Jakarta -
Presiden Prabowo Subianto menegaskan komitmen swasembada pangan dalam waktu 3 hingga 4 tahun usai dilantik MPR. Prabowo juga menyampaikan apresiasi kepada para penyuluh pertanian, babinsa dan bhabinkatibmas yang kontribusi dalam mewujudkan ketahanan pangan di masyarakat.
"Saya sangat berterima kasih kepada Mentan dan para penyuluh pertanian. Saya mengapresiasi bahwa misi anda sangat mulia. Apalagi dibantu oleh para Babinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai motor penggerak dalam ketahanan pangan nasional," ujar Presiden Prabowo, dikutip dari keterangan pers SSDM Polri, Rabu (23/10/2024).
Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman, dalam Rakorbin SDM Polri dan PNS 2024 pada 15 Oktober lalu, menyampaikan Polri berperan besar dalam mendukung ketahanan pangan lewat Bhabinkamtibmas. Dan dalam upaya mengejar target ini, diperlukan kolaborasi Kementerian Pertanian bersama TNI-Polri.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Nah ini untuk Bhabinkamtibmas se-Indonesia. Kita gerakkan anak muda, tinggal kolaborasi di bawah, kami butuh 50.000 anak muda. Kami latih yang melatih nanti dari Kementerian Pertanian," kata Andi Amran saat memberikan materi pembekalan di Rakorbin SDM Polri dan PNS 2024.
"Kalau ada lahan, kita siapkan benih gratis, alat mesin pertanian gratis," lanjut Andi Amran.
Menanggapi komitmen swasembada pangan dan mendukung kemajuan sektor pertanian, Asisten Kapolri bidang Sumber Daya Manusia Irjen Pol Dedi Prasetyo menyatakan pihaknya juga berkomitmen mendukung arah kebijakan Presiden Prabowo.
"Di sini saya sangat terima kasih kepada pak Mentan dan para penyuluh pertanian. Saya mengapresiasi, misi pak Menteri sangat mulia. Dari arah kebijakan tersebut maka tahun depan saya minta tolong kepada seluruh rekan-rekan Karo SDM, saya akan melakukan rekrutmen Bakomsus Bhabinkamtibmas dengan jalur lulusan SMK Pertanian," ujar Irjen Dedi.
Irjen Dedi menyatakan akan merekrut Bakomsus SMK Pertanian. Sehingga, harapnya, semakin banyak generasi baru Polri yang menguasai kemampuan di bidang pertanian.
"Dengan tambahan satu kompetensi SMK Pertanian, minimal dia akan lebih cepat lagi bisa beradaptasi dengan masyarakat pertanian karena dia sudah punya background pengetahuan yang cukup. Oleh karena itu saya minta tolong dipersiapkan, didata SMK-SMK Pertanian yang ada di provinsi masing-masing itu ada berapa?" terang Irjen Dedi.
Arahan Irjen Dedi ditindaklanjuti seluruh polda jajaran hingga level polsek. Salah satunya Polda Banten yang bersinergi dengan Kementan.
"Kami siap menjalankan arahan Asisten Kapolri Bidang SDM. Instruksi ini salah satunya kami wujudkan melalui Program Poliran (Polisi Peduli Pengangguran) bidang ketahanan pangan. Program yang memberdayakan masyarakat ini diharapkan dapat membantu mencukupi ketersediaan pangan yang menjadi salah satu program Presiden Prabowo khususnya di wilayah provinsi Banten," kata Kapolda Banten Irjen Suyudi Ario Seto.
Suyudi menambahkan Polda Banten telah membentuk Siponi atau Sinergitas Polwan dan Kelompok Tani Wanita untuk mendukung program ini.
Melalui program Poliran, Polda Banten ingin meningkatkan kesadaran masyarakat tentang pentingnya ketahanan pangan dan juga memberikan kontribusi nyata dalam meningkatkan taraf hidup masyarakat.
Program ini mendapat perhatian dan apresiasi Kementerian Pertanian. Untuk mendukung program ini, Kementerian Pertanian memberikan bantuan berupa 2 unit mesin Combine Harvester Maxi Bimo 102, 10 unit mesin Handtractor Quick G3000 Zeva, 64.875 kg benih Jagung Maxxi untuk 4.352 Hektar, dan 360 pack benih Cabai untuk 30 Hektar.
Melalui Kementerian Pertanian, Polda Banten juga mendapatkan bantuan 1000 kg pupuk NPK dan 1000 kg pupuk urea PIHC (Pupuk Indonesia Holding Company) cooling system.
Kegiatan ini dilaksanakan pada hari Selasa, 22 Oktober 2024 di Mapolda Banten dan di Lokasi kelompok tani harjanti kampung Kragilang, Curug, Serang.
Kerjasama ini menjadi salah satu implementasi Nota Kesepahaman atau MOU Polri dan Kementerian Pertanian yang ditandatangani bulan April 2024 tentang Sinergitas Tugas dan Fungsi Pada Pembangunan Pertanian.
MOU ini meliputi pertukaran dan pemanfaatan data dan atau informasi, bantuan pengamanan, dukungan satuan tugas pangan Polri dalam pembangunan pertanian, penegakan hukum, peningkatan kapasitas dan pemanfaatan sumber daya manusia, pemanfaatan prasarana dan atau sarana.
Tujuan dari MOU ini adalah untuk mengoptimalkan sinergisitas tugas dan fungsi dalam penyelenggaraan pembangunan pertanian untuk mewujudkan peningkatan ketersediaan pangan strategis.
(aud/yld)