk memilih Khofifah - Emil.
Airlangga menjelaskan tiga isu tersebut menjadi medan pertarungan bagi ketiga pasangan calon untuk memperebutkan suara dari mereka yang belum menentukan pilihan.
"Selain undecided voters dari survei ini yang menjadi pasar perebutan, potensi pemilih yang ragu dan bisa saja berubah pilihan, yang rata-rata mencapai sekitar 40 persen juga menambah jumlah pasar pemilih yang bisa diperebutkan saat hari pemungutan suara nanti," katanya.
"Jika tiga faktor di atas bisa dimanfaatkan pasangan Risma - Gus Hans, selisih elektoral bisa semakin sempit dan menambah ketat kompetisi antara pasangan ini dengan pasangan Khofifah-Emil. Siapa di antara kedua pasangan calon ini mampu merebut pemilih mengambang dengan memanfaatkan tiga faktor di atas, akan semakin membuka peluangnya memenangkan kompetisi," pungkasnya.
Sebagai informasi, hasil survei Polbrain dilakukan pada 18-23 Oktober 2024 terhadap 1.000 responden yang tersebar secara proporsional di 38 kabupaten/kota di Jawa Timur.
(akn/ega)