Cek Fakta: Serangan di Bandara Beirut Rekayasa AI

3 weeks ago 7

Jakarta -

Apa saja fakta atau hoaks dalam konflik Timur Tengah? Hal ini telah menjadi pertanyaan sejak eskalasi serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober 2023. Ternyata banyak visual yang disebarluaskan, disukai dan dikomentari secara daring tidak otentik atau terkini.

Perang terbaru antara Hizbullah di Lebanon dan Israel kembali menimbulkan banyak konten yang menyesatkan, dimanipulasi, atau palsu bertebaran di media sosial. Ini adalah dua contoh terbaru:

Klaim: Dua foto yang diduga sebagai sebuah serangan terhadap bandara di Beirut menjadi viral. "Foto untuk buku sejarah. Sebuah pesawat dari maskapai MEA mendarat di Bandara Internasional Beirut, dan Israel menembaki bandara tersebut," tulis seorang pengguna X, membagikan gambar yang seharusnya menunjukkan bandara tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Pengguna X lainnya membagikan foto kedua dan mengeklaim bahwa gambarnya adalah "pesawat yang penuh dengan penumpang di Bandara Internasional Beirut."

Tim Cek Fakta DW: Hoaks

Kedua gambar tersebut palsu, dan dibuat dengan bantuan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence/AI). Gambar seharusnya menunjukkan sebuah pesawat terbang yang sedang mendarat. Bangunan terlihat di latar depan. Salah satu rangkaian jendelanya terlihat menyala. Sebagian bingkai tampak lurus, sementara bagian lain agak miring dan tersusun secara tidak beraturan. Hal yang sering dijumpai pada gambar atau bangunan yang diproduksi oleh AI. Jika diperbesar, semacam bagian buram muncul di atas bagian jendela pesawat, dan hidung pesawat juga terlihat pendek.

Tim DW telah membandingkannya dengan gambar pesawat milik maskapai MEA. Berdasarkan data dari perusahaan tersebut, MEA menerbangkan pesawat model Airbus A320 200, A330 200, dan A321 NEO. Semua model pesawat buatan Airbus itu memiliki hidung yang lebih panjang jika dibandingkan dengan gambar yang diproduksi AI.

Logo maskapai di bagian ekor pada foto yang dibagikan di X tampak berbeda dengan logo asli maskapai MEA.

Keanehan lainnya adalah tidak adanya lampu pesawat. Lampu yang ditampilkan di bagian atas badan pesawat tidak sesuai dengan standar internasional. Lampu peringatan tabrakan di bagian atas dan bawah badan pesawat selalu berwarna merah, bukan putih seperti yang ada di gambar. Aturan ini dapat dilihat dalam Panduan Penerbangan.

Pendeteksi AI temukan "bukti gangguan yang signifikan"

Gambar kedua menunjukkan sebuah pesawat tengah berada di darat berlatar belakang bangunan bandara. Masalah serupa terdeteksi: deretan jendela yang melengkung dan bengkok pada bangunan bagian kiri dan belakang, ban roda pendaratan pesawat yang terpisah terlalu jauh, atau pintu yang menyala secara aneh pada badan pesawat.

Tim DW juga memeriksa gambar kedua ini dengan alat pendeteksi AI milik Truemedia.org. Dalam kedua kasus tersebut, perangkat lunak menyimpulkan bahwa ada "bukti substansial manipulasi."

Terlepas dari masalah ini, teknik pencarian gambar terbalik atau reverse image search membuktikan, gambar-gambar tersebut disebarkan di berbagai platform seperti Threads, Reddit, Telegram, Instagram, dan X.

Selain itu, beberapa kantor berita Arab, Rusia dan Turki melaporkan dugaan serangan tersebut dengan menggunakan gambar-gambar yang diproduksi oleh AI ini. Bahkan, media terkenal seperti CNN Trk atau MSN Turki juga ikut terjebak dengan hoaks ini dan ikut menyebarkannya.

Meskipun telah dikonfirmasi bahwa kedua gambar tersebut hasil rekayasa AI, bukan berarti tidak ada serangan sebenarnya yang dilakukan oleh angkatan bersenjata Israel dengan target seperti bandara Beirut. Contohnya awal Oktober 2024, sejumlah visual dari media melaporkan beberapa ledakan yang sebenarnya terjadi di dekat bandara.

Nicolas Hammerschlag Vicuna berkontribusi dalam artikel ini.

Diadaptasi dari artikel DW berbahasa Inggris.

(ita/ita)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial