Bisa-bisanya Ponsel hingga Email Lama Presiden Meksiko Diretas

3 hours ago 2
Jakarta -

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum mengungkapkan bahwa telepon seluler pribadi dan akun email lama miliknya telah diretas oleh pelaku tidak dikenal. Peretasan ini dikaitkan dengan ekstradisi para gembong narkoba ke AS.

"Mereka meretas telepon dan akun email saya," ucap Sheinbaum saat berbicara kepada wartawan setempat dalam konferensi pers harian di Mexico City, seperti dilansir AFP, Selasa (18/3/2025).

Dia mengatakan "kami tidak tahu" siapa yang bertanggung jawab atas peretasan tersebut.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tidak disebutkan juga secara detail oleh Sheinbaum soal kapan insiden itu terjadi. Namun, laporan media terkemuka Amerika Serikat (AS), New York Times (NYT), insiden peretasan itu terjadi setelah otoritas Meksiko pada bulan lalu menyerahkan 29 tersangka gembong narkoba kepada otoritas AS.

Sheinbaum, dalam pernyataannya, menegaskan bahwa semua akun email dan telepon resmi aman.

Lebih lanjut, Sheinbaum menjelaskan bahwa nomor terkait ponsel pribadinya yang diretas itu telah bocor ke media sosial selama kampanye kepresidenan tahun lalu. Nomor telepon pribadi itu, menurut Sheinbaum, telah digunakan sejak sebelum dia menjabat Presiden Meksiko pada Oktober tahun lalu.

Bagaimana kaitan kasus peretasan ini dengan penyerahan gembong narkoba? Baca halaman selanjutnya.

Ekstradisi 29 Gembong Narkoba

Claudia Sheinbaum terpilih sebagai presiden perempuan pertama Meksiko. Dia menang telak pada pemilu Meksiko, Minggu (2/6/2024) waktu setempat. Foto: Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum (AP Photo/Eduardo Verdugo)

Bulan lalu, seperti dilansir AFP, Meksiko mengumumkan ekstradisi terhadap 29 tersangka pengedar narkoba ke Amerika Serikat. Hal ini dilakukan negara itu menghadapi tekanan yang meningkat dari Presiden AS Donald Trump untuk mengatasi penyelundupan fentanil atau menghadapi tarif yang besar.

Ekstradisi massal, yang kabarnya mencakup beberapa tokoh kartel utama, terjadi saat Meksiko berupaya mencapai kesepakatan dengan Washington guna menghindari beban bea perdagangan yang dikaitkan Trump dengan migrasi ilegal dan aliran narkoba.

Ekstradisi tersebut menyusul penunjukan Trump terhadap delapan organisasi perdagangan narkoba Amerika Latin - termasuk enam kartel Meksiko - sebagai organisasi teroris.

Penyerahan begitu banyak tersangka pada saat yang sama merupakan hal yang "bersejarah", kata Mike Vigil, mantan kepala operasi internasional di Badan Penegakan Narkoba AS (DEA), kepada AFP.

Di masa lalu, Meksiko hanya akan mengekstradisi beberapa tersangka sekaligus, katanya, seraya menambahkan: "Mereka tentu berharap hal ini akan berdampak positif pada negosiasi tarif."

Departemen Kehakiman AS meminta penyerahan tersebut, kementerian keamanan publik Meksiko dan kantor kejaksaan umum mengatakan dalam pernyataan bersama, tanpa menyebutkan nama tersangka.

Menurut media Meksiko, mantan pemimpin kartel Zetas yang sangat kejam, Omar dan Miguel Angel Trevino Morales, serta pengedar narkoba veteran Rafael Caro Quintero, yang dituduh membunuh seorang agen AS yang menyamar, termasuk di antara mereka yang diekstradisi.

Caro Quintero masuk dalam daftar 10 buronan paling dicari Biro Investigasi Federal AS hingga ia ditangkap pada tahun 2022.

Dia dituduh memerintahkan penculikan, penyiksaan, dan pembunuhan agen khusus DEA Enrique "Kiki" Camarena.

Dampak Ekstradisi

Members of Mexicos National Guard patrol near the border crossing with the U.S. as part of the Mexican governments response to U.S. President Donald Trumps demand to crack down on immigration and drug smuggling, in Mexicali, Mexico, February 9, 2025. REUTERS/Victor Medina Foto: Ilustrasi pengetatan perbatasan AS-Meksiko (REUTERS/Victor Medina)

Kantor Sheriff Webb County di negara bagian Texas, AS, mengeluarkan peringatan waspada kemungkinan kekerasan di kota Nuevo Laredo di seberang perbatasan karena ekstradisi saudara Trevino-Morales.

"Insiden sebelumnya menunjukkan bahwa kartel tersebut cenderung merespons dengan kekerasan ekstrem terhadap badan-badan pemerintah Meksiko, yang meningkatkan risiko bagi warga di Nuevo Laredo," katanya di media sosial.

'Ancaman keamanan nasional'
Pengumuman itu muncul saat delegasi tingkat tinggi Meksiko, termasuk menteri luar negeri, pertahanan, dan keamanan, mengunjungi Washington untuk berunding dengan mitranya, termasuk Menteri Luar Negeri AS Marco Rubio.

Kedua negara sepakat untuk mengambil "serangkaian tindakan terkoordinasi" yang tidak ditentukan untuk mengatasi perdagangan narkoba, kata pemerintah Meksiko.

Tujuannya adalah untuk mengurangi kematian akibat fentanil dan perdagangan senjata api ilegal, katanya.

Presiden Meksiko Claudia Sheinbaum telah berjanji untuk bekerja sama dengan Washington, sembari menolak segala bentuk "invasi" terhadap kedaulatan negaranya.

Ia telah berulang kali menyatakan optimisme bahwa tarif antara kedua negara dapat dihindari, dan mengatakan pada hari Kamis bahwa ia berharap dapat berbicara dengan Trump untuk menyegel kesepakatan.

(rdp/rdp)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial