Tim Gabungan Bakamla RI dan Satgas TNI menggagalkan upaya pengiriman 25 calon pekerja migran ilegal di Pelabuhan Tunon Taka, Nunukan.
Para CPMI nonprosedural ini hendak dikirim ke Tawau, Malaysia, secara diam-diam melalui kapal penumpang KM Bukit Siguntang.
Sebanyak 17 orang berhasil diamankan di kapal, sementara delapan lainnya sempat melarikan diri namun identitas mereka sudah dikantongi.
Kapal KM Bukit Siguntang yang berlayar dari Tarakan dihentikan untuk pemeriksaan pada Kamis (15/5) pukul 04.30 WITA.
Tim gabungan telah menyusup ke dalam kapal sejak Rabu sore sebagai bagian dari strategi penyergapan senyap.
Dari hasil pemeriksaan, ditemukan 12 laki-laki dan 5 perempuan CPMI nonprosedural di dalam kapal.
Delapan CPMI lainnya yang sempat kabur terdiri dari 2 laki-laki dan 6 perempuan, dengan identitas terlacak melalui KTP.
Komandan KN Gajah Laut–404, Letkol Bakamla Agus Tri Haryanto, memimpin langsung proses pengawalan ke BP3MI.
Para calon pekerja migran dibawa ke Kantor BP3MI Nunukan untuk menjalani verifikasi dan pendataan resmi.
Operasi gabungan ini menjadi bagian dari komitmen menjaga keamanan laut dan mencegah tindak pidana perdagangan orang (TPPO).