Jakarta -
Anggota Polres Bantul Aipda Anto Harmoko berinovasi dengan teknologi Google Assistant untuk bertani. Dia menggunakan fitur Assistant untuk menyirami lahan seluas 300 meter persegi yang ditanami cabai dan bawang merah.
Sosoknya yang mengolaborasikan kemajuan teknologi untuk sistem pertanian diusulkan dalam program Hoegeng Corner 2024. Polisi yang berdomisili di Kretek, Bantul ini mencoba inovasinya sejak 2022.
"Karena kesibukan saya sebagai anggota Polri tapi juga harus mengelola sawah akhirnya berpikir bagaimana sawah tetap terkelola dengan baik tanpa mengganggu waktu tugas saya," katanya, Senin (18/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia mengatakan lahan yang dipasangi perangkat Google Assistant berada di Parangtritis. Awalnya Anto belajar di YouTube soal kemampuan Google Assistant untuk membantu kegiatan sehari-hari.
"Dari situ saya dapat ide untuk mengadaptasi teknologi tersebut bagi kebutuhan pertaniannya," ucapnya.
Petani sekaligus polisi, Aipda Anto Harmoko saat memberikan perintah suara melalui smartphone untuk menyirami lahan pertaniannya di Bantul. (dok. Polres Bantul)
Pria berusia 43 tahun ini lantas mengembangkan teknologi tepat guna berbasis Internet of Things (IoT). Teknologi tersebut memungkinkan penyiraman sawah secara menyeluruh dengan bantuan Google Assistant.
"Jadi Google Assistant itu terhubung dengan berbagai perangkat elektronik untuk menyirami tanaman secara efisien," ucapnya.
Untuk mengontrol semua perangkat itu, Anto menggunakan aplikasi Smart Life yang dapat diunduh secara gratis di Play Store. Namun, semua itu harus terhubung dengan berapa peralatan.
Anto merinci peralatan yang diperlukan untuk menginstalasi Google Assistant di kebun cabai dan bawangnya yakni smart plug, smart breaker, sprinkle air, pipa, modem internet, dan CCTV. Selain sederhana, harga alat-alatnya cukup terjangkau.
Dia merogoh kocek sekitar Rp 3 juta untuk mewujudkan inovasinya itu. "Saya membeli peralatan ini sebelum listrik tersedia di sawah. Baru setelah listrik masuk pada tahun 2022 saya mulai memasangnya," ujarnya.
Kini setelah perangkat Google Assistant terpasang, Anto tak perlu lagi mengelilingi kebunnya untuk menyiram. Tinggal klik dan beri perintah suara, pompa air otomatis menyala dan mengalirkan air ke pipa lalu sprinkle untuk menyirami tanamannya.
Sebelumnya dikutip dari detikJogja, Anto mengaku hadirnya teknologi Assistant membantu dan meringankan kegiatannya bertani. Dia mengatakan, dengan memanfaatkan teknologi ini, biaya produksi dan biaya tenaga garap kebun atau sawah menjadi lebih hemat.
"Setelah berhasil, cara ini ternyata sangat membantu dan meringankan pekerjaan. Kenapa? Karena dapat menghemat biaya produksi dan tenaga di sawah, sebab bisa dioperasionalkan dari jarak jauh selama terhubung jaringan internet," jelas Anto pada Kamis, 5 September 2024.
Anggota Polres Bantul Aipda Anto Harmoko. (Pradito Rida Pertana/detikJogja)
Dia pun berniat mengajak Gapoktan Ngudi Makmur Samiran Parangtritis untuk memanfaatkan inovasi ini. "Karena perkembangan teknologi sangat pesat, dan saya ingin memanfaatkannya untuk meningkatkan efisiensi di bidang pertanian," pungkas dia.
Anto juga menyebut kini penyiraman di lahannya bisa dilakukan dari Jarak jauh. "Bisa dioperasionalkan dari jarak jauh selama terhubung jaringan internet," lanjut Anto.
(aud/knv)