Presiden Finlandia: NATO Kunci bagi Keamanan Uni Eropa dan Kekuatan AS

3 weeks ago 11

Jakarta -

Presiden Finlandia Alexander Stubb menekankan komitmen baru negaranya terhadap aliansi militer NATO dalam menghadapi ancaman dari Rusia dan lainnya.

Stubb berbicara dengan koresponden politik DW, Hans Brandt, pada hari Selasa (22/10) selama kunjungannya ke Berlin untuk memperingati 25 tahun kedutaan besar negara-negara Nordik di kota tersebut.

"Rusia sedang melakukan perang agresi yang melanggar setiap prinsip hukum internasional... baik itu piagam PBB, integritas teritorial atau kedaulatan, atau bahkan OSCE," kata Stubb kepada DW.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Saya pikir sangat penting bahwa NATO memiliki pencegahan yang kuat, dan pencegahan itu didasarkan pada pasukan, rudal, dan pencegahan nuklir."

Finlandia, yang berbatasan dengan Rusia, sangat terkejut oleh keputusan Putin untuk menginvasi Ukraina pada Februari 2022 sehingga negara itu, bersama dengan Swedia, mengakhiri kebijakan lama netralitas militernya dan bergabung dengan aliansi NATO.

Finlandia sebagai kontributor aktif di NATO

Stubb mengatakan bahwa kemampuan militer Finlandia memiliki arti bahwa negaranya akan menjadi penyedia keamanan dalam NATO, bukan hanya sekedar anggota yang membayar.

"Kami memiliki salah satu militer terbesar di Eropa, dengan sistem rudal canggih di udara, laut, dan darat, yang kami kembangkan untuk memastikan kami bisa mempertahankan diri secara mandiri dan berkontribusi pada keamanan kolektif aliansi," katanya kepada DW.

Politisi itu juga menekankan perlunya Eropa untuk berinvestasi dalam pertahanan dan proaktif menghadapi ancaman yang muncul.

"Dalam kebijakan luar negeri, tidak ada yang tetap. Anda harus khawatir setiap hari, karena jika tidak khawatir, Anda tidak siap," kata Stubb.

Washington butuh Eropa

Ukraina, yang menjadi fokus utama dalam setiap diskusi tentang aliansi militer, juga dibahas dalam percakapan Stubb dengan DW. Presiden Finlandia jelas tentang posisinya terkait keanggotaan NATO untuk Kyiv.

"Pada akhirnya, Ukraina akan menjadi anggota NATO, kapan, kita belum tahu, tapi undangan itu harus segera diberikan," kata Stubb.

Dalam hal mendukung Ukraina, Stubb mengatakan negaranya memahami permintaan Presiden Volodymyr Zelenskyy.

"Pesannya adalah dia membutuhkan senjata, dan dia membutuhkan tidak ada batasan penggunaan senjata tersebut. Finlandia tidak memberlakukan batasan pada senjata yang bisa digunakan Ukraina yang berasal dari Finlandia," kata Presiden Finlandia tersebut.

Terakhir, DW bertanya kepada Stubb tentang pandangannya mengenai masa depan NATO terkait pemilihan presiden AS yang akan datang.

Meskipun ada kekhawatiran di Eropa tentang kemungkinan terpilihnya kembali Donald Trump dan dampaknya terhadap hubungan transatlantik, Stubb tetap optimis dengan relevansi NATO yang terus berlanjut.

"Siapapun yang terpilih, tujuan utama Amerika Serikat adalah tetap menjadi negara adidaya," kata Stubb.

"Jika musuhmu adalah Cina, kamu membutuhkan sekutu, dan 40 hingga 50 sekutu itu berasal dari Eropa. Amerika Serikat tidak akan mampu kehilangan Eropa."

Artikel ini diadaptasi dari DW berbahasa Inggris

(ita/ita)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial