Jakarta -
Gembong narkoba Murtala dan 6 tahanan-narapidana (napi) kabur dari Rutan Kelas I Salemba, Jakarta Pusat, lewat gorong-gorong. Tak ada CCTV yang mengarah langsung ke gorong-gorong tersebut.
Pantauan detikcom di lokasi, gorong-gorong yang menjadi jalan kabur Murtala Cs berada di sisi timur Rutan Salemba. CCTV terdekat dari lokasi gorong-gorong berjarak sekitar 50 meter.
Namun, CCTV itu tak mengarah ke area gorong-gorong melainkan ke arah bawah. Penjaga pos keamanan RW, Effendi (61) mengatakan tak ada CCTV yang langsung menyorot area gorong-gorong tersebut.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kagak ada (CCTV), saya sama orang Polda udah mengecek semuanya nggak ada. Yang jauh di sana, nggak nyampai kemari," kata Effendi saat ditemui di pos keamanan RW, Jalan Percetakan Negara X, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Sabtu (16/11/2024).
Dia mengaku tak melihat saat Murtala Cs kabur. Pada saat kejadian, dia berjaga bersama dua orang lainnya dari pukul 23.00 WIB sampai 5.30 WIB.
"Kagak ngelihat, kejadiannya pas dia keluar kita bertiga," ujarnya.
Sebagai informasi, pos jaga keamanan RW itu berada tepat di depan gorong-gorong yang menjadi jalan kabur Murtala Cs.
Dilansir Antara, Kepala Divisi Pemasyarakatan Kanwil Kemenkumham DKI Jakarta, Tonny Nainggolan, mengungkap total ada 7 orang berstatus tahanan dan napi yang kabur. Mereka kabur menjebol terali besi sel kemudian melarikan diri melewati gorong-gorong.
Penjaga pos keamanan RW, Effendi (61), mengatakan dirinya dan 2 orang lainnya tak melihat saat Murtala cs kabur dari Rutan Salemba. (Mulia Budi/detikcom)
Kabur Lewat Gorong-gorong
Murtala bersama enam tahanan dan napi lainnya diketahui kabur pada Selasa, 12 November 2024, pukul 07.50 WIB. Kaburnya Murtala cs ini diketahui saat Rutan Salemba tengah melakukan serah terima jaga antara regu jaga malam dan yang akan bertugas di pagi hari.
Setelah apel berlangsung, petugas rutan melakukan pengecekan dan perhitungan dari kamar ke kamar. Lalu, terdapat kamar yang ditemukan dalam keadaan pintu terkunci dari dalam.
Petugas rutan kemudian mendobrak pintu dan menemukan terali kamar dekat kamar mandi sudah dalam kondisi terpotong (terbuka). Namun petugas tidak menemukan alat yang diduga dipakai untuk memotong terali tersebut, kecuali adanya sandal, pakaian, dan topi.
Lalu, tujuh orang ini juga melarikan diri lewat gorong-gorong menggunakan alat bantu lain. Saat ini pencarian terhadap ketujuh orang ini masih terus dilakukan petugas Rutan Salemba berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Saat ini pengejaran terhadap ketujuh orang tahanan dan napi tersebut masih terus dilakukan. Tonny meminta masyarakat yang mengetahui keberadaan tahanan dan narapidana ini untuk melapor
"Kami telusuri modus, waktu, tempat pelariannya. Dan yang sudah kita lakukan meminta bantuan ke kepolisian dan memberitahukan ke kejaksaan dan pengadilan yang sedang memproses perkara yang bersangkutan. Kita bersurat ke Polda Aceh dan Polda Jabar," jelas Tonny, dilansir Antara, Kamis (14/11/2024)..
Para tahanan dan napi tersebut kabur pada Selasa (12/11) dini hari. Selain Murtala, enam orang lainnya juga kabur, yakni Meri Janwar bin Zainal Abidin (39), Maulana bin Sulaiman (29), Wahyudin bin Tamrin (47), Annas Alkarim bin Rusli (22), Agus Salim bin Nurdin (27), dan Jamaludin bin Ibrahim (29).
(mib/mea)