Gedung Baru KBRI Berlin Siap Digunakan Paling Lambat Awal 2025

3 weeks ago 12

Jakarta -

Gedung baru Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Berlin, Jerman, seolah menjadi hit di kalangan masyarakat Indonesia di Jerman dan para diplomat. Meski sudah siap hampir 100%, gedung ini masih harus dilengkapi sejumlah infrastruktur dan detail final seperti lukisan dan ornamen interior lainnya.

Pertanyaan berikutnya yang mencuat adalah; kapan ya warga Indonesia dan negara lain bisa mulai mengurus paspor dan dokumen lainnya di gedung yang berdiri di antara gedung-gedung kedutaan anggota negara G20 ini?

"Alhamdulillah bulan Juni kemarin kita bisa selesaikan konstruksinya, dan harapan kita mungkin nanti kalau tidak di akhir (2024), mungkin awal tahun depan (2025) kita sudah berkantor di sini," Fajar Wirawan Harijo, Deputy Chief of Mission KBRI Berlin, mengatakan kepada DW Indonesia di sela acara Resepsi Diplomatik, Selasa (22/10) malam, di Berlin.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ayo berlangganan gratis newsletter mingguan Wednesday Bite. Recharge pengetahuanmu di tengah minggu, biar topik obrolan makin seru!

Letak gedung ini memang terbilang strategis. Gedung KBRI bisa diakses dengan bus, bisa juga dengan S-bahn terdekat yakni dari Potsdamer Platz, area yang terkenal dengan Festival of Light-nya di bulan Oktober dan pembukaan festival film tahunan Berlinale tiap Februari.

Fajar Wirawan Harijo mengatakan lebih lanjut, secara garis besar, eksterior gedung ini terinspirasi dari ombak lautan dan pegunungan yang merupakan pemandangan yang umum di Indonesia.

Ada ruang berkumpul untuk mahasiswa

Dalam wawancara terpisah, Arif Havas Oegroseno, Duta Besar Indonesia untuk Jerman yang baru saja dilantik sebagai Wakil Menteri Luar Negeri dalam Kabinet Merah Putih, berharap gedung ini juga bisa menjadi ikon untuk Berlin, dan tidak hanya terbatas jadi kebanggaan warga Indonesia.

Havas sempat mengajak DW Indonesia berkeliling melihat bagian dalam gedung tersebut. Salah satu ruang yang ia tunjukkan adalah ruang pelayanan konsuler dengan fasilitas ruang tunggu dan ruang untuk anak-anak.

"Kita buat ruang tunggunya nyaman, juga service-nya akan kita tingkatkan lagi. Terus kemudian juga kita siapkan suatu perpustakaan kecil yang bisa digunakan untuk pertemuan PPI (Perhimpunan Pelajar Indonesia) misalnya, kita sudah menyiapkan untuk anak-anak mahasiswa juga ya, kalau ingin bertemu membuat semacam gathering bisa menggunakan perpustakaan kita di situ," ujar Havas.

Bekerja sama dengan kurator seni di Indonesia

Havas menyebutkan, desain awal gedung tersebut benar-benar dipikirkan secara komprehensif. "Kami menyusun tim yang yang meliputi banyak pihak dari Indonesia. Kami diskusi dengan arsitek yang mendalam."

Pihak KBRI di Berlin juga bekerja sama dengan Galeri Nasional, Museum Nasional, dan kurator-kurator Indonesia yang sudah berpengalaman untuk pengisian interior gedung.

Memang, yang akan turut mempercantik gedung di Berlin ini adalah sejumlah lukisan karya pelukis-pelukis Indonesia. Selain itu, ada pula satu bagian yang lantainya secara khusus dibuat dengan kayu berkelanjutan yang langsung didatangkan dari Indonesia.

"Jadi memang ini satu kesatuan pembangunan gedung yang tidak hanya fisiknya tetapi juga pengisian benda seni nya pun juga kita pikirkan secara mendalam," ujar Havas.

Editor: Agus Setiawan

Tonggie Siregar dan Yusuf Pamuncak turut berkontribusi di artikel ini

(ita/ita)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial