Jakarta -
Kubu cagub-cawagub Jakarta nomor urut 3 Pramono Anung-Rano Karno dan kubu pasangan nomor urut 1 Ridwan Kamil-Suswono saling klaim mendapat dukungan dari mantan Gubernur Jakarta Anies Baswedan. Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno mengatakan sepanjang Anies belum turun memenangkan pasangan tertentu, maka belum bisa diartikan Anies mendukung.
Adi mulanya mengatakan saling klaim antara dua kubu ini merupakan persoalan siapa yang mendapat berkah pendukung Anies di Pilkada 2024. Sementara, kata Adi, masing-masing kubu, baik itu kubu Pramono maupun Ridwan Kamil ini tengah saling mengklaim mendapat dukungan.
"Pertama, Ini soal klaim siapa yang mendapat berkah pendukung Anies di Pilkada Jakarta 2024. Kubu Pramono-Rano mengklaim tim pemenangan Anies dukung paslon nomor 3 itu. Sementara bagi PKS, tim pemenangan Anies itu ya PKS ya Gerindra di Pilgub Jakarta 2017 lalu. Itu artinya, mesin politik yang menangkan Anies di Jakarta 6 tahun silam di Jakarta kini di barisan RIDO khususnya PKS dan Gerindra," kata Adi Prayitno kepada wartawan, Minggu (17/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Adi mengatakan masing-masing kubu tidak bisa hanya saling klaim saja untuk mendapatkan simpati pemilih Anies. Akan tetapi, katanya, masing-masing kubu harus juga bekerja keras.
"Sekali lagi, ini soal klaim dan berebut pemilih Anies di Jakarta. Siapa yang benar, siapa yang bisa dapatkan simpati pemilih Anies tentu butuh kerja keras, bukan semata klaim," imbuhnya.
Adi menerangkan masing-masing kubu banyak yang lupa bahwa sejatinya yang dibutuhkan adalah endorsement terbuka dari Anies, bukan tim atau jubir. Adi menyebut sepanjang Anies belum turun memenangkan pasangan tertentu, maka belum bisa diartikan Anies mendukung paslon tertentu.
"Banyak yang lupa, yang jadi magnet itu endorsement terbuka Anies, bukan jubir atau timses. Sepanjang Anies tak deklarasi terbuka dukung calon tertentu, tak turun ke bawah yakinkan pendukungnya, sepanjang itu pula pemilih Anies tak bisa diklaim dukung paslon mana pun. Pemilih Anies itu layaknya pemilih lain yang independen dalam menentukan pilihan politiknya," ujarnya.
PKS Bilang Dukungan Anies ke Pramono-Anung Untungkan RIDO
PDIP sebelumnya mengungkapkan tim Anies Baswedan kini turun mendukung Pramono Anung-Rano Karno. PKS santai kini Anies mendukung yang dicalonkan oleh PDIP.
"Saya kira bagus ya Anies mendukung Pramono-Rano Karno. Kalau Pilgub Jakarta 2017 lalu Anies melawan calon dari partai PDIP. Sekarang Anies dukung calon PDIP ya biasa saja. Pilihan kan bisa berubah," kata juru bicara PKS, Ahmad Mabruri, kepada wartawan, Sabtu (16/11).
Anies pernah didukung PKS pada Pilkada Jakarta 2017, Ketika itu Anies berpasangan dengan Sandiaga Uno. PKS menilai umat yang mendukung Anies pada 2017 lalu kini akan mendukung Ridwan Kamil-Suswono (RIDO).
"Positioning ini sebenarnya menguntungkan buat RIDO. Kalangan keumatan yang pilkada 2017 lalu berseberangan dengan PDIP tentunya sekarang bakal mendukung RIDO. Simpul tokoh keumatan semakin terkonsolidasi untuk memenangkan RIDO," imbuhnya.
PDIP Klaim Tim Anies Dukung Pramono
Pramono Anung serta wakilnya Rano Karno sebelumnya menemui Anies Baswedan. Juru bicara Pramono-Rano, Chico Hakim mengatakan bahwa Anies menitipkan beberapa program kerjanya yang belum rampung untuk dilanjutkan.
"Ya rasa-rasanya begitu, pembicaraannya terkait dengan masa depan Jakarta, Mas Anies menitipkan program-program yang dulu dia laksanakan dan belum tertuntaskan yang bisa dilanjutkan Mas Pram, begitu juga legacy yang sudah ditinggalkan seperti JIS dan lain-lain disempurnakan," kata Chico kepada wartawan, Jumat (15/11).
Lebih lanjut, ia mengungkapkan bahwa tim Anies sudah bergerak memenangkan Pramono-Rano. "Yang paling penting itu sekarang 100 persen saya rasa tim dari Mas Anies sudah merapat dan bergabung bersama kami untuk memenangkan Mas Pram dan Bang Doel," ungkapnya.
(whn/gbr)