Jakarta -
Lembaga Survei Indonesia (LSI) juga merilis hasil survei mengenai respons masyarakat Jakarta tentang calon gubernur-calon wakil gubernur Jakarta di debat perdana. Pasangan mana yang dinilai masyarakat tampil dan memiliki program paling baik di debat?
Survei ini dilakukan pasca debat perdana cagub-cawagub Provinsi Jakarta, tepatnya pada 10-17 Oktober 2024. Populasi survei adalah warga Jakarta yang sudah berusia 17 tahun atau lebih.
Sampel survei ini sebanyak 1.200 orang diambil dengan menggunakan metode multistage dengan toleransi kesalahan atau margin of error +- 2,9% pada tingkat kepercayaan 95%. Survei ini menggunakan asumsi simple random sampling.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adapun dalam survei ini, sekitar 30 persen responden mengaku menyaksikan debat perdana Pilgub DKI. Sisanya mengaku tidak menonton.
Apakah Ibu/Bapak menyaksikan acara debat pasangan Cagub-Cawagub pada Minggu malam (6 Oktober 2024) yang lalu?
Ya, menyaksikan: 30,3%
Tidak menyaksikan: 69,7%.
LSI kemudian menanyakan kembali kepada 30,3% responden yang menyatakan menonton debat mengenai siapa yang paling unggul. Total 46,3% dari penonton debat itu memilih Pramono-Rano sebagai pasangan yang unggul debat.
"Kami tanyakan di antara yang menyaksikan debat 30%, siapa yang dianggap tampil paling baik? 7,6% menyatakan Dharma-Kun paling baik, 33,3% menyatakan RK-Suswono tampil paling baik, dan 46,3% menyatakan Pram-Rano yang tampil paling baik," ujar Direktur Eksekutif LSI Djayadi Hanan, Rabu (23/10/2024).
Djayadi mengatakan masyarakat menilai pasangan nomor urut tiga, Pramono Anung-Rano Karno tampil paling baik di debat. Menurutnya, ini adalah salah satu pendorong naiknya elektabilitas Pramono-Rano.
"Jadi bisa kita lihat bahwa persepsi masyarakat tentang debat kemarin paling positif ke Pram-Rano dibandingkan RK-Suswono dan Dharma-Kun, ini bisa menjadi salah satu penjelas mengapa Pram-Rano cenderung saat ini unggul tipis, meskipun belum signifikan, antara lain disumbangkan dengan tampilan mereka di debat," kata Djayadi.
Responden juga ditanya mengenai pasangan yang paling bagus program kerjanya dan pasangan yang paling bagus penyampaiannya di debat. Hasilnya, Pramono-Rano tetap unggul.
"Kami juga menanyakan pasangan mana yang paling bagus programnya? Lagi-lagi jawabannya lebih banyak menyatakan Pram-Rano yang dipersepsikan memiliki program kerja lebih baik, diikuti RK-Suswono, kemudian Dharma-Kun," jelasnya.
"Sama dengan persepsi paling bagus penyampainnya paling tinggi Pram-Rano 47,1% disusul RK-Suswono 36,9%, dan Dharma-Kun 4,4%," imbuhnya.
Berikut hasil survei mengenai program kerja dan penyampaian yang baik:
Pasangan yang paling bagus program kerjanya:
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 9,5%
- Ridwan Kamil-Suswono: 30,0%
- Pramono Anung-Rano Karno: 43,4%
- tidak tahu/tidak jawab: 17,1%
Pasangan yang paling bagus penyampaiannya:
- Dharma Pongrekun-Kun Wardana: 4,4%
- Ridwan Kamil-Suswono: 36,9%
- Pramono Anung-Rano Karno: 47,1%
- tidak tahu/tidak jawab: 11,6%
Dampak Debat
Lebih lanjut, menurut Djayadi debat sejatinya tidak terlalu mendompleng elektabilitas paslon. Sebab, ada sebagian masyarakat yang menilai debat itu tidak penting, dan sebagian lagi menyatakan penting.
"Bagi yang menyatakan debat itu penting, 38,7% memilih RK-Suswono, 6,0% memilih Dharma Kun dan 42,6% memilih Pram-Rano. Jadi bagi masyarakat yang menyatakan debat penting sebenarnya dukungannya cukup merata. Di kalangan yang menganggap debat tidak penting juga distribusinya cukup merata," katanya.
"Jadi persepsi penting atau tidak penting debat tidak terlalu berpengaruh bagi elektabilitas calon," katanya.
(zap/gbr)