Potret ketimpangan hunian masih menjadi tantangan besar di Indonesia. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat bahwa hingga tahun 2024, sebanyak 34,75 persen keluarga Indonesia masih tinggal di rumah tidak layak huni.
Sementara itu, jumlah rumah tangga yang menempati rumah layak huni mengalami peningkatan menjadi 65,25 persen, naik tipis dibandingkan tahun sebelumnya yang berada di angka 63,15 persen.
Meski menunjukkan perbaikan, angka tersebut menandakan bahwa sepertiga keluarga di Tanah Air belum mendapatkan tempat tinggal yang memenuhi standar kelayakan.
Warga berjalan di kawasan padat penduduk di Menteng, Jakarta, Kamis (15/5). Pemerintah pusat dan daerah terus menggalakkan program peningkatan kualitas rumah melalui perbaikan, relokasi, hingga pembangunan rumah susun bagi masyarakat berpenghasilan rendah. Namun, keterbatasan anggaran, akses lahan, dan data kependudukan yang akurat menjadi tantangan tersendiri.