Menjawab Keraguan Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen

1 month ago 37

Jakarta -

Sebagian masyarakat masih meragukan kemampuan Indonesia untuk mencapai pertumbuhan ekonomi sebesar 8% per tahun yang menjadi target ambisius menuju Visi Indonesia Emas 2045. Presiden Prabowo Subianto secara terbuka juga menyadari adanya keraguan ini, termasuk keraguan pihak asing. Prabowo mengaku bakal ditraktir makan malam apapun oleh pihak asing apabila berhasil membuat pertumbuhan ekonomi Indonesia mencapai target 8 persen (30/12/2024).

Bahkan keraguan itu juga muncul dari Internasional Monetary Fund (IMF). Mimpi Pertumbuhan Ekonomi 8% adalah terlalu tinggi di Mata IMF mengingat rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir hanya berkisar 5% (12/8/2024). Namun, Presiden tetap optimis bahwa Indonesia mampu meraih target tersebut melalui strategi yang tepat, kerja keras, dan kolaborasi lintas sektor.

"Saya sangat percaya diri bahwa kami bisa dengan mudah mencapai pertumbuhan ekonomi 8%, dan saya yakin untuk melaju lebih jauh," ujar Prabowo di Qatar Economic Forum, Rabu (15/5/2024). Optimisme Presiden kembali disampaikan dalam Munas Konsolidasi Persatuan Kadin, Kamis (16/1/2025). "Saya baru mungkin menginjak bulan ketiga memimpin Pemerintahan Republik Indonesia dan makin saya mempelajari keadaan perekonomian kita, saya semakin merasa percaya diri dan optimis," ucapnya.

Optimisme ini bukan tanpa dasar, mengingat potensi besar Indonesia dalam berbagai sektor ekonomi. Untuk itu, penting untuk memahami bagaimana keraguan tersebut dijawab dengan strategi konkret dan langkah nyata.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menyiapkan Strategi

Pertumbuhan ekonomi 8% per tahun memang terlihat ambisius, terutama ketika membandingkannya dengan rata-rata pertumbuhan ekonomi Indonesia dalam beberapa tahun terakhir yang berkisar di angka 5%. Namun, pertumbuhan tinggi ini merupakan kebutuhan mendesak agar Indonesia bisa keluar dari jebakan negara berpendapatan menengah (middle-income trap) dan menjadi negara maju pada 2045. Pemerintah perlu menyiapkan strategi menyeluruh dengan fondasi kuat agar target ini bukan sekadar wacana.

Jawaban atas keraguan ini dimulai dengan peningkatan investasi. Investasi, baik asing maupun domestik, merupakan motor utama perekonomian. Pemerintah menargetkan pertumbuhan investasi rata-rata 16,75% per tahun. Upaya menarik investasi ini dilakukan melalui penyederhanaan regulasi, insentif fiskal, dan pengembangan infrastruktur. Pembangunan infrastruktur yang masif, seperti jalan tol, pelabuhan, dan bandara, diharapkan meningkatkan konektivitas dan efisiensi logistik nasional, sehingga mendongkrak daya saing Indonesia di mata investor global.

Selain itu, pemerintah berkomitmen melakukan reformasi struktural untuk meningkatkan produktivitas nasional. Reformasi ini mencakup perbaikan sistem birokrasi, digitalisasi layanan publik, dan deregulasi sektor ekonomi. Pemerintah juga mendorong pengembangan kawasan industri terpadu yang berbasis hilirisasi sumber daya alam. Hilirisasi ini bertujuan untuk meningkatkan nilai tambah produk dalam negeri dan mengurangi ketergantungan pada ekspor bahan mentah.

Penguatan sumber daya manusia (SDM) menjadi kunci lain dalam menjawab keraguan. Pemerintah berinvestasi besar dalam sektor pendidikan dan pelatihan vokasi untuk menghasilkan tenaga kerja yang kompeten, inovatif, dan adaptif terhadap perkembangan teknologi. Program pendidikan berbasis teknologi, pelatihan kerja, dan peningkatan kualitas riset di perguruan tinggi menjadi prioritas dalam menciptakan SDM unggul yang siap bersaing di pasar global.

Peningkatan konsumsi domestik juga menjadi fokus. Pemerintah menggulirkan program sosial seperti penyediaan makanan bergizi gratis untuk anak sekolah dan ibu hamil. Program ini tidak hanya meningkatkan kualitas hidup masyarakat tetapi juga memperkuat daya beli rumah tangga yang menjadi penggerak utama pertumbuhan ekonomi. Dengan konsumsi rumah tangga yang kuat, roda perekonomian nasional akan terus berputar.

Di sektor industri, pemerintah mendorong hilirisasi dan pengembangan industri berbasis teknologi. Sektor energi dan pertanian mendapatkan perhatian khusus melalui pengembangan energi baru terbarukan dan perluasan proyek "Food Estate" untuk meningkatkan ketahanan pangan. Kebijakan penggunaan biodiesel berbasis kelapa sawit menjadi bagian dari upaya mengurangi impor energi dan memperkuat kemandirian energi nasional.

Tidak hanya itu, pemerintah membuka peluang besar bagi investor asing dengan mengizinkan pengelolaan bandara dan pelabuhan serta pengembangan kawasan ekonomi khusus. Penjualan kredit karbon juga dioptimalkan sebagai bagian dari komitmen Indonesia dalam pembangunan berkelanjutan. Strategi ini tidak hanya meningkatkan penerimaan negara, tetapi juga menciptakan lapangan kerja baru yang berkualitas.

Selain strategi ekonomi makro, penguatan UMKM juga menjadi jawaban atas keraguan masyarakat. UMKM yang menyumbang lebih dari 60% terhadap PDB dan menyerap tenaga kerja dalam jumlah sangat besar, mendapatkan dukungan berupa akses pembiayaan, pelatihan manajemen bisnis, dan digitalisasi. Transformasi UMKM menjadi bagian dari rantai pasok global akan memperkuat struktur ekonomi nasional.

Penguatan sektor ekspor juga menjadi prioritas. Pemerintah berfokus pada diversifikasi pasar ekspor dan peningkatan produk bernilai tambah. Pengembangan industri manufaktur berbasis teknologi tinggi dan pengolahan sumber daya alam diharapkan meningkatkan kontribusi sektor industri terhadap PDB. Indonesia juga secara resmi telah menjadi anggota penuh blok ekonomi Brasil, Rusia, India, China, dan Afrika Selatan atau BRICS. Ini akan memperluas pangsa pasar ekspor Indonesia di pasar global.

Dalam menghadapi tantangan global, Indonesia juga memperkuat ketahanan ekonomi dengan memperluas kerja sama internasional, baik dalam perdagangan, investasi, maupun teknologi. Kemitraan strategis dengan berbagai negara dan organisasi internasional dioptimalkan untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.

Melalui berbagai strategi dan kebijakan konkret ini, keraguan masyarakat terhadap kemampuan Indonesia mencapai pertumbuhan ekonomi 8% dapat dijawab dengan keyakinan bahwa target tersebut realistis dan dapat dicapai. Pemerintah tidak hanya mengandalkan retorika, tetapi juga telah dan akan terus menyiapkan langkah-langkah nyata, terukur dan berkelanjutan.

Membakar Semangat

Optimisme Presiden Prabowo menjadi sumber energi baru yang membakar semangat seluruh elemen bangsa untuk bersatu dan bergerak maju. Sinergi kuat antara pemerintah, dunia usaha, dan masyarakat adalah kunci utama dalam membuka jalan menuju pertumbuhan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan. Dengan komitmen teguh dan strategi yang dijalankan secara konsisten, Indonesia berada di jalur yang tepat untuk mewujudkan Visi Indonesia Emas 2045.

Keraguan bukanlah penghalang, melainkan tantangan yang wajib dijawab dengan aksi nyata. Kini saatnya kita bangkit dan mengambil peran strategis dalam menciptakan masa depan Indonesia yang lebih maju, sejahtera, dan berdaulat. Posisi kita adalah bukan menjadi penonton, melainkan pelaku perubahan demi kejayaan Indonesia.

Steph Subanidja Guru Besar Perbanas Institute

(mmu/mmu)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial