Tentang Hari Evolusi 24 November: Sejarah dan Latar Belakang

1 month ago 28

Jakarta -

Tanggal 24 November diperingati sebagai Hari Evolusi (Evolution Day). Hari ini didedikasikan untuk memperingati dan mengenang gagasan Charles Darwin (1809-1882) tentang teori evolusinya yang cukup fenomenal dalam dunia sains.

Mengutip dari Kemdikbud, pada pertengahan abad ke-19, dunia pengetahuan telah diguncang oleh teori luar biasa mengenai evolusi biologis dari Charles Darwin, seorang naturalis sejati berkebangsaan Inggris. Teori yang selanjutnya dikenal sebagai Teori Darwin ini dalam perkembangannya banyak diwarnai oleh reaksi-reaksi kontroversial, sesaat setelah dilontarkan.

Sejarah Hari Evolusi Tanggal 24 November

Hari Evolusi yang diperingati pada tanggal 24 November adalah berdasarkan tanggal diterbitkannya buku terkenal karya Charles Darwin, yakni On the Origin of Species (1895) atau "Asal-usul Spesies". Mengutip dari History, Darwin merilis bukunya yang berjudul On the Origin of Species by Means of Natural Selection untuk pertama kalinya pada tanggal 24 November 1859 di Inggris.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Teori Darwin menyatakan bahwa organisme berevolusi secara bertahap melalui proses yang disebutnya sebagai "seleksi alam". Dalam seleksi alam, organisme dengan variasi genetik yang sesuai dengan lingkungannya cenderung memperbanyak keturunan daripada organisme dari spesies yang sama yang tidak memiliki variasi tersebut, sehingga mempengaruhi susunan genetik spesies secara keseluruhan.

Buku Charles Darwin 'On the Origin the Species'Buku Charles Darwin 'On the Origin the Species' | Foto: The Guardian

Teori Evolusi Darwin hingga Kontroversinya

Masih mengutip dari History, Charles Darwin, yang dipengaruhi oleh karya naturalis Prancis Jean-Baptiste de Lamarck dan ekonom Inggris Thomas Malthus, memeroleh sebagian besar bukti untuk teorinya selama ekspedisi survei selama lima tahun di atas kapal HMS Beagle pada tahun 1830-an. Selama mengunjungi berbagai tempat seperti Kepulauan Galapagos dan Selandia Baru, Darwin memperoleh pengetahuan yang mendalam tentang flora, fauna, dan geologi di banyak tempat. Informasi ini, bersama dengan studinya tentang variasi dan perkawinan silang setelah kembali ke Inggris.

Gagasan tentang evolusi Darwin bukanlah hal yang baru. Gagasan ini telah dikemukakan sebelumnya oleh, antara lain, kakek Darwin, Erasmus Darwin, seorang ilmuwan Inggris terkemuka, dan Lamarck, yang pada awal abad ke-19 menggambar diagram evolusi pertama-sebuah tangga yang mengarah dari organisme bersel satu ke manusia. Namun, baru pada masa Darwin, ilmu pengetahuan memberikan penjelasan praktis untuk fenomena evolusi.

Sejatinya, Darwin telah merumuskan teori seleksi alam pada tahun 1844, tetapi ia berhati-hati untuk mengungkapkan tesisnya kepada publik karena tesis tersebut sangat jelas bertentangan dengan kisah penciptaan dalam Alkitab. Pada tahun 1858, ketika Darwin masih bungkam tentang temuannya, naturalis Inggris Alfred Russel Wallace secara independen menerbitkan sebuah makalah yang pada dasarnya meringkas teorinya. Darwin dan Wallace memberikan kuliah bersama tentang evolusi di hadapan Linnean Society of London pada bulan Juli 1858, dan Darwin menyiapkan karya ilmiahnya, On the Origin of Species by Means of Natural Selection untuk dipublikasikan.

Diterbitkan pada 24 November 1859, Origin of Species langsung terjual habis. Sebagian besar ilmuwan dengan cepat menerima teori tersebut, namun orang-orang Kristen ortodoks mengutuk karya tersebut sebagai bidah. Kontroversi atas gagasan Darwin semakin dalam dengan diterbitkannya The Descent of Man, and Selection in Relation to Sex (1871), yang menyajikan bukti evolusi manusia dari kera.

(wia/imk)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial