Jakarta -
PT Industri Jamu Dan Farmasi Sido Muncul Tbk (Sido Muncul) kembali membuat iklan TVC terbaru untuk produk Tolak Linu. Iklan terbaru itu dibintangi oleh Catherine Pandjaitan yang merupakan putri dari Pahlawan Revolusi Mayor Jenderal TNI (Anm.) Donald Izacus (D.I.) Pandjaitan.
Dalam menerima tawaran menjadi bintang iklan, tentu Catherine mempunyai pertimbangan. Namun setelah melihat pesan yang ingin disampaikan Sido Muncul melalui iklan Tolak Linu, ia menerima tawaran tersebut karena sejalan dengan apa yang telah ia lakukan selama ini yaitu memaafkan dan berdamai.
"Kerja sama dengan Pak Irwan ini harapannya sama, tidak ada lagi dendam dan saling memaafkan satu sama lain. Itu tujuan saya," ujar Catherine di lokasi syuting iklan Tolak Linu, Senin (14/10/2024).
Peristiwa penembakan sang ayah pada tahun 1965 saat itu, tentu bukan suatu hal yang mudah untuk dimaafkan, terutama bagi Catherine yang menyaksikan langsung kejadian tersebut dengan mata kepalanya sendiri.
Catherine mengatakan ia tidak bisa langsung memaafkan sang pelaku. Terlebih, saat itu ia masih berumur 17 tahun dan sudah menyaksikan kejadian kejam tersebut. Setelah bertahun-tahun, ia mencoba merantau untuk mencari kebenaran dan kedamaian.
"Saya bilang, yang bunuh bapak saya sudah tidak ada kok. Itu tanggung jawab dia, kalau dia masih sempat minta ampun, ya syukur. Tapi saya maafkan dia," lanjutnya.
Digandengnya Catherine Pandjaitan sebagai bintang iklan Tolak Linu berawal saat Direktur Sido Muncul, Irwan Hidayat merasa tersentuh setelah menonton podcast di salah satu media yang mengundang Catherine.
Di dalam podcast tersebut, Catherine menceritakan kejadian saat G30S/PKI yang merenggut nyawa sang ayah tepat di depan matanya.
"Saya merasa tersentuh ketika melihat tayangan dari sebuah podcast yang menghadirkan Ibu Catherine Pandjaitan sebagai narasumbernya. Ibu Chaterine mengatakan hidupnya menjadi tenang dengan memaafkan, dan tanpa memaafkan kita tidak punya masa depan," ujar Irwan Hidayat.
Kisah Catherine mengingatkan Irwan pada kejadian pembunuhan terhadap mahasiswi, Ade Sara Angelina di salah satu perguruan tinggi di Indonesia, yang saat itu masih berusia 19 tahun.
Pembunuhan ini dilakukan oleh kekasih dan temannya sendiri (Ahmad Imam Al Hafid dan Asyifa Ramadhani) pada tahun 2014 lalu. Korban merupakan anak tunggal dari pasangan Suroto dan Elisabeth Diana. Sama halnya seperti Catherine, kedua orang tua korban memaafkan para pelaku yang membunuh anaknya.
"Bahkan ibu korban mengatakan telah beberapa kali mengunjungi dan bertemu Hafid di rumah tahanan, sementara dengan Syifa baru bertemu satu kali karena dia beberapa kali menolak saat dikunjungi," tambah Irwan.
Selaras dengan tema 'Tanpa Memaafkan Tidak Ada Masa Depan' pada iklan tersebut, Sido Muncul ingin menunjukkan kepada masyarakat bahwa saling memaafkan akan membuat hati lebih damai seperti yang dilakukan Catherine Pandjaitan.
Mendengar cerita Catherine Pandjaitan mengenai proses memaafkannya, Irwan Hidayat berharap iklan ini dapat memberikan manfaat dan pencerahan kepada setiap orang.
"Bu Catherine ini, keluarganya dibunuh saja tapi bisa memaafkan, mengampuni setulus hati, tidak dendam. Bahkan berteman dengan anaknya (Petinggi PKI), Ilham Aidit, dan di podcast-nya, Putri Nyoto. Semuanya dimaafkan, didoakan," ujar Irwan.
Mendendam, lanjut Irwan, adalah sebuah kerugian dan akan merusak kehidupan setiap orang. Ia mengatakan untuk lebih baik mencintai daripada membenci.
Maka dari itu, Irwan berharap melalui iklan ini masyarakat Indonesia bisa terinspirasi dari kisah serta tokoh seorang Catherine Pandjaitan. Ia juga berharap pengalaman hidup dari Catherine dapat memberikan cahaya lilin di tengah orang-orang yang sedang mempunyai dendam.
"Semoga iklan ini dapat diterima masyarakat dan menginspirasi mereka untuk saling memaafkan dan berdamai," pungkasnya.
Tolak Linu sendiri merupakan obat herbal yang mengandung ekstrak herbal dan madu yang digunakan untuk membantu meredakan pegal linu dan nyeri sendi.
(adv/adv)