Data Miris Jumlah Orang Kecanduan Judol hingga Masuk RS Meningkat

1 day ago 5

Jakarta -

Sebanyak 172 pasien melakukan rehabilitasi kecanduan judi online (judol) di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM). Angka itu meningkat lebih dari dua kali lipat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.

Menko Pemberdayaan Masyarakat Muhaimin Iskandar atau Cak Imin mengatakan judi online (judol) saat ini telah masuk tahap bencana nasional. Cak Imin menyebutkan 8,8 juta rakyat Indonesia menjadi korban dan pelaku judol.

"Saya sampai pada kesimpulan, hari ini judi online masuk pada tahap bencana sosial yang telah melibatkan tidak kurang dari 8,8 juta bangsa Indonesia yang menjadi korban dan pelaku terjerat dalam judi online ini," kata Cak Imin di RSCM, Jakarta Pusat, Jumat (15/11/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Cak Imin menyampaikan, dari 8,8 juta rakyat Indonesia terlibat judol itu, 80% merupakan masyarakat dengan ekonomi kelas bawah. Cak Imin mengatakan ada banyak uang triliunan dari rakyat Indonesia masuk ke luar negeri.

"80 persen di antaranya masyarakat ekonomi paling bawah dan menengah," ujarnya.

Cak Imin mengatakan pecandu judi online mengalami kondisi memprihatinkan. Dia meminta semua pihak ikut terlibat dalam mengatasi judi online.

"Para pecandu judi online juga mengalami kondisi yang memprihatinkan, perilakunya kemudian kehidupannya hancur dan negara harus melakukan langkah-langkah pertolongan dan rehabilitasi," ujarnya.

"Judi online ini betul-betul national disaster ya, kerusakan nasional yang harus kita atasi bersama," imbuh dia.


Jumlah Pasien Meningkat

RSCM mencatat ada 172 pasien rawat inap maupun rawat jalan untuk rehabilitasi kecanduan judol. Angka itu mengalami kenaikan lebih dari dua kali lipat dibanding pada 2023.

"Jadi berobat jalan ya, 126 pasien. Tapi untuk yang dirawat inap dari Januari sampai Oktober 2024, itu ada sekitar 46 (pasien)," kata Kepala Divisi Psikiatri RSCM Kristiana Siste di RSCM, Jakarta, Jumat (15/11).

"Jadi untuk rawat jalan sendiri ada peningkatan dua kali lipat dibandingkan 2023, dan rawat inap itu ada peningkatan tiga kali lipat dibandingkan dengan 2023," sambungnya.

Kristiana mengatakan pasien rehabilitasi judi online dapat berobat menggunakan BPJS. Kristina mengatakan BPJS itu akan meng-cover pasien rawat jalan maupun rawat inap.

"Ter-cover oleh BPJS, dirawat inap dan rawat jalan," ujarnya.

Kristiana mengatakan pasien judi online yang ingin berobat dapat meminta rujukan terlebih dulu dari rumah sakit di bawahnya. Namun, menurut dia, jika telah mengalami kecanduan yang cukup parah, dapat langsung dirujuk ke RSCM.

"Jadi bisa dengan rujukan bahkan bisa juga datang sendiri ke sini, karena memang sudah kecanduan judi online, dan memang pusat tata laksananya memang ada di RSCM saat ini," jelasnya.

Lebih lanjut, Kristiana menjelaskan penanganan pasien judi online melibatkan obat-obatan untuk mengurangi keinginan bermain. Selain itu, kata dia, ada psikoterapi, yakni terapi kognitif untuk membantu pasien mengontrol bermain judi online.

"Juga karena ada kerusakan otak bagian depan, sehingga tidak bisa mengendalikan perilaku, maka ada modalitas terapi terkini namanya trans magnetic stimulation. Jadi dialirkan gelombang elektromagnetik yang bisa mengaktifkan stop system di otak bagian depan sehingga orang tersebut bisa mengendalikan perilakunya," paparnya.

Lihat juga video: Pasien Kecanduan Judol di RSCM Mayoritas Laki-laki, Ada Juga Anak-anak

[Gambas:Video 20detik]


Selengkapnya di halaman selanjutnya.

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial