Lewat Program REHAB, Mahasiswa Ini Kembali Aktif Jadi Peserta JKN

7 hours ago 2

Jakarta -

Kecelakaan bisa terjadi kapan saja tanpa diduga, seperti yang dialami mahasiswa magister Universitas Tanjungpura asal Singkawang, Nanang Muhammad Akbar. Ia harus menjalani operasi patah tulang bahu usai kecelakaan, sementara status kepesertaan Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) miliknya sedang tidak aktif karena menunggak iuran.

"Waktu kecelakaan terjadi, saya sempat panik karena ingat bahwa status JKN saya sedang tidak aktif akibat menunggak iuran. Jujur, saya takut tidak bisa mendapatkan penanganan medis yang layak, apalagi ini menyangkut operasi tulang yang tentunya memerlukan biaya yang tidak sedikit," ujar Nanang dalam keterangan tertulis, Rabu (14/5/2025).

Beruntung, seorang teman menyarankan Program REHAB (Rencana Pembayaran Bertahap) dari BPJS Kesehatan. Program ini memungkinkan peserta menunggak untuk mencicil iuran secara bertahap dan kembali aktif menjadi peserta JKN.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Teman saya menyarankan untuk ikut Program Rencana Pembayaran Bertahap (REHAB), katanya bisa bantu cicil tunggakan dan JKN bisa aktif lagi. Waktu itu saya langsung cari informasi di internet dan daftarkan diri lewat Aplikasi Mobile JKN," tutur Nanang.

Setelah status JKN-nya kembali aktif, ia menjalani operasi di RSUD Abdul Aziz tanpa kendala. Proses dari awal masuk rumah sakit hingga rawat inap berjalan lancar sesuai prosedur. Nanang juga merasa tidak dibedakan dari pasien lain meskipun menggunakan JKN.

"Dari awal masuk, pelayanan rumah sakit sangat membantu. Petugasnya jelas menjelaskan apa yang harus saya siapkan, alurnya tertib, dan semua sesuai prosedur. Bahkan saya tidak merasa ada perbedaan perlakuan dengan pasien lain walaupun saya menggunakan JKN," imbuhnya.

Selama perawatan, Nanang merasa nyaman karena ruangan bersih, suasana tenang, dan tenaga medis profesional. Ia mengaku sangat terbantu dengan pelayanan yang penuh kepedulian, dari dokter, perawat, hingga petugas kebersihan.

"Selama di ruang rawat inap, saya merasa sangat nyaman. Ruangannya bersih, sirkulasi udaranya bagus, dan suasananya tenang. Petugas medis juga datang secara rutin untuk mengecek kondisi saya, memastikan semua berjalan dengan sesuai. Mereka juga selalu menjelaskan setiap prosedur dengan jelas dan sopan, sehingga saya merasa dihargai sebagai pasien. Tidak pernah sekalipun saya merasa diabaikan atau dibiarkan menunggu terlalu lama. Semuanya profesional, mulai dari perawat, dokter, hingga petugas kebersihan. Saya merasa dirawat dengan penuh tanggung jawab dan kepedulian," jelas Nanang.

Kini, setelah operasi dan masih menjalani rawat jalan, Nanang merasa lebih tenang karena status JKN-nya aktif kembali. Menurutnya, JKN bukan hanya sekadar formalitas, tetapi perlindungan nyata saat dibutuhkan.

"Sekarang saya jauh lebih tenang. Kalau ke depannya terjadi hal yang tidak diinginkan lagi, saya tahu bahwa saya punya pegangan. Ada JKN yang bisa saya andalkan, dan saya tidak perlu bingung soal biaya rumah sakit," tambah Nanang.

Nanang juga menyampaikan rasa terima kasih kepada pihak rumah sakit yang telah memberikan pelayanan terbaik serta kepada BPJS Kesehatan yang sudah menghadirkan inovasi dalam sistem jaminan kesehatan, termasuk dengan adanya Program REHAB.

"Saya berterima kasih sekali kepada RSUD Abdul Aziz yang sudah merawat saya dengan sangat baik. Pelayanannya luar biasa. Terima kasih juga untuk BPJS Kesehatan karena melalui program REHAB ini, saya bisa kembali mendapatkan hak sebagai peserta JKN," ucap Nanang.

Nanang pun mengajak peserta JKN lainnya yang menunggak untuk segera memanfaatkan Program REHAB.

"Kalau ada yang punya JKN tapi tidak aktif karena menunggak, jangan dibiarkan. Segera manfaatkan program REHAB, bisa dicicil, dan kita tetap bisa dapat perlindungan kesehatan. Ini program pemerintah yang sangat membantu, apalagi kalau keadaan darurat datang tiba-tiba seperti yang saya alami," tutup Nanang.

(akn/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial