Jakarta -
Event wisata berskala nasional Semarang Night Carnival (SNC) 2025 kembali digelar oleh Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang.
Magnet pariwisata di ibu kota Jawa Tengah sebagai puncak perayaan hari jadi ke-478 Kota Semarang ini akan menampilkan lebih dari 150 peserta parade kostum unik dan ikonik yang berjalan mulai dari Titik Nol Kilometer (depan Kantor Pos besar Johar) hingga Balai Kota Semarang.
"Mulai pukul 17.00 WIB, selain penutupan jalan, rekayasa lalu lintas berupa pengalihan arus kendaraan juga akan kami terapkan," ucap Pelaksana Tugas Kepala Dinas Perhubungan Kota Semarang Danang Kurniawan, dalam keterangan tertulis, Sabtu (3/5/2025).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk mendukung kelancaran SNC 2025 dan mengantisipasi kemacetan, Dishub Kota Semarang bersama Satlantas Polrestabes Semarang akan menyiagakan personel di sepanjang rute parade. Danang menyebutkan sepanjang Paragon Mall hingga Lawang Sewu akan ditutup total sehingga ruas-ruas jalur alternatif telah disiapkan untuk pengalihan arus lalu lintas, yakni Simpang Imam Bonjol, Simpang Kolonel Sugiono, Simpang Agus Salim, Simpang Letjen Suprapto, Simpang Sendowo, dan Jalan Ki Nartosabdo.
"Kami mengimbau warga masyarakat yang akan menikmati Semarang Night Carnival untuk dapat memarkirkan kendaraan di kantong-kantong parkir yang telah kami sediakan secara tertib dan rapi," imbuh Danang.
Foto: Pemkot Semarang
Pemkot Semarang telah menyiapkan beberapa lokasi parkir alternatif yang nyaman untuk memastikan kendaraan tidak menghalangi jalur parade dan tetap berada dalam jangkauan yang aman, antara lain di gedung parkir balai kota, DP Mall, Udinus, SMP 7, SMK Ibu Kartini, dan Pool Damri Sleko. Danang berharap agar masyarakat mengikuti arahan petugas di lapangan demi kelancaran bersama.
"Mari kita bersama-sama mendukung kegiatan SNC 2025 dengan penuh antusiasme dan kebanggaan, tetapi tetap menjaga ketertiban," tutup Danang.
Memasuki tahun ke-13, SNC 2025 kali ini mengusung tema 'Perisai Nusantara' yang menonjolkan karnaval kostum sekaligus mencerminkan budaya Indonesia yang terwakili melalui empat sub tema, yakni Burung Cendrawasih, Burung Merak, Bunga Anggrek, dan Penjor. Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Semarang Wiyarso mengatakan tema ini tidak sekadar memuat filosofi lambang negara, Garuda Pancasila, maupun kebanggaan budaya Indonesia, melainkan juga refleksi dari Kota Semarang.
"Sebuah kota layaknya miniatur Indonesia yang terus bergerak, tempat kebudayaan dan peradaban tetap berjalan bersamaan," ungkap Wing.
Karnaval fesyen sepanjang lebih kurang 4 kilometer ini bakal menjadi parade kolaborasi yang didukung banyak pihak, mulai dari peserta asal Semarang, Jakarta, Surabaya, Solo, Kediri, Grobogan, Jember, hingga perwakilan Korea Selatan dan Australia pun turut ambil bagian. Wing mengatakan semua orang punya kesempatan untuk bergabung dan memeriahkan agenda tahunan ini.
"Ada hiburan, ada makan soto gratis, perform drumband dari Akpol pun ikut menyemarakkan. Tidak ketinggalan, Pemerintah Kota atau Pemkot Semarang akan memberikan penghargaan kepada 5 soto legendaris yang ada di Kota Semarang," kata Wing.
"Mana-mana saja, nantikan besok," sambungnya.
Menurut Wing, SNCl telah memberikan bukti nyata atas semangat kreativitas berpadu dedikasi tanpa henti terhadap kebudayaan. Ia berharap semog kegiatan besok berjalan lancar dan sukses sehingga menjadi bagian dari cerita Kota Semarang yang tidak terlupakan.
(akd/akd)
Hoegeng Awards 2025
Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini