Jakarta -
Wakil DPRD Kota Surabaya Laila Mufidah mengimbau Pemerintah Kota Surabaya untuk memaksimalkan fungsi saluran agar berfungsi dengan baik sebelum musim hujan tiba. Laila meminta baik saluran utama, di tengah kota maupun saluran sekunder hingga tersier di perkampungan perlu teroneksi dengan baik.
Politisi perempuan dari PKB ini juga mengimbau kepada kepada Dinas Bina Marga dan Pematusan untuk mengecek fungsi saluran tersebut.
"Semua saluran harus terkoneksi dan berfungsi dengan baik. Air datang langsung mengalir," kata Laila dalam keterangannya, Kamis (21/11/2024).
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Laila menambahkan, pihaknya percaya dinas teknis akan melakukan tugasnya dengan baik. Namun tetap dibutuhkan pengawasan dan cek lapangan untuk memastikan semua sistem saluran di Surabaya berjalan dengan baik. Laila pun meyakini Pemkot Surabaya sudah melakukan berbagai upaya untuk mengantisipasi banjir tahunan selama musim hujan.
"Semua punya tanggung jawab yang sama agar kota ini tidak terus-terusan menjadi langganan banjir," katanya.
Ia menilai selama ini, Pemkot Surabaya sudah melakukan upaya serius mulai dari normalisasi saluran, membuat saluran baru, hingga proyek box culvert. Selain itu, pengadaan rumah pompa juga sudah disiapkan hingga mencapai ratusan rumah pompa.
"Semua menantikan manfaat proyek saluran penanganan banjir yang saat ini menjadi salah satu fokus Surabaya. Semoga hujan kali ini banjir Surabaya bisa terkurangi," kata Laila.
Bicara soal banjir, lanjut Laila, ada tiga hal pokok yang mengikutinya mulai dari luas titik banjir, ketinggian, hingga lama genangan. Ia menyebut jika tahun ini wilayah banjir bisa dikurangi dan tidak meluas, artinya projek pennangan banjir berjalan efektif.
Guna menangani banjir, kata Laila, proyek penanganan banjir dengan pembuatan saluran air, box culvert, gorong-gorong, koneksi saluran, bozem, hingga rumah pompa harus dipastikan berjalan optimal. Keberadaannya pun harus memberi rasa nyaman warga akan ancaman banjir.
"Ingat, warga Surabaya terutama yang setiap tahun wilayahnya menjadi langganan banjir menanti manfaat proyek penanganan banjir tersebut. Benarkah tahun ini mereka bebas dari genangan," ungkap Laila.
Lebih lanjut, Laila menjelaskan jika ketinggian genangan air di salah satu wilayah langganan banjir bisa dipangkas, artinya proyek tersebut berhasil. Tapi jika sebaliknya malah lebih dan memindah titik banjir, proyek penanganan banjir dinilai belum berjalan efektif.
"Termasuk kita tunggu musim hujan ini apakah durasi dan lama genangan banjir diatasi. Tapi melihat trennya, saya yakin semua mengarah ke sana. Banjir di Surabaya bisa diminimalisir," kata Laila.
Laila menambahkan, Pemkot Surabaya tahun ini telah melakukan berbagai langkah dalam memerangi banjir di wilayahnya. Proyek pembangunan gorong-gorong dan saluran air skala besar terus dikebut. Proyek penunjang lainnya juga digunakan pada memerangi banjir tahun ini.
Upaya Pemkot juga ditunjukkan dengan membangun proyek penanganan banjir. Pada tahun 2024, sudah dianggarkan Rp 770 miliar khusus untuk proyek penanganan banjir. Bahkan pada tahun 2025 masih akan dilanjutkan hingga anggaran ditambah menjadi Rp 850 miliar.
Surabaya saat ini juga tengah melakukan pembangunan dan rehabilitasi saluran air. Jumlah titiknya mencapai 555 saluran dibangun dan direhabilitasi. Kemudian dilakukan juga optimalisasi 25 sistem drainase. Tidak hanya itu, sebanyak 75 rumah pompa telah dibangun lengkap dengan 315 mesin pompa terpasang.
"Tinggal semua harus mendorong signifikansi dari proyek penanganan banjir ini. Semoa musim hujan tahun ini banjir di Surabaya teetasi dengan baik," pungkas Laila.
(akn/ega)