Gedung Sarekat Islam Semarang Jangan Terlupakan

4 weeks ago 40

Jakarta -

Jauh di jantung Kota Semarang, tersembunyi sebuah bangunan bersejarah yang memiliki gaya arsitektur kuno yang mempesona. Gedung Sarekat Islam yang terletak di pemukiman Kampung Gedong, Kelurahan Sarirejo, Kecamatan Semarang Timur memiliki nuansa klasik dari masa kolonial yang sangat terasa. Namun, kondisi gedung yang dikelola oleh Yayasan Balai Muslimin itu saat ini sangat kontras dengan sejarahnya yang kaya.

Retakan di dinding, atap yang bocor, dan cat putih yang mengelupas hanyalah beberapa tanda kerusakan bangunan tersebut. Meski tampak usang, Gedung Sarekat Islam tetap berfungsi sebagai pusat kegiatan masyarakat, seperti kegiatan keagamaan dan sosial. Gedung Sarekat Islam saat ini difungsikan sebagai tempat untuk kegiatan masyarakat sekitar seperti kegiatan keagamaan maupun sosial. Kondisi ini menjadi menjadi perhatian yang mendesak, mengingat bangunan tersebut bukan hanya sebagai situs cagar budaya, tetapi juga simbol perjuangan bangsa dan representasi sejarah yang kaya dan bermakna.


Menyimpan Memori Kolektif

Keistimewaan Gedung Sarekat Islam bukan hanya terletak pada keindahan arsitekturnya saja, melainkan juga pada nilai historis yang sarat makna. Gedung Sarekat Islam merepresentasikan perjuangan rakyat pribumi dan menjadi saksi bisu berbagai peristiwa penting dalam perjalanan sejarah bangsa Indonesia. Di setiap sudutnya, gedung Sarekat Islam menyimpan memori kolektif tentang kebangkitan pergerakan organisasi sarekat Islam dalam perlawanan terhadap kolonialisme.

Sarekat Islam Semarang sebagai cabang dari organisasi Sarekat Islam telah mengalami perjalanan sejarah yang menarik dan penting. Pada awalnya, Sarekat Islam bersikap moderat dalam menghadapi kolonialisme dengan menitikberatkan pada isu-isu sosial dan keagamaan tanpa banyak menentang kebijakan pemerintah Kolonial. Namun, perubahan signifikan terjadi setelah Semaoen mengambil alih kepemimpinan pada 1917. Di bawah kepemimpinannya, arah perjuangan Sarekat Islam Semarang berkembang lebih progresif dan berani terhadap kebijakan pemerintah Kolonial Belanda.

Semaoen dan pengikutnya menyadari bahwa untuk mengubah kondisi orang Bumiputera yang tertekan oleh sistem kolonial, perubahan yang lebih mendasar diperlukan. Mereka menyadari bahwa perbaikan nasib tidak hanya dapat dicapai melalui upaya ekonomi, tetapi juga melalui pendidikan, kesadaran politik, dan mobilisasi masyarakat. Kondisi tersebut menjadi momen penting yang menunjukkan bahwa kesadaran akan hak dan keadilan tidak dapat dipisahkan dari upaya kolektif.

Salah satu langkah strategis yang diambil oleh Semaoen dan pengikutnya adalah mendirikan Gedung Sarekat Islam di Kota Semarang pada 1919 dan selesai pada 1920. Gedung ini merupakan simbol dari perjuangan dan harapan rakyat dan menjadi ruang yang mewadahi berbagai gagasan, strategi, serta semangat perjuangan berbagai elemen masyarakat untuk melawan ketidakadilan. Dengan demikian membangun gedung tersebut merupakan langkah signifikan dalam mengorganisir kekuatan dan memperkuat ideologi perlawanan.


Pusat Pengorganisasian

Sebagai pusat kegiatan Sarekat Islam Semarang, gedung ini memiliki peran penting dalam pergerakan nasional yang mengubah arah sejarah bangsa. Salah satu fungsi utama Gedung Sarekat Islam adalah sebagai pusat pengorganisasian. Sejak awal berdirinya, Gedung Sarekat Islam telah berfungsi sebagai tempat berkumpul bagi berbagai strata masyarakat, mulai dari pedagang hingga kalangan intelektual.

Di ruangan tersebut para pemimpin pergerakan dan anggota masyarakat bebas berdiskusi dan berbagi pandangan terkait arah pergerakan nasional. Diskusi tersebut seringkali menghasilkan solusi inovatif terhadap masalah sosial, politik, dan ekonomi yang dialami rakyat. Dengan menjadi wadah bagi pertukaran ide, gedung ini berkontribusi pada pengembangan pemikiran kritis di kalangan masyarakat.

Di samping itu, Gedung Sarekat Islam juga menjadi saksi berdirinya Sarekat Islam School yang didirikan oleh Tan Malaka. Ia menyadari bahwa pendidikan adalah alat yang sangat efektif untuk memberdayakan masyarakat Bumiputera yang selama ini terpinggirkan akibat kebijakan politik etis yang diterapkan pemerintah Kolonial Belanda. Adanya Sarekat Islam School tersebut menciptakan ruang bagi anak-anak yang berasal dari latar belakang keluarga menengah ke bawah untuk mendapatkan pendidikan yang layak. Langkah ini dinilai cukup strategis dalam membangkitkan kesadaran kolektif untuk memperjuangkan hak-hak rakyat.

Salah satu keistimewaan dari Sarekat Islam School adalah kurikulumnya yang tidak hanya fokus pada pelajaran umum seperti membaca serta menghitung, melainkan juga mengajarkan nilai-nilai kritis terhadap ketidakadilan sosial. Dalam pengajarannya, siswa tidak hanya belajar membaca dan menulis, tetapi juga diajarkan untuk berpikir kritis tentang situasi yang mereka hadapi. Kondisi ini memungkinkan untuk menciptakan generasi yang tidak hanya terdidik, melainkan juga peka terhadap isu-isu sosial dan politik yang berkembang di sekitar mereka.


Membangun Kesadaran

Sebagai pusat perjuangan bangsa, gedung ini menyimpan makna tersirat yang mendalam. Gedung Sarekat Islam memberikan makna bahwa perjuangan untuk memperoleh kemerdekaan bukan hanya dilakukan oleh segelintir orang, melainkan melibatkan seluruh elemen masyarakat. Terdapat kolaborasi berbagai elemen masyarakat menegaskan bahwa persatuan di tengah keragaman yang ada merupakan hal yang penting.

Selain itu juga menegaskan bahwa terdapat peranan lapisan masyarakat dalam memperjuangkan kemerdekaan, mengingat bahwa seringkali keberanian dan pengorbanan mereka hanya tersimpan dalam kenangan kolektif, tetapi tidak tertulis dalam catatan esejarah. Organisasi Sarekat Islam yang bercorak Islam mampu membuktikan bahwa agama juga bisa menjadi kekuatan penyatu bangsa.

Sebelumnya, Islam sebagai agama mayoritas sering dipandang sebagai pemecah belah di tengah keragaman yang ada. Gedung Sarekat Islam menjadi bukti bahwa nilai-nilai keislaman dapat berkontribusi pada perjuangan bangsa dan membangun kesadaran kolektif di tengah-tengah masyarakat. Sayangnya beberapa tahun terakhir, isu-isu kebencian dan merendahkan terhadap agama seseorang menguak ke permukaan yang akhirnya merongrong nilai-nilai persatuan yang telah diperjuangkan selama ini. Gedung ini seharusnya menjadi inspirasi untuk mengutamakan dialog dan rasa persaudaraan di tengah perbedaan yang ada.


Upaya Pelestarian

Gedung Sarekat Islam merupakan bangunan yang menyimpan sejarah panjang dan penuh makna bagi bangsa Indonesia, sehingga perlu mempertimbangkan upaya pelestarian agar tidak terlupakan sebagai cagar budaya. Walaupun Gedung Sarekat Islam telah ditetapkan sebagai cagar budaya, masih banyak tantangan yang harus diatasi untuk memastikan keberlanjutannya. Salah satu tantangan terbesar adalah modernisasi kota yang seringkali mengabaikan pentingnya pelestarian warisan sejarah.

Gedung Sarekat Islam seharusnya dilindungi sebagai warisan sejarah, namun keberadaannya sering terancam oleh perubahan tata kota yang lebih menekankan pada aspek modernitas. Selain itu, memori kolektif mengenai Gedung Sarekat Islam semakin memudar khususnya di kalangan generasi muda. Banyak di antara mereka tidak memiliki keterikatan emosional dengan keberadaan gedung ini, karena sering tersisihkan oleh arus informasi yang lebih menarik perhatian.

Pemerintah dan masyarakat harus bersinergi menjadikan Gedung Sarekat Islam sebagai cagar budaya yang secara aktif menyebarluaskan nilai-nilai kebangsaan dan persatuan. Terdapat berbagai cara untuk menjaga kelestarian Gedung Sarekat Islam. Salah satunya adalah menjadikannya sebagai sumber belajar sejarah bagi generasi muda. Dengan pendekatan ini, generasi muda dapat secara langsung memahami makna penting perjuangan bangsa dan melihat bagaimana berbagai elemen masyarakat bersatu untuk meraih kemerdekaan.

Melibatkan komunitas lokal, seperti Yayasan Balai Muslimin, dalam upaya pelestarian gedung ini juga sangat krusial. Komunitas setempat bisa berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang berhubungan dengan sejarah, sehingga mereka merasa lebih terhubung dengan warisan budaya ini. Selanjutnya, pemerintah perlu memberikan perhatian yang lebih besar terhadap Gedung Sarekat Islam dengan melakukan perawatan secara berkala. Promosi mengenai keberadaan gedung ini harus ditingkatkan agar lebih dikenal oleh masyarakat luas. Dengan langkah-langkah ini, kita bisa meningkatkan kesadaran kolektif masyarakat tentang pentingnya melestarikan warisan sejarah bangsa.

Roykhan Khibbiy Yasir penggemar wisata sejarah

(mmu/mmu)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial