Profil 15 Polisi Kandidat Penerima Hoegeng Awards 2025

9 hours ago 4

Kandidat Polisi Inovatif

Aiptu Karyanto

Aiptu Karyanto membantu warga Banjarbaru, Kalimantan Selatan (Kalsel), dengan mendorong peningkatan ekonomi. Dia memanfaatkan lahan kosong di Kelurahan Mentaos, Banjarbaru, untuk dijadikan tambak ikan air tawar. Karyanto merupakan Bhabinkamtibmas Kelurahan Mentaos.

Cerita pemanfaatan lahan kosong itu bermula saat Aiptu Karyanto melihat perairan lahan rawa yang tidak produktif. Dia kemudian berkoordinasi dengan masyarakat dan pihak pemerintah untuk mengembangkan tambak ikan dan membentuk kelompok petani ikan. Dia bersyukur ketika ide penggarapan lahan rawa itu digulirkan, masyarakat di wilayah binaannya menyambut baik.

"Di situ juga ada bantuan, kita berkoordinasi tiga pilar berkaitan dengan semacam dinas terkait, perikanan, kelurahan, dengan RT RW, kita libatkan dan sering kita adakan pertemuan-pertemuan," imbuh Aiptu Karyanto saat dihubungi dalam program Hoegeng Corner 2024 beberapa waktu lalu.

Aiptu Karyanto di Hoegeng CornerAiptu Karyanto (Foto: Dok Ist)

Aiptu Karyanto mengatakan dirinya membantu kelompok petani ikan dalam segi pemodalan hingga penggarapan lahan. Dia juga berkoordinasi dengan lembaga terkait untuk membantu para petani ikan mencarikan solusi ketika ada masalah.

Sampai saat ini, ada sekitar 50 orang warga tergabung dalam kelompok petani di tambak ikan air tawar tersebut. Mereka bekerja sama dengan dinas dan didampingi oleh Bhabinkamtibmas. Penghasilan petani tambak ikat per bulan sekitar Rp 3 juta hingga 5 juta.

Simak profil lengkapnya di sini

Iptu Andi Sri Ulva Baso

Iptu Andi Sri Ulva Baso menggagas inovasi Meja Tanpa Laci di ruang-ruang pelayanan publik Polsek Panakkukang, Unit PPA Polres Takalar dan Regident Polda Sulawesi Selatan (Sulsel). Tujuannya untuk transparansi pelayanan, serta meniadakan transaksi pungutan liar (pungli). Saat ini Ulva menjabat sebagai Paur Fasmat SBST Subdit Regident Ditlantas Polda.

Koordinator Saya Perempuan Anti Korupsi (SPAK) Sulsel, Husaima 'Ema' Husain, mengatakan Ulva memiliki keberanian yang luar biasa dalam mengampanyekan pencegahan korupsi. Salah satunya dengan gerakan Meja Tanpa Laci.

"Kalau saya sih bilang anak ini cukup berani. Saya waktu awal-awal melihat gebrakannya Ulva, saya enggak pernah menyangka Ulva mampu membuat terobosan di sebuah lembaga yang -menurut kita waktu itu- agak sulitlah berbicara tentang pencegahan korupsi," kata Ema kepada detikcom pada Minggu (16/3/2025).

Iptu Andi Sri Ulva BasoIptu Andi Sri Ulva Baso (Foto: dok. istimewa)

Ema merupakan mentor Ulva. Ema dan Ulva bertemu saat SPAK mengadakan Training of Trainers (ToT) SPAK di Sorong. Eva menilai Ulva adalah agen SPAK yang paling signifikan perubahan pola pikirnya.

Sementara itu, Ulva menceritakan kepergiaannya ke acara SPAK berdasarkan perintah kapolseknya kala itu. Di acara tersebut, Ulva bertemu banyak peserta acara SPAK dari instansi lain seperti kejaksaan, permasyarakatan dan anggota PKK. Dia mengaku acara tersebut benar-benar menguras cara berpikirnya soal mencegah hingga menghapus 'budaya' korupsi.

Simak profil lengkapnya di sini

⁠AKBP Condro Sasongko

Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko perlahan tapi pasti mengubah pola pikir warga terhadap polisi. Lewat program 'Ngariung Iman, Ngariung Aman', AKBP Condro membawa pelayanan Polri semakin dekat dengan masyarakat.

Kesaksian tentang AKBP Condro serta programnya diungkap oleh ustadz Supriyatna, seorang pendidik majelis taklim Darul Kolot di Cikande, Serang. Dia menilai AKBP Condro dan program 'Ngariung Iman, Ngariung Aman' mampu mengubah stigma masyarakat terhadap kepolisian menjadi positif.

"Bagaimana beliau mendekat kepada masyarakat ini memang natural, tidak mengada-ada, memang sifat beliau yang baik seperti itu. Sehingga masyarakat ini dengan beliau tidak canggung berdiskusi, memberikan laporan ataupun curhat," kata Supriyatna kepada detikcom, Rabu (26/3/2025).

Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko (Bahtiar/detikcom)Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko (Bahtiar/detikcom) Foto: Kapolres Serang AKBP Condro Sasongko (Bahtiar/detikcom)

AKBP Condro menyebut program 'Ngariung Iman, Ngariung Aman' sebagai sarana silaturahmi dengan warga. Program ini mampu menekan angka kejahatan di Kabupaten Serang, di mana data Januari-September 2023 terdapat 245 tindak pidana dengan penyelesaian 106 kasus, dan di periode yang sama tahun 2024 terdapat 112 tindak pidana dengan 120 penyelesaian kasus.

Condro menjelaskan ngariung memiliki arti berkumpul, dan ngariung sebenarnya tradisi yang melekat di masyarakat Banten. Dengan Kapolres mengunjungi desa-desa tiap hari, lanjut Condro, dia hendak mencontohkan ke jajaran pentingnya komunikasi dua arah saat bertemu warga. Sehingga kegiatan ngariung dapat berkontribusi dalam pemeliharaan keamanan dan ketertiban masyarakat (kamtibmas).

Program 'Ngariung Iman, Ngariung Aman' tak hanya mampu menekan angka kejahatan di wilayah hukum Polres Serang. Angka pengangguran pun bisa diatasi dengan cara memberantas praktik percaloan masuk kerja ke suatu perusahaan. AKBP Condro membantu 123 orang warga di 10 desa di Kabupaten Serang agar bisa mendapat pekerjaan di perusahaan setempat.

Simak profil lengkapnya di sini


Kandidat Polisi Pelindung Perempuan dan Anak

Kombes Retno Prihawati

Kombes Retno Prihawati merupakan Atase Polri di Manila, Filipina, sejak 2023. Dia pernah menyelamatkan 600 WNI korban TPPO di Filipina. Penyelamatan ratusan WNI berhasil dilakukan berkat respons cepat Retno terhadap setiap laporan yang diterima serta koordinasinya dengan otoritas Filipina, Bareskrim, dan Divhubinter Polri.

Pengusul Retno adalah salah satu korban TPPO yang dijadikan scammer oleh sindikat di Las Pinnas, Filipina. Mayoritas korban TPPO yang telah diselamatkan bekerja di bawah kendali mafia judi online (judol). Para korban mayoritas hanya mengenyam pendidikan hingga tingkat SMP.

Atpol RI di Manila, Filipina, Kombes Retno Prihawati (kanan) saat menerima penghargaan di Markas Besar Philippines National Police, Manila (ANTARA/HO-Divhumas Polri)Atpol RI di Manila, Filipina, Kombes Retno Prihawati (kanan) saat menerima penghargaan di Markas Besar Philippines National Police, Manila (ANTARA/HO-Divhumas Polri).

Retno menyebut sindikat judi online juga biasanya memiliki jaringan untuk melakukan kejahatan lainnya, seperti scam, perdagangan orang, dan sebagainya. Setidaknya ada dua lokasi penggerebekan yang meninggalkan kesan untuk Retno sejak awal berdinas sebagai Atase Polri di Manila, yakni Sun Valley Hub Pampanga dan Las Pinas.

Retno menyebut selama mendalami informasi WNI korban perdagangan orang, dirinya selalu berkomunikasi intens dengan Philippine National Police (PNP) hingga tingkat provinsi dan distrik, Biro Imigrasi Filipina, serta Philippine Drug Enforcement Agency (PDEA).

Di Sun Valley Hub Pampanga, ada 1.700 orang termasuk 246 WNI. Di lokasi ini ada seorang WNI yang menderita sakit paru-paru dan tak berdaya, namun hanya didiamkan oleh sindikat yang mempekerjakannya.

Kemudian penggerebekan di Las Pinas, tempat otoritas Filipina membongkar kamp berisi 2.700 pekerja scam dan judi online. Dari jumlah itu, ditemukan 134 WNI, termasuk satu di antaranya masih berusia anak.

Simak profil lengkapnya di sini

Kombes Rita Wulandari

Kombes Rita Wulandari menjabat sebagai Kasubdit 1 Dittipid PPA PPO Bareskrim Polri. Dia memiliki perhatian terhadap kasus kekerasan perempuan dan anak. Rita pernah mengungkap kasus penculikan dan pelecehan anak selama 4 tahun serta pemulangan 2.500 TKI korban TPPO di Arab Saudi.

Pada tahun 2010, Rita memulangkan TKW bernama Sumiati asal NTB, korban disiksa oleh majikan di Saudi, bibir korban digunting dan disetrika. Saat itu, Rita masih menjabat Ps Kanit TPPO, Direktorat Kamtranas, Bareskrim.

Ketua Panitia Sarasehan HUT ke-76 Polwan RI, Kombes Rita Wulandari Wibowo.Ketua Panitia Sarasehan HUT ke-76 Polwan RI, Kombes Rita Wulandari Wibowo. (Foto: dok. istimewa)

Rita kemudian mengembangkan kasus Sumiati itu. Saat menjenguk Sumiati di RS Saudi, Rita mendapatkan banyak WNI yang dirawat karena korban kekerasan oleh majikan. Satu tahun berselang, Rita berhasil mengevakuasi 2.500 TKI korban TPPO dari Saudi.

Tahun 2019, Rita mendapat penghargaan dari Menteri PPPA karena mengungkap kasus kekerasan dan eksploitasi yang melibatkan anak sebagai korban maupun pelaku di media sosial. Rita kala itu sebagai Kanit IV Subdit I Dittipidsiber Bareskrim Polri. Rita berhasil melacak pelaku pedofil yang menculik dua anak perempuan di Jakarta Timur. Bahkan salah satu anak yang diculik, dilecehkan selama empat tahun.

Konsistensi Rita dalam kepedulian terhadap perempuan terus berlanjut. Tahun 2020, saat Rita menjabat sebagai Kapolres Tegal Kota, Rita menekan angka KDRT akibat masalah ekonomi pada saat COVID-19.

Rita memberdayakan perempuan di Rusunawa Kota Tegal untuk menenun kain goyor dan pembuatan sapu, yang hasilnya dijual oleh UMKM. Setelah warga memiliki aktivitas itu, angka KDRT perlahan berkurang.

Saat ini menjabat sebagai Kasubdit 1 Dittipid PPA PPO Bareskrim Polri, Rita aktif memantau kasus di daerah. Di antaranya kasus Kapolres Ngada yang mencabuli anak, hingga kasus guru di Konawe yang dituduh menganiaya siswanya, diseret ke pengadilan hingga akhirnya divonis bebas.

Atas dedikasinya selama ini di kasus perlindungan perempuan dan anak, Rita mendapat penghargaan Pin Emas Kapolri pada 2020. Dia pun mendapat penghargaan dari International Association of Women Police 2020.

Simak profil lengkapnya di sini

AKBP Ni Made Pujewati

AKBP Ni Made Pujewati merupakan Kasubdit Renakta Polda Nusa Tenggara Barat (NTB). Terbaru, dia mengungkap kasus pelecehan seksual dengan tersangka Agus Buntung atau I Wayan Agus Suartama (IWAS). Pendekatan komprehensif AKBP Pujewati berhasil menuntaskan kasus hingga dibawa ke meja hijau.

AKBP Pujewati diusulkan sebagai kandidat penerima anugerah Hoegeng Awards 2025 oleh Reza Indragiri. Reza terkesan dengan cara AKBP Pujewati menangani kasus Agus buntung. Menurut Reza, Pujewati telah menunjukkan keberhasilan dalam mengelola perkara yang menyangkut tiga kelompok yang membutuhkan perhatian ekstra, yakni anak-anak, perempuan, dan penyandang disabilitas.

Kepala Subbidang Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Ditreskrimum Polda NTB AKBP Ni Made Pujewati. (Ahmad Viqi/detikBali).Kepala Subbidang Remaja, Anak, dan Wanita (Renakta) Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (UPPA) Ditreskrimum Polda NTB AKBP Ni Made Pujewati. (Ahmad Viqi/detikBali).

Selama menjabat Kasubdit Renakta Polda NTB, AKBP Pujewati juga menangani sejumlah kasus menonjol yang menjadi perhatian publik:

- Polda NTB menyita 1.116 paspor dari hasil pengungkapan kasus TPPO pada 2024
- Polda NTB mengungkap kasus TPPO di Turki dan negara Timur Tengah pada 2023
- Polda NTB mengungkap kasus pernikahan anak di bawah umur di Lombok Barat pada 2024
- Polda NTB mengungkap tiga kasus kejahatan seksual pada anak pada 2024
- Polda NTB menangani kasus dugaan pemerkosaan anak yang melibatkan Bacaleg pada 2023
- Polda NTB mengungkap kamar khusus Metzo Executive Club & Karaoke Lombok yang jadi lokasi aksi tari telanjang pada 2020
- Polda NTB menangani kasus modus ritual zikir zakar

Simak profil lengkapnya di sini

Kandidat Polisi Berdedikasi

Kompol Tatang Yulianto

Kompol Tatang Yulianto menjabat sebagai Kasubbag Pullahjianto Bagdalops Roops Polda Maluku. Kompol Tatang membuat bimbingan belajar di Kota Lubuklinggau, Sumatera Selatan, saat dirinya menjabat Kabag Ops Polres Lubuklinggau tahun 2021. Bimbel ini diakses secara gratis oleh anak-anak setempat.

Pada 2016 saat menjabat sebagai Kapolsek Batu Ampar, Kalimantan Selatan, Tatang pernah membuka bimbel gratis untuk anak-anak di sekitar Polsek. Mereka belajar di gudang Polsek yang tidak terpakai. Namun program ini hanya berjalan beberapa bulan karena Tatang dipindah tugaskan ke Akpol Semarang.

Kompol Tatang Yulianto membangun rumah bimbel di LubuklinggauKompol Tatang Yulianto membangun rumah bimbel di Lubuklinggau (Foto: dok. Istimewa)

Belajar dari pengalaman itu, Tatang tidak ingin program bimbel terhenti ketika dia pindah tugas. Sehingga tahun 2021 saat berdinas di Lubuklinggau, Tatang merencanakan pembuatan rumah Bimbel Cendekia Parahita secara matang.

Kemudian dia merekrut tenaga pengajar dengan sistem semi-sosial, para guru menjadi sukarelawan akan tetapi juga mendapatkan honor dari Kompol Tatang dengan dana pribadinya. Rumah bimbel ini menggunakan gedung Pemda yang sudah tidak digunakan dengan total siswa saat ini sebanyak 400 anak.

Bimbel ini mengajarkan mata pelajaran matematika, biologi, kimia, bahasa Inggris. Ketika masih berdinas di Lubuklinggau, Tatang ikut menjadi pengajar matematika. Pada tahun 2023, Tatang tak lagi di Lubuklinggau, dia tetap memantau perkembangan bimbel dan memfasilitasi semua operasional dan gaji tenaga pengajar.

Simak profil lengkapnya di sini

Aipda I Gede Arya Suantara

Aipda I Gede Arya Suantara merupakan Bhabinkamtibmas Desa Gontoran, Polres Mataram, Polda Nusa Tenggara Barat (NTB), sejak tahun 2016. Semua penduduk Desa Gontoran beragama Islam dengan total penduduk sekitar 1.780 jiwa terdiri dari 5 dusun, sementara Arya berasal dari Bali.

Sebagai Bhabin, Arya ingin menanamkan nilai-nilai toleransi. Dia mendukung ilmu agama ditingkatkan untuk anak-anak di Desa Gontoran guna membentengi anak dan mencegah kenakalan remaja. Dia mendukung kegiatan agama Islam walaupun beragama Hindu.

Aipda I Gede Arya bantu TPQ di LombokAipda I Gede Arya bantu TPQ di Lombok (Foto: dok. Istimewa)

Arya men-support kegiatan Taman Pendidikan Qur'an (TPQ) dengan menyumbang 40 Al-Qur'an, 80 Iqra, 60 rehan atau tempat meletakkan Al-Quran dan 60 tikar. Sumbangan ini biasanya diberikan setiap tahun menjelang bulan Ramadan.

Selain itu, Arya juga mendukung petani setempat dengan menyumbang 100 caping atau topi petani, sabit hingga cangkul. Pemberian dilakukan berdasarkan kebutuhan petani tidak terbatas waktu.

Simak profil lengkapnya di sini

Aipda Rahmad Muhajirin

Aipda Rahmad Muhajirin merupakan Bhabinkamtibmas Kelurahan Ledok Kulon, Bojonegoro, Jawa Timur. Aipda Jirin menggagas komunitas Marcapada untuk menangani banjir luapan Sungai Bengawan Solo. Komunitas ini berdiri untuk tanggap banjir besar tahun 2007, dan aktif hingga saat ini. Komunitas ini juga melakukan penanaman pohon bambu di pinggir sungai.

Sejak 2018, Jirin menggagas ambulans gratis untuk warga. Jirin mulanya menggunakan mobil pikap miliknya, setahun kemudian koperasi syariah setempat Baitul Maal Wa Tamwil (BMT) menyediakan ambulans. Mobil itu dioperasikan oleh Jirin bersama karyawan BMT. Warga bisa mengakses ambulans ini secara gratis.

Dedikasi Aipda Rahmad Muhajirin untuk warga Ledok Kulon, BojonegoroDedikasi Aipda Rahmad Muhajirin untuk warga Ledok Kulon, Bojonegoro (Foto: dok. Istimewa)

Sebagai Bhabin, Jirin juga ditunjuk menjadi pembina UMKM setempat. Lebih dari setengah penduduk Kelurahan Ledok Kulon merupakan pengusaha tahu dan tempe. Pada 2022 lalu, UMKM tahu-tempe kesulitan mendapatkan minyak goreng akibat migor langka. Masalah ini membuat 230 UMKM terancam tidak produksi. Kemudian Jirin berkoordinasi dengan Dinas Perdagangan Bojonegoro dan direkomendasikan untuk membeli minyak langsung ke pabrik di Surabaya.

Setelah menyediakan syarat-syarat yang dibutuhkan, Aipda Jirin berangkat ke Surabaya. Pihak pabrik menyetujui agar minyak goreng dikirimkan untuk UMKM di Ledok Kulon. Mobil tangki berisi minyak goreng dikerahkan ke lokasi dengan HET per liter Rp 14.000. Ketika minyak kembali normal, Jirin menyerahkan pembelian minyak goreng ke mekanisme pasar.

Jirin juga membantu warga yang kesulitan air selama musim kemarau dengan menyediakan sumur bor dan toren. Ini dilakukannya sejak 2019. Warga yang tinggal di bantaran Bengawan Solo biasanya akan kesulitan air saat musim kemarau karena sumur mereka kering. Toren dan sumur bor ini bisa mengatasi kekurangan air warga selama kemarau.

Simak profil lengkapnya di sini

Kandidat Polisi Tapal Batas dan Pedalaman

Bripka Batias Yikwa

Bripka Batias Yikwa merupakan Banit 3 Satreskrim Polres Keerom, Polda Papua. Dia mendirikan rumah baca atau perpustakaan sebagai tempat anak-anak di Kampung Baburia, Keerom, untuk belajar membaca dan meningkatkan literasi bagi yang sudah bisa membaca.

Latar belakang Bripka Batias membangun rumah baca itu karena anak-anak di desa binaannya terkendala akses belajar, misalnya jarak ke sekolah sangat jauh. Sehingga tidak semua anak di Baburia bisa bersekolah.

Bripka Batias YikwaBripka Batias Yikwa (Foto: dok. istimewa)

Bripka Batias juga membantu warga yang tidak mampu secara ekonomi. Dia kerap membagikan paket sembako kepada warga-warga yang membutuhkan.

Tak hanya itu, dia membina 3 kelompok tani di Baburia, dengan masing-masing per kelompok tani berjumlah 10 orang. Bentuk pembinaannya bukan hanya memberikan informasi dan pengetahuan tentang cara-cara bertani, ia juga turun langsung mengajak warga membuka lahan kebun dan mengajarkan kelompok tani binaannya untuk bercocok tanam.

Bripka Batias juga memberikan bibit tanaman seperti kacang panjang, jagung, timun, dan kacang tanah untuk kelompok tani binaannya yang rata-rata mama-mama.

Hasil kebunnya nanti dijual dan dinikmati oleh warga, demi meningkatkan perekonomian anggota kelompok tani tersebut. Sedangkan Bripka Batias hanya mendampingi prosesnya, ia tidak meminta hasil tani warga.

Simak profil lengkapnya di sini

⁠Bripka Annas

Bripka Annas sejak 2016 menjabat sebagai Bhabinkamtibmas Banawa Selatan, Polres Donggala, Polda Sulawesi Tengah. Bripka Annas bertugas di dua desa terpencil di Banawa Selatan, yakni Desa Ongulara dan Desa Malino, yang dihuni oleh suku Da'a. Di wilayah yang sulit dijangkau dan minim akses pendidikan itu, dia menjalankan peran ganda: sebagai polisi sekaligus penggerak literasi.

Dedikasi Bripka Annas dipercaya sebagai guru pengganti untuk mengajar di dalam kelas. Annas juga mendirikan pondok belajar. Di tempat sederhana inilah ia mengumpulkan anak-anak setiap sore untuk belajar mengenal huruf, angka, dan bacaan dasar. Ia juga mendampingi siswa SMP dengan materi yang disesuaikan, termasuk penguatan nilai-nilai sopan santun dan tanggung jawab.

Bripka Annas Hoegeng CornerBripka Annas Hoegeng Corner (Foto: Dok Ist)

Tantangan yang dihadapi Bripka Annas tidaklah ringan. Wilayah yang dibinanya memiliki medan yang berat, dengan jalanan berbatu dan sulit dilalui saat musim hujan. Hingga tahun 2021, wilayah tersebut belum memiliki akses listrik dan jaringan komunikasi yang memadai. Namun, ia tetap menjalankan tugas dengan semangat tanpa mengeluh.

Melalui kerja sama dengan pemerintah desa, Bripka Annas turut mendorong agar wilayah tersebut bisa mendapatkan akses listrik dan jaringan. Usahanya membuahkan hasil pada tahun 2022, saat desa mulai teraliri listrik dan terhubung jaringan komunikasi, yang juga membuka jalan lebih luas bagi kegiatan pendidikan.

Bripka Annas juga sempat mencegah konflik antarkampung di Donggala pada tahun 2019. Kesalahpahaman yang berawal dari insiden pemukulan terhadap tiga warga Desa Lumbulama oleh warga Dusun Polege, Desa Lembasada, nyaris memicu bentrokan antarkampung dalam skala besar.

Di tengah gejolak tersebut, Bripka Annas bersama dua rekan dan Kasubsektor Banawa Selatan bergerak cepat menuju lokasi kejadian. Annas berbicara langsung kepada massa menggunakan bahasa Kaili Da'a-bahasa ibu yang sangat dihormati. Perlahan, ketegangan mereda. Negosiasi dengan melibatkan tokoh masyarakat dilakukan. Dalam waktu yang tidak lama, situasi berhasil dikendalikan. Massa membubarkan diri tanpa insiden kekerasan.

Simak profil lengkapnya di sini

⁠Bripka Riri Herlianto

Bripka Riri Herlianto merupakan Bhabinkamtibmas Polsek Hantakan, Polres Hulu Sungai Tengah, Polda Kalimantan Selatan. Dia membuat kelas Bhabinkamtibmas untuk menginspirasi anak-anak Dayak agar tak putus sekolah di Pegunungan Meratus.

Kelas Bhabinkamtibmas adalah sebuah kegiatan belajar nonformal yang memberi motivasi kepada anak-anak agar tidak menyerah pada keterbatasan. Ia meminta waktu kepada guru-guru di sekolah untuk bisa menyisipkan sesi inspiratif tanpa mengganggu kegiatan belajar mengajar utama.

Brigadir Riri Herlianto Diusulkan dalam Program Hoegeng CornerBrigadir Riri Herlianto Diusulkan dalam Program Hoegeng Corner (Foto: Dok Ist)

Wilayah binaannya, termasuk Desa Haruyan Dayak dan Datar Ajab, terletak di pedalaman Pegunungan Meratus. Akses menuju desa-desa tersebut sebagian besar berupa jalan tanah berbatu dan belum terjangkau jaringan listrik maupun internet. Bahkan, beberapa dusun hanya bisa dijangkau dengan melintasi kabupaten lain dan menyeberangi sungai.

Selain mengajar, Bripka Riri juga tetap menjalankan tugas pokoknya sebagai Bhabinkamtibmas. Ia melakukan kunjungan dari rumah ke rumah untuk menyerap aspirasi warga, menangani konflik sosial, hingga membantu warga yang sakit. Pendekatan jemput bola ini membuatnya dikenal dekat dan dipercaya oleh masyarakat.

Meski menghadapi tantangan geografis dan keterbatasan infrastruktur, semangat Bripka Riri tak surut. Ia melaksanakan Kelas Bhabinkamtibmas di luar jam dinas, memanfaatkan waktu luang untuk hadir di tengah anak-anak dan masyarakat yang haus akan perhatian serta pendidikan.

Kehadirannya di tengah komunitas adat Dayak juga membuahkan apresiasi. Tiga dari empat desa binaannya memberikan piagam penghargaan atas dedikasinya, termasuk dari tokoh adat dan tokoh agama. Masyarakat menganggap Bripka Riri sebagai sosok yang melayani tanpa membeda-bedakan suku dan agama.

Simak profil lengkapnya di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial