Jakarta -
Ziarah makan menjadi tradisi tersendiri bagi masyarakat Indonesia dalam rangka menyambut bulan Ramadan, yang sekitar seminggu lagi akan tiba. Di Jakarta sendiri, banyak warga yang mulai mendatangi makam untuk ziarah makam keluarga mereka.
Selain itu, ada juga sebagian warga yang turut mendapatkan berkah melalui momen ini, seperti tukang bersih-bersih makan hingga jasa doa kubur. Berikut ini ragam cerita para peziarah makam jelang Ramadan yang dirangkum detikcom hari ini:
TPU Karet Bivak Ramai Dikunjungi Peziarah
Ramai peziarah kunjungi TPU Karet Bivak di Tanah Abang, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2025). Pantauan detikcom di lokasi pukul 10.30 WIB, peziarah mulai berdatangan. Mobil-mobil peziarah terlihat terparkir di bahu Jalan KH Mas Mansyur.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Tidak hanya itu, di sepanjang trotoar berjejer pedagang bunga yang sudah dikemas dalam plastik-plastik kecil beserta dengan air mawar dalam kemasan botol plastik bekas. Beberapa pedagang makanan juga terlihat memadati trotoar.
Salah satu peziarah, Haki (58) mengatakan momen jelang Ramadan memang ia gunakan untuk berkumpul bersama keluarga, kemudian dilanjut ziarah makam keluarga. Ia terlebih dahulu berkumpul di salah satu rumah anggota keluarga setelah itu bersama-sama jalan ke TPU Karet Bivak.
Umat Muslim berdoa di makam keluarganya di kawasan TPU Karet Bivak, Jakarta Pusat, Sabtu (22/2/2025). (Foto: Pradita Utama/detikcom)
"Iya, pas lagi kebenaran hari libur, Sabtu, pada nggak kerja kan, bisa kumpul, terus mau puasa juga ya, kumpul," ujarnya kepada wartawan.
Cerita Peziarah di TPU Semper Jakarta Utara
Kondisi ramainya peziarah juga tampak di TPU Semper Jakarta Utara (Jakut), Sabtu (22/2/2025). Pantauan detikcom di lokasi, tampak beberapa peziarah datang bersama keluarga. Ada yang datang menggunakan sepeda motor maupun mobil.
Di antara beberapa peziarah yang datang bersama keluarga, ada seorang pria memakai bawahan seragam SMA bernama Nana yang datang untuk ziarah ke makam ibunya seorang diri. Ia saat itu masih memakai bawahan seragam sekolahnya.
Simak selengkapnya di halaman selanjutnya.
"Iya (ziarah). Makam mama. Iya (sendiri), habis ekskul," kata Nana kepada wartawan. Beberapa dari makam yang ada di TPU Semper ini pun tampak tergenang air. Namun Nana menjelaskan makam ibunya tidak ikut terendam banjir.
Berkah Tersendiri Bagi Tukang Bersih Makam
Smeentara itu, momentum ramai peziarah ini pun menjadi berkah tersendiri bagi mereka yang berprofesi sebagai tukang bersih-bersih makam. Fahri, tukang bersih-bersih makam di TPU Semper mengaku mengalami peningkatan pendapatan saat musim ziarah jelang Ramadan kali ini.
"Alhamdulillah, tapi kan tetep tergantung orangnya, sekasihnya aja, nggak nentulah. Iya bisa lah kayak gitu (pendapatan naik 100 persen), cuma tetep balik lagi ke yang ngasih. Alhamdulillah ada (peningkatan)," kata Fahri ditemui di TPU Semper, Jakut, Sabtu (22/2/2025).
Dia menjelaskan peziarah biasanya lebih ramai pada saat akhir pekan seperti hari Sabtu dan Minggu. Biasanya, kata dia, jalanan makam sampai macet akibat banyaknya mobil peziarah saat momen menjelang Ramadan.
Jauh-jauh dari Cikande, Sunardi yang sehari-hari jadi buruh panggul alih profesi buka jasa doa kubur menjelang puasa dan saat lebaran di TPU Karet Bivak. (Foto: Mauliani/detikcom)
Uniknya Warga Buka Jasa 'Pimpin Doa' Kubur
Hal menarik tak luput dalam momentum ziarah makam di TPU, yakni ada warga yang membuka jasa doa. Seperti Sunardi (55) yang menjajakan jasa doa kubur di TPU Karet Bivak. Ada juga Ulum (68) yang membuka jasa memimpin doa di TPU Semper.
Sunardi sendiri jauh-jauh dari Cikande, Serang, Banten. Ia sehari-hari jadi buruh panggul alih profesi buka jasa doa kubur menjelang puasa dan saat lebaran di TPU Karet Bivak, Jakarta.
"Memang banyak pendatang dari sini. Jadi banyak dari Bogor, dari Pandeglang, dari Banten (jadi jasa doa kubur). Musiman doang gitu ya, mau puasa, kalau nanti, habis lebaran gitu," kata Sunardi saat ditemui di TPU Karet Bivak, Sabtu (22/2/2025).
Sementara Kakek Ulum mengaku menyediakan jasa pimpin doa ini sudah lama. Awalnya, dia sering diminta orang memimpin doa. "Iya (suka diminta doa) sama orang yang ziarah, saya orang Jakarta," ujar Ulum saat ditemui detikcom di lokasi, Sabtu (22/2/2025).
Hari-hari biasa, jika ada peziarah yang membutuhkan jasanya, dia juga bersedia. Dia mengatakan tidak mematok harga untuk jasa yang ditawarkannya.
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu