Awalnya trem ditarik oleh tenaga kuda. Keberadaan trem kuda lantas digantikan dengan trem uap yang muncul sekitar 1881. Lokomotif yang dijalankan dengan ketel uap menggantikan keberadaan kuda yang menarik trem sehingga memiliki rute yang lebih panjang. (Early Tram of Batavia operated by Nederlands-Indische Tramweg Maatschappij, 1881/Perpusnas Publik Domain)
Kala itu trem uap melintas dari Pasar Ikan sampai Jatinegara. Pasar Baru, Gunung Sahari, Kramat, Salemba, dan Matraman adalah kawasan yang dilintasi alat transportasi ini (Koleksi Tropenmuseum yang diakses via wikepedia.org)
Kemudian pada 1900, teknologi terbaru ditemukan sehingga meminggirkan trem uap dan menggantikannya dengan trem listrik. Pada 1950-an ada sekitar 5 lintasan. (Koleksi Tropenmuseum yang diakses via wikepedia.org)
Pool dan bengkel besar trem listrik berada di Jalan Kramat Raya yang berada di seberang Gedung CTC. Namun kemudian tempat ini digunakan sebagai pool bus PPD. (Poll, Willem van de, [onbekend] Auteursrechthebbende : Nationaal Archief Materiaalsoort via Wikipedia )
Meskipun telah menjadi sejarah, rel trem pernah ditemukan kembali pada tahun 2022 di lokasi proyek MRT Jakarta fase 2A Glodok-Kota, tepatnya di Jalan Gajah Mada, Jakarta. (Koleksi Tropenmuseum yang diakses via wikepedia.org)