Moskow -
Otoritas Rusia menyebut Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky "menyedihkan" karena menuntut Presiden Vladimir Putin untuk menghadiri langsung perundingan damai dengan Kyiv di Turki pada Kamis (15/5).
Zelensky juga diejek sebagai "badut" dan "pencundang" oleh Moskow menjelang digelarnya perundingan tersebut, setelah sang Presiden Ukraina itu menyebut delegasi yang dikirimkan Rusia ke Turki sebagai delegasi "dungu".
"Awalnya Zelensky menyampaikan semacam pernyataan yang menuntut Putin datang secara langsung. Sungguh, orang yang menyedihkan," sebut Menteri Luar Negeri Rusia, Sergei Lavrov, dalam pidato yang disiarkan televisi pemerintah kepada para diplomat di Moskow, seperti dilansir AFP, Kamis (15/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Perundingan di Turki ini merupakan perundingan damai pertama yang digelar secara langsung antara Moskow dan Kyiv selama tiga tahun terakhir perang berkecamuk.
Putin sendiri yang mengusulkan perundingan langsung dengan Ukraina yang digelar "tanpa prasyarat apa pun". Usulan itu dimaksudkan sebagai tawaran balasan setelah Ukraina dan sekutu-sekutunya di Eropa menyampaikan ultimatum soal gencatan senjata sepenuhnya dan tanpa syarat selama 30 hari.
Zelensky telah mengatakan dirinya akan datang ke Turki dan akan menunggu Putin untuk hadir dalam perundingan itu. Namun pada Rabu (14/5) tengah malam, Kremlin merilis daftar delegasi yang dikirimkan untuk menghadiri perundingan di Turki, tanpa ada nama Putin di dalam daftar tersebut.
Delegasi perunding itu menyertakan penasihat kepresidenan Rusia, Vladimir Medinsky, dan Wakil Menteri Pertahanan Alexander Fomin.
Simak juga Video 'Menanti Terwujudnya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina':
Simak berita selengkapnya di halaman selanjutnya.
Zelensky dalam komentarnya mengkritik delegasi Rusia yang disebutnya sebagai delegasi "dungu".
"Kita perlu memahami tingkat delegasi Rusia dan apa mandat mereka, jika mereka mampu membuat keputusan sendiri," kata Zelensky, sembari menambahkan bahwa: "Dari apa yang kita lihat, delegasi itu lebih terlihat seperti orang dungu."
Dia menambahkan bahwa Ukraina akan "memikirkan apa yang akan kita lakukan, apa langkah-langkah kita, setelah kita berbicara dengan (Presiden Turki Recep Tayyip) Erdogan".
Komentar Zelensky itu menuai reaksi keras dari Rusia, dengan juru bicara Kementerian Luar Negeri, Maria Zakharova, mengejek sang Presiden Ukraina sebagai "badut" dan "pecundang".
"Siapa yang menggunakan kata 'dungu'? Seorang badut? Seorang pencundang? Seseorang yang tidak memiliki pendidikan sama sekali," sindir Zakharova dalam konferensi pers mingguan di Moskow.
Amerika Serikat (AS) yang berupaya mengakhiri perang, menginginkan Ukraina dan Rusia untuk menandatangani gencatan senjata selama 30 hari. Zelensky mendukung gencatan senjata 30 hari, namun Putin mengatakan dirinya ingin memulai perundingan di mana rincian gencatan senjata itu bisa dibahas.
Simak juga Video 'Menanti Terwujudnya Gencatan Senjata Rusia-Ukraina':
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini