Apa Saja Isi Perjanjian Gencatan Senjata Israel-Hizbullah?

1 month ago 27

Beirut -

Gencatan senjata mulai berlaku di Lebanon setelah, mengakhiri pertempuran selama 13 bulan antara Israel dan Hizbullah, milisi Lebanon yang didukung oleh Iran.

Gencatan senjata dimulai pada Rabu (27/11) pukul 04:00 waktu setempat.

Kesepakatan tersebut diumumkan pada Selasa (26/11) malam oleh Israel, Prancis, dan AS, dengan Presiden AS Joe Biden mengatakan bahwa kesepakatan tersebut bertujuan untuk menjadi "penghentian permusuhan secara permanen".

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pernyataan bersama, AS dan Prancis mengatakan perjanjian itu akan menghentikan pertempuran di Lebanon dan "mengamankan Israel dari ancaman Hezbollah dan organisasi teroris lainnya".

Inilah yang kami ketahui tentang kesepakatan gencatan senjata dari taklimat resmi dan laporan media.

Tanda kemenangan dan poster dengan gambar mendiang pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dan mendiang pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine tampak di luar jendela atap mobil di pinggiran selatan Beirut.

Tanda kemenangan dan poster dengan gambar mendiang pemimpin Hizbullah Sayyed Hassan Nasrallah dan mendiang pejabat senior Hizbullah Hashem Safieddine tampak di luar jendela atap mobil di pinggiran selatan Beirut (Reuters)

Gencatan senjata bersifat permanen

Presiden AS, Joe Biden, mengatakan kepada wartawan bahwa perjanjian itu "dirancang untuk menjadi gencatan senjata permanen".

Berdasarkan ketentuan gencatan senjata, selama 60 hari Hizbullah akan menarik para personelnya dan persenjataannya dari kawasan yang membentang antara Garis Biru perbatasan tidak resmi antara Lebanon dan Israel dan sungai Litani, sekitar 30 kilometer ke arah utara.

garis

BBC

BBC News Indonesia hadir di WhatsApp.

Jadilah yang pertama mendapatkan berita, investigasi dan liputan mendalam dari BBC News Indonesia, langsung di WhatsApp Anda.

garis

BBC

Para anggota Hizbullah di kawasan itu akan digantikan oleh tentara Lebanon, guna memastikan semua infrastruktur atau persenjataan Hizbullah disingkirkan dan tidak dapat dibangun kembali, menurut seorang pejabat senior AS.

Dalam kurun 60 hari tersebut, Israel secara bertahap akan menarik pasukan dan warga sipil yang tersisa, kata Biden.

Menurutnya, penarikan itu akan memungkinkan warga sipil di kedua sisi perbatasan untuk kembali ke rumah mereka.

Peta Lebanon

BBC

5.000 serdadu Lebanon akan menggantikan Hizbullah

Militer Lebanon diperkirakan akan mengerahkan 5.000 serdadu ke selatan berdasarkan perjanjian tersebut, menurut seorang pejabat AS.

Namun, masih ada pertanyaan tentang peran mereka dalam menegakkan gencatan senjata, dan apakah mereka akan menghadapi Hizbullah jika diperlukan.

Hal ini berpotensi memperburuk ketegangan di Lebanon.

Baca juga:

Tentara Lebanon juga mengatakan tidak memiliki sumber daya uang, manusia, dan peralatan untuk memenuhi kewajibannya berdasarkan kesepakatan tersebut, meskipun dibantu sejumlah sekutu internasional Lebanon.

Namun, banyak pejabat Barat mengatakan Hizbullah telah melemah dan inilah saatnya bagi pemerintah Lebanon untuk menegakkan kendali di seluruh wilayahnya.

Dua anak berjalan di lokasi serangan roket Hizbullah di Petah Tikva, Israel (24 November 2024)

Hizbullah telah menembakkan ribuan roket dan drone ke Israel (Reuters)

Siapa yang akan mengawasi penerapan gencatan senjata?

Perjanjian tersebut mengikuti resolusi Dewan Keamanan PBB 1701, yang mengakhiri perang pada 2006 antara Israel dan Hezbollah.

Berdasarkan resolusi 1701, wilayah selatan Litani harus bebas dari personel bersenjata atau senjata apa pun selain milik negara Lebanon dan pasukan penjaga perdamaian PBB (Unifil).

Namun, baik Israel maupun Hizbullah sama-sama mengklaim kubu seberang telah melanggar resolusi tersebut.

Israel mengatakan Hizbullah membangun infrastruktur yang luas di wilayah itu, sementara Lebanon mengatakan Israel telah menerbangkan pesawat militer di atas wilayahnya.

Baca juga:

Kali ini, AS dan Prancis akan bergabung dengan mekanisme tripartit, yang melibatkan Unifil, Lebanon, dan Israel.

Pihak-pihak itu akan bertugas memantau pelanggaran, kata pejabat senior AS tersebut.

"Tidak akan ada pasukan tempur AS di wilayah tersebut, tetapi akan ada dukungan militer untuk Angkatan Bersenjata Lebanon, seperti yang telah kami lakukan sebelumnya

Namun, dalam kasus ini, akan dilakukan dengan tentara Lebanon dan bekerja sama dengan militer Prancis," kata pejabat tersebut.

Mengacu pada kekhawatiran Israel, Biden mengatakan: "Infrastruktur teroris Hezbollah di Lebanon selatan tidak akan dibiarkan dibangun kembali."

Israel mengklaim punya hak merespons pelanggaran

Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, mengatakan bahwa Israel akan "mempertahankan aksi militer dengan kebebasan penuh" di Lebanon "yang dipahami Amerika Serikat".

"Jika Hizbullah melanggar perjanjian dan mencoba mempersenjatai diri, kami akan menyerang," cetus Netanyahu.

"Jika mencoba membangun kembali infrastruktur teroris di dekat perbatasan, kami akan menyerang. Jika meluncurkan roket, menggali terowongan, membawa truk yang membawa roket, kami akan menyerang," tambahnya.

Baca juga:

Biden mendukung pandangan itu, dengan mengatakan kepada wartawan: "Jika Hizbullah atau siapa pun melanggar kesepakatan dan menimbulkan ancaman langsung terhadap Israel, maka Israel tetap memiliki hak untuk membela diri sesuai dengan hukum internasional."

Namun, ia juga mengatakan kesepakatan itu menegakkan kedaulatan Lebanon.

Tuntutan Israel atas hak untuk membalas diyakini bukan bagian dari perjanjian gencatan senjata karena ditolak oleh Lebanon.

Untuk mengatasi masalah tersebut, laporan media telah mengindikasikan bahwa AS akan mengeluarkan surat yang mendukung hak Israel untuk bertindak.

Bagaimana masa depan Hizbullah dan Lebanon?

Hizbullah sudah sangat terpuruk. Banyak pemimpinnya telah terbunuh, termasuk Hassan Nasrallah. Adapun infrastrukturnya rusak parah.

Akan tetapi, Hizbullah belum sepenuhnya hancur.

Karena itu, koresponden BBC di Timur Tengah, Hugo Bachega, mempertanyakan isi kesepakatan gencatan senjata tersebut.

"Apakah militer Lebanon akan mengonfrontasi Hizbullah jika diperlukan?" tanyanya.

Kesepakatan tersebut, menurutnya, jelas akan membuat warga Lebanon saling berhadapan.

Hizbullah sering digambarkan sebagai negara di dalam negara Lebanon.

Kelompok ini lebih dari sekadar milisi: tapi juga merangkap partai politik dengan perwakilan di parlemen serta organisasi sosial dengan dukungan signifikan di kalangan umat Syiah.

Kesepakatan ini dapat mengakhiri konflik dengan Israel. Tetapi banyak orang di Lebanon khawatir konflik internal baru dapat terjadi.

(nvc/nvc)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial