Jakarta -
Kunjungan Calon Gubernur Jawa Timur nomor urut 3, Tri Rismaharini, di kawasan eks lokalisasi Dolly mendapat sambutan hangat warga setempat. Dalam kunjungannya, Risma kembali menegaskan komitmennya untuk terus mengentaskan kemiskinan di Jawa Timur.
Menurutnya, keberhasilan di Surabaya adalah langkah awal untuk membuktikan perubahan di Jawa Timur sangat mungkin. Bahkan di wilayah yang sebelumnya memiliki banyak tantangan.
"Saya melihat langsung bagaimana warga eks Dolly ini sekarang bisa mandiri dan semakin sejahtera. Hal ini yang ingin saya bawa ke seluruh Jawa Timur," ujar Risma dalam keterangan tertulis, Sabtu (9/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Risma menyampaikan jika terpilih sebagai Gubernur Jawa Timur, ia akan fokus pada program pengentasan kemiskinan di seluruh pelosok provinsi. Sebab, tantangan kemiskinan harus dijawab dengan langkah nyata yang bisa langsung dirasakan oleh masyarakat, bukan sekadar wacana.
Ia meyakini pembangunan ekonomi dan peningkatan kualitas hidup bisa dilakukan melalui dukungan penuh terhadap masyarakat agar mereka mandiri secara finansial. Selain pengentasan kemiskinan, Risma juga menekankan pentingnya investasi dalam pendidikan sebagai upaya jangka panjang menciptakan generasi emas di Jawa Timur.
Bagi Risma, pendidikan adalah kunci utama untuk memutus rantai kemiskinan. Ia pun mengungkapkan rencananya untuk memastikan seluruh anak di Jawa Timur mendapatkan akses pendidikan yang layak, terutama bagi keluarga yang kurang mampu.
"Saya ingin menciptakan generasi yang bukan hanya berpendidikan, tetapi juga memiliki keterampilan. Kami akan memastikan anak-anak kita di Jawa Timur bisa mendapatkan pendidikan terbaik, bahkan sampai ke jenjang yang lebih tinggi. Jika mereka memiliki pendidikan yang baik, maka mereka memiliki masa depan yang lebih cerah. Itulah yang saya sebut sebagai generasi emas," ucapnya.
Tak hanya pendidikan formal, Risma juga mengungkapkan keterampilan kerja dan wirausaha harus menjadi bagian dari program pendidikan bagi generasi muda. Dengan begitu, anak-anak muda di Jawa Timur dapat siap menghadapi dunia kerja atau membuka usaha sendiri.
Risma memastikan ke depan, seluruh lulusan sekolah di Jawa Timur tidak hanya mengandalkan peluang kerja, tetapi juga memiliki keahlian untuk menciptakan lapangan pekerjaan bagi diri mereka sendiri dan orang lain.
Kunjungan Risma ke eks lokalisasi Dolly secara tak langsung membangkitkan optimisme di kalangan warga, terutama mereka yang telah merasakan manfaat langsung dari kebijakan-kebijakan pro-rakyat yang dicanangkannya saat menjadi Wali Kota Surabaya.
Seorang warga Romla pun mengungkapkan kebahagiaannya saat bertemu kembali dengan Risma. Baginya, Risma merupakan sosok pahlawan dalam meningkatkan kesejahteraan warga kampung eks lokalisasi Dolly.
"Kami di sini tidak akan pernah lupa dengan jasa Bu Risma. Beliau bukan hanya menutup lokalisasi ini, tapi juga memberikan kami peluang untuk hidup lebih baik. Banyak yang bisa kembali bekerja dengan layak, berwirausaha, bahkan anak-anak bisa sekolah dengan bantuan dari pemerintah. Rasanya seperti diberi kehidupan baru," ungkap Romla.
Bagi warga eks Dolly, Risma memang bukan hanya seorang pemimpin, tetapi seorang pelindung dan penyelamat yang membantu mereka bangkit dari masa-masa sulit. Lokalisasi yang dulu menjadi beban kini telah berubah wajah menjadi kawasan yang lebih positif, menawarkan berbagai peluang usaha dan ruang untuk mengembangkan potensi masyarakat.
Sebagai informasi, dalam kunjungan ini Risma turut didampingi anggota DPR RI, Novita Hardini, juga influencer muda yakni Willy Salim, Vilmey, Stanley, Lala Widdy, dan Ben Saputra,
(akn/ega)