Teheran -
Israel mengatakan telah melancarkan "serangan tepat sasaran terhadap target militer" di Iran, dengan ledakan terdengar di ibu kota Teheran.
Pasukan Pertahanan Israel (IDF) mengatakan serangan udara itu menargetkan sasaran militer Iran dan semua pesawat Israel telah kembali dengan selamat.
"Beberapa saat lalu, IDF menyelesaikan serangan tepat dan terarah terhadap target militer di sejumlah wilayah di Iran," kata sebuah pernyataan Pasukan Pertahanan Israel (IDF).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pangkalan militer di wilayah barat dan barat daya ibu kota Iran menjadi sasaran, menurut kantor berita Iran yang dekat dengan Garda Revolusi negara tersebut. Namun media pemerintah Iran sejauh ini membantah adanya kerusakan nyata.
IDF menyatakan serangan tersebut merupakan respons atas "serangan terus menerus selama berbulan-bulan dari rezim Iran" dan setelah rangkaian rudal Iran menghantam Israel pada 1 Oktober lalu.
Sementara kantor berita pemerintah Suriah mengatakan serangan udara Israel juga telah menyasar beberapa Lokasi militer di wilayah Suriah bagian tengah dan selatan.
Israel belum mengomentari serangan di luar Iran, sejauh ini.
Ledakan terdengar di Teheran
Beberapa ledakan terdengar di ibu kota Iran, Teheran, menurut media pemerintah negara itu.
Pejabat intelijen Iran mengatakan bahwa suara ledakan keras "bisa jadi berasal dari aktivasi sistem pertahanan udara Iran", menurut kantor berita Reuters, mengutip stasiun televisi pemerintah.
Televisi pemerintah Iran mengatakan operasi di dua bandara terus berlanjut seperti "normal", menurut kantor berita AFP.
Iran menangguhkan semua penerbangan pada 26 Oktober setelah Israel mengumumkan akan melakukan serangan di negara itu. Israel mengumumkan peluncuran "serangan tepat sasaran" terhadap target militer di Iran (AFP)
IDF mengklaim pihaknya berada di balik "serangan tepat sasaran terhadap target militer di Iran.
Belum diketahui situs apa saja yang telah diserang di Iran. Sejauh ini, Israel hanya mengatakan bahwa mereka melakukan serangan terhadap "target militer."
IDF mengatakan, "seperti setiap negara berdaulat lainnya di dunia, Israel memiliki hak dan kewajiban untuk menanggapi", karena "rezim di Iran dan proksinya di wilayah tersebut... tanpa henti menyerang Israel" sejak 7 Oktober 2023.
"Kemampuan defensif dan ofensif kami dimobilisasi sepenuhnya," kata IDF dalam keterangannya.
"Kami akan melakukan apa pun yang diperlukan untuk membela Negara Israel dan rakyat Israel," tambahnya.
Baca juga:
Sekutu Israel, Amerika Serikat, mengatakan pihaknya memahami bahwa Israel melancarkan serangan di Iran sebagai "latihan membela diri".
"Kami memahami bahwa Israel melancarkan serangan terarah terhadap sasaran militer di Iran sebagai latihan membela diri dan sebagai respons terhadap serangan rudal balistik Iran terhadap Israel pada tanggal 1 Oktober," kata juru bicara Dewan Keamanan Nasional kepada mitra berita BBC di AS, CBS.
Serangan itu terjadi setelah Iran meluncurkan hampir 200 rudal balistik ke Israel awal bulan ini. Israel mengatakan akan membalas tetapi tidak merinci kapan atau lokasi mana yang akan menjadi targetnya.
Potret mendiang Yahya Sinwar, pemimpin Hamas yang disokong Iran (EPA)
Israel telah menewaskan pemimpin politik Hamas Ismail Haniyeh, pemimpin Hizbullah Hassan Nasrallah dan komandan operasi Korps Garda Revolusi Iran, Quds, Brigjen Abbas Nilforoushan.
Sejauh ini, media pemerintah Iran menganggap serangan tersebut tidak berhasil, yang menurut para ahli kepada BBC merupakan respons khas Iran setelah insiden semacam itu.
Namun, para ahli memperingatkan, hal itu mungkin berubah jika laporan kerusakan parah atau kematian muncul.
BBC
BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.
Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.
BBC
Iran 'membayar harga' atas serangan terbaru
Dalam pernyataan terbarunya, juru bicara IDF, Danel Hagari mengatakan Iran telah "membayar harga" atas serangan terbarunya terhadap Israel.
Ia mengatakan Israel melakukan "serangan tepat dan terarah terhadap target di berbagai wilayah di Iran".
Target-target ini mencakup fasilitas produksi rudal, susunan rudal permukaan-ke-udara, dan kemampuan udara lainnya, katanya.
Ia mengatakan Israel memilih lokasi-lokasi ini dari "bank target yang luas", dan bahwa Israel akan dapat "memilih target tambahan dan menyerangnya jika diperlukan".
"Ini adalah pesan yang jelas mereka yang mengancam Negara Israel akan membayar harga yang mahal," tambahnya.
Bagian cakrawala kota terlihat saat fajar setelah beberapa ledakan terdengar di Teheran pada 26 Oktober 2024 (Getty Images)
Serangan lain di Suriah
Ledakan juga terdengar di dekat ibu kota Suriah, Damaskus, lapor kantor berita Reuters dan kantor berita AFP. Keduanya mengutip media televisi pemerintah Suriah.
Serangan tersebut menargetkan lokasi militer di Suriah tengah dan selatan, menurut Reuters, mengutip kantor berita pemerintah Suriah, Sana.
Pasukan pertahanan udara Suriah mencegat rudal dan menembak jatuhnya, kata TV pemerintah, menurut Reuters dan AFP.
Israel belum mengklaim bertanggung jawab atas serangan tersebut.
Artikel ini akan terus diperbarui
- Seberapa besar kekuatan militer Iran jika dibandingkan dengan Israel?
- Menilik sejarah permusuhan Israel dan Iran
- Apa yang perlu dilakukan untuk mengakhiri konflik di Timur Tengah?
(nvc/nvc)