Cerita Kompol Tatang Bikin Bimbel Gratis untuk Siswa di Lubuklinggau

3 hours ago 4

Jakarta -

Kompol Tatang Yulianto membangun rumah bimbingan belajar (Bimbel) untuk anak-anak di Lubunglinggau, Sumatera Selatan (Sumsel). Anak-anak bisa mengakses bimbel matematika hingga bahasa Inggris itu dengan gratis.

Kompol Tatang merupakan salah satu kandidat yang diusulkan untuk Hoegeng Awards 2025 oleh pembaca detikcom bernama Riza Faisal Ismed (37), seorang advokat asal Palembang, Sumsel. Riza menyebut Kompol Tatang mendirikan bimbel matematika untuk anak-anak dengan metode yang sederhana.

"Saya kenal sama Kompol Tatang jauh sebelum dia Kompol, mula-mula beliau baru AKP, kira-kira 2017. Sewaktu beliau tugas di Sumsel, sekarang sudah di Polda Maluku," kata Riza kepada detikcom, Rabu (30/1/2025).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Riza mengatakan Tatang pernah mengontrak di indekos miliknya beberapa tahun yang lalu. Dia menyebut Tatang adalah sosok polisi yang peduli terhadap warganya, terutama anak-anak.

Rizamenyebut Kompol Tatang membuka bimbingan belajar matematika untuk anak-anak ketika masih menjabat sebagai Kapolsek Batu Ampar, Kalimantan Selatan. Program itu juga diterapkan Kompol Tatang saat berdinas di Lubuklinggau, Sumsel.

"Beliau yang namanya polisi pasti pindah-pindah, beliau itu mencoba untuk membuka, mencarikan tempat, pengajar, serta anak-anak ikut bimbel, setelah beliau pindah harapan beliau itu jalan, untuk di Polres Lubuklinggau masih jalan itu saya lihat," kata Riza.

Riza mengatakan bimbel itu diberikan gratis untuk anak-anak. Mereka tinggal datang ke lokasi untuk mendaftarkan diri.

"Nggak ada dipungut biaya sama sekali. Beliau sempat cerita sama saya kalau anak-anak ini pelajaran yang paling mereka nggak suka itu matematika, beliau itu mencoba menerapkan ilmu matematika dengan cara yang lebih sederhana. Terutama matematika bimbelnya itu jarang, terus kalau ada juga itu mahal. Harapan ke depan paling jauh itu terutama yang dilahirkan dari bimbel itu ikut olimpade," sebut dia.

Bagi Riza, Kompol Tatang adalah sosok polisi yang humanis. Dia menyebut Kompol Tatang juga pernah membiaya anak yang kurang mampu untuk bersekolah.

"Banyak yang dia bantu-bantu, kayak kemarin bahkan ada anak yang putus sekolah gara-gara bapaknya sudah pergi juga, beliau bantu juga sampai tamat SMP," jelasnya.

Awal Mula Bikin Bimbel

Kompol Tatang mengisahkan awal mula dirinya membuat bimbel gratis untuk para siswa. Berawal saat Tatang menjadi Kapolsek di Batu Ampar, Kalsel pada tahun 2016. Dia kala itu mendengar keluhan dari anak-anak yang kesulitan belajar matematika.

Singkat cerita, Tatang mengajak para anak-anak itu ke rumahnya untuk belajar. Selain itu, anak-anak juga dipersilakan ke Mapolsek. Sejak saat itu, Tatang mulai menjadi tentor bimbel.

"Mereka ada kesulitan masalah belajar, kebetulan belajar matematika, jadi kita belajar matematika aja, kita belajar asyik, rame, terus silakan datang ke rumah, ke Polsek, tambah hari tambah banyak, sebulan itu bisa 100 orang, jadi nggak memungkinkan lagi akhirnya punya tempat baru, waktu di Kalimantan," tutur dia.

Kompol Tatang Yulianto membangun rumah bimbel di LubuklinggauKompol Tatang Yulianto membangun rumah bimbel di Lubuklinggau (Foto: dok. Istimewa)

Karena jumlah siswa yang datang belajar matematika mencapai ratusan, Tatang kemudian menyulap gudang yang tidak digunakan di dengan Mapolsek untuk menjadi ruang belajar. Para anak-anak pun bisa belajar matematika di sana sepulang sekolah.

Pada saat itu, Tatang seorang diri menjadi tenaga pengajar di Bimbel tersebut. Tatang membagi waktunya sebagai Kapolsek dan mengajar anak-anak mata pelajaran matematika.

Kompol Tatang Yulianto membangun rumah bimbel di LubuklinggauKompol Tatang Yulianto membangun rumah bimbel di Lubuklinggau (Foto: dok. Istimewa)

Namun, setelah beberapa bulan kegiatan bimbel itu berjalan, Tatang dipindahtugaskan ke Akpol Semarang. Tatang belum sempat mencarikan guru pengganti, terpaksa kegiatan itu berhenti.

"Cuma berjalan berapa bulan, setelah saya tinggal, dari siswanya metodenya berbeda, saya pindah ke Semarang, saya pindah ke Akpol jadi dosen juga, jadi jauh, nggak sempat transisi," jelas dia.

Rumah Bimbel Cendekia Parahita

Saat berdinas tahun 2021 di Polres Lubuklinggau sebagai Kabag Ops, Tatang kembali membuka bimbingan belajar. Kali ini dia membuat konsep bimbingan belajar yang lebih matang, dia ingin bimbel terus beroperasi walaupun nantinya dia dipindahtugaskan.

Tatang kemudian mendirikan rumah Bimbel Cendekia Parahita. Hingga saat ini, ada 7 tenaga pengajar. Mata pelajaran yang diajarkan di bimbel ini juga diperluas menjadi matematika (SMP/SMA), Bahasa Inggris (SMP/SMA), IPA (SMP), Biologi (SMA) dan Kimia (SMA).

"Terus yang di Sumsel saya udah antisipasi, makanya disediain tempat yang bagus, yang layak, kebetulan ada aset punya Pemkot yang dipake, kita izin wali kota ya saya buat di situ, dan itu sampai sekarang ada 7 pengajar. Saya antisipasi ketika saya keluar (pindah tugas), bimbel tetap jalan," kata Tatang.

Kompol Tatang Yulianto bangun Bimbel di LubuklinggauKompol Tatang Yulianto bangun Bimbel di Lubuklinggau Foto: dok. Istimewa

Rumah bimbel ini menggunakan bangunan bekas kantor dinas Pemkot Libuklinggau. Semua biaya renovasi hingga perlengkapan rumah belajar dibiayai oleh Kompol Tatang. Tatang menghabiskan sekitar Rp 100 juta untuk membangun rumah bimbel ini.

"Biaya sekitar 100 (juta) sekianlah, yang banyak awal renovasi, karena gedung, instalasi, mabel, kalau untuk operasional nggak banyak, nggak sampai 5 juta sebulan," jelasnya.

Sementara itu, untuk tenaga pengajar bimbel menggunakan sistem semi-sosial. Mereka akan diberikan honor sekitar Rp 300-600 ribu per bulan.

"Honor pengajar kan beda-beda, ada yang minta 600 ribu, ada yang minta 300 ribu, kita semi-sosial gitulah, tapi jangan sampai dirugikan waktu, dirugikan biaya, jadi mereka juga paham nggak sesuai UMR nggak sesuai hitungan jam mengajar," jelasnya.

Hingga saat ini, ada sekitar 400 anak yang belajar di rumah bimbel ini. Pendaftaran biasanya akan dibuka pada awal tahun ajaran baru. Anak-anak itu hanya perlu datang ke lokasi untuk mendaftar tanpa dipungut biaya.

"Jadwal para pengajar berbeda-beda. Kita pakai 5 hari kerja baru disesuaikan jadwal dengan masing-masing pengajar. Jadwal selalu kita update karena biasa menjelang ujian biasa ada tambahan kelas/jam belajar," tutur dia.

Semasa berdinas di Polres Lubuklinggau, Tatang ikut menjadi tenaga pengajar. Tatang mengajarkan matematika dengan rumus yang sederhana. Pada 15 pertama sebelum belajar, Tatang biasanya memberikan pemahaman kepada anak-anak bahwa matematika bukanlah pelajaran sulit.

"Mereka kadang merasa sulit, saya kasih garansi deh, kita belajar pakai metode saya belajar, saya udah komunikasi ke beberapa sekolah ke guru-guru pengajar matematika, saya sudah sempat panggil, saya sampaikan 'kalau saya ngajar begini, apa komplain nggak?' dari guru-guru nggak ada, mereka apresiasi semua, mereka mendukung mereka bagus," tutur dia.

"Saya mengajar, lebih cepat, lebih paham, ingat sampai mati. Saya lulus SMA tahun 2000 jadi 24 tahun yang lalu saya nggak lupa pelajaran, artinya yang begitu saya pengen mereka lebih simpel, lebih praktis yang di sekolah dipelajari 2 bulan, kita 2 jam udah beres," imbuhnya.

Proses belajar di bimbel yang digagas Kompol Tatang, Kamis (30/1/2025)Proses belajar di bimbel yang digagas Kompol Tatang, Kamis (30/1/2025) (Foto: dok. Istimewa/foto diberikan oleh pengajar Bimbel Cendekia Parahita, Vivi.)

Biasanya, materi yang diajarkan di rumah bimbel ini menyesuaikan kurikulum di sekolah. Bimbel ini hanya diperuntukkan bagi siswa tingkat SMP dan SMA.

"Kita ngikutin apa yang di sekolah, di sekolah itu kan ada pakai K13, ada kurikulum Merdeka, ada KTSP dulu, kita ikutin yang di sekolah, kita memudahkan saja, khusus saya ngajar sendiri, dulu saya ngajar juga," tutur dia.

Motivasi Tatang Buka Bimbel Gratis

Tatang mendirikan bimbel ini karena pengalaman masa kecil yang kesulitan untuk mendapatkan bimbingan belajar matematika karena terkendala biaya. Tatang tak ingin anak-anak yang kurang mampu mengalami hal yang serupa dengannya.

"Saya kebetulan orang-orang yang biasa saja, orang tua saya dapat paket BLT, dulu mau ikut bimbel-bimbel kan itu sangat mahal, dulu saya nggak bisa belajar situ, sekarang kita buat seperti itu semirip mungkin, fasilitas sebaik-baiknya tapi gratis," ucap Tatang.

Kompol Tatang Yulianto bangun Bimbel di LubuklinggauKompol Tatang Yulianto bangun Bimbel di Lubuklinggau (Foto: dok. Istimewa)

Tatang mengoperasikan Bimbel Cendikia Parahita ini dengan dana pribadinya. Namun dia juga mempersilakan jika orang tua siswa ingin menyumbang perlengkapan untuk bimbel.

"Kalau bapak/ibu mau bantu silakan, tapi kita tidak terima dalam bentuk uang, kalau masih kasih bunga, mau kasih bangku silakan, barang boleh, tapi kalau untuk dana nggak kita sampaikan sekarang, takut nanti malah jadi kontraproduktif," tutur dia.

Selain mengajar matematika, Tatang juga memberikan penyuluhan kepada anak-anak terkait kampanye anti-narkoba. Program yang digagas Kompol Tatang juga mendapatkan respons yang positif dari atasannya.

"Kita deket sama anak-anak, otomatis kita dekat juga dengan keluarganya, dengan keluarganya, kan kita bisa kampanye polisi di situ, kampanye anti-narkoba, masalah lalu lintas, kalau mereka dekat sama kita kan mudah sekali pendekatan ke mereka itu," pungkasnya.

Sejak September 2024, Tatang berdinas di Polda Maluku sebagai Kasubbag Pullahjianto Bagdalops Roops Polda Maluku. Walaupun sudah pindah tugas, Tatang tetap memantau operasional rumah bimbel di Lubuklinggau ini.

(lir/hri)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial