Jakarta -
Ps Kasubnit Binmas Air Satpolairud Polresta Banjarmasin, Aiptu Ronny Setiadi, yang menyediakan layanan angkut pasien dan jenazah gratis menyampaikan ambulans miliknya multifungsi. Ambulansnya juga digunakan untuk mendistribusikan bantuan bencana alam.
Dia menyebut saat gempa bumi di Palu, Sulawesi Tengah (Sulteng) 2023 silam, ambulansnya mengangkut bantuan pakaian bekas untuk para pengungsi. Aiptu Ronny menambahkan, ambulans tersebut tiga kali bolak-balik mengirim pakaian-pakaian untuk para pengungsi Gempa Palu.
"Jadi ambulans ini multifungsi. Kalau ada tetangga yang kadang membutuhkan ke rumah sakit, saya antar. Kadang ada juga yang kita antar ke pemakaman. Bahkan kemarin kami juga sempat mengumpulkan pakaian-pakaian layak pakai, sempat kami kirimkan kemarin untuk (korban) gempa bumi di Palu. Alhamdulillah kami tiga kali pengiriman dengan mobil tersebut," ujar Aiptu Ronny dalam program Hoegeng Corner di detikPagi, Jumat (18/10/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ronny lalu mengatakan harapannya ke depan adalah membeli satu unit mobil ELF. Ronny menjelaskan mobil ELF tersebut rencananya digunakan sebagai mobil operasional pengantar rombongan peziarah makam.
"Jadi langkah ke depan kalau memang ada rezeki, saya ingin membeli satu buah mobil ELF, kami desain untuk bisa membawa warga sekitar untuk ziarah. Itu niat ke depan saya, rencana," ucap Ronny.
Diberitakan sebelumnya, Aiptu Ronny rela menjual tanahnya demi membeli mobil ambulans untuk membantu warga di Banjarmasin. Dia tergerak melakukan hal tersebut lantaran pengalaman pahitnya membantu warga yang sedang sakit, namun tak mempunyai mobil untuk pergi ke rumah sakit.
Cerita dedikasi Aiptu Ronny membantu warga dengan ambulans gratis itu bermula pada 2015 lalu. Saat itu Aiptu Ronny sedang piket dan mendapati warga bantaran sungai dalam kondisi sakit.
Aiptu Ronny kemudian berupaya membantu warga tersebut dengan membawanya ke rumah sakit terdekat. Namun saat itu dia terkendala tidak punya mobil. Akhirnya dia melihat ada mobil warga lain yang terparkir di sekitar lokasi.
Ronny lalu membujuk pemobil itu untuk membantu mengantar warga yang sedang dalam kondisi sakit. Awalnya pengendara mobil tersebut tak menuruti permintaan Ronny sebab berdalih mobil itu milik perusahaan.
Setelah cekcok lumayan panjang, akhirnya pemobil itu bersedia mengantar warga yang sedang sakit tersebut ke rumah sakit. Dari pengalaman itulah, Aiptu Ronny berniat untuk membeli ambulans agar bisa langsung membantu warga yang sangat membutuhkan.
Dua tahun setelah kejadian di atas, Aiptu Ronny akhirnya bisa membeli mobil ambulans lewat uang yang dipinjamnya dari bank. Sebenarnya Aiptu Ronny berniat untuk menjual tanah yang dibelinya pada 2012 senilai Rp 35 juta namun saat itu tanah tersebut belum laku.
Setelah memegang uang pinjaman dari bank sekitar Rp 30 juta, Ronny kemudian diberi tahu oleh koleganya bahwa ada mobil ambulans yang hendak dijual oleh pengurus yayasan. Dia pun langsung mendatangi masjid tersebut dan menyampaikan niatnya untuk membeli mobil ambulans.
Begitu transaksi jual beli selesai dilakukan, Ronny membawa mobil ambulans itu ke bengkel. Namun lagi-lagi Ronny terkendala masalah biaya perawatan yang cukup mahal.
"Itu biayanya Rp 15 juta, jadi saya bilang ke orang bengkel bisa kurang nggak, Pak. Saya bilang dulu ini milik Yayasan, sekarang dikelola pribadi. Akhirnya ada dibantu pengurangan satu juta," ujar Ronny.
Seiring berjalannya waktu, tanah yang dijual Ronny akhirnya laku. Tanahnya itu dibeli sama temannya senilai Rp 40 juta. Namun jika dihitung-hitung, uang tersebut tak menutupi biaya pembelian hingga perawatan mobil ambulans.
"Akhirnya saya jual sapi ternak satu ekor ditambah yang mobil tua saya tahun 94 dengan harga Rp 35 juta semua dananya masuk ke situ," imbuh Ronny.
Perihal dana operasional, Ronny menyisihkan dari uang pribadinya. Dia mengaku tak mempunyai donatur tetap.
(aud/hri)