Program JKN Dinilai Beri Kemudahan Perawatan DBD Tanpa Perbedaan

5 hours ago 3

Jakarta -

Rahma Ditya (23), warga Kabupaten Bogor, harus menjalani perawatan intensif selama empat hari di Rumah Sakit Citama Pabuaran akibat terdiagnosis penyakit demam berdarah dengue (DBD). Penyakit yang disebabkan oleh infkesi virus ini cukup berbahaya dan memerlukan perawatan yang serius, terutama pada kasus yang menunjukkan gejala berat seperti demam tinggi, nyeri otot, sakit kepala dan munculnya ruam di kulit.

Rahma merupakan peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) di kelas 3, ia menegaskan bahwa tidak ada perbedaan kualitas pelayanan yang ia rasakan dibandingkan dengan pasien dari kelas lain.

"Saya sempat berpikir karena saya menggunakan BPJS Kesehatan kelas 3, mungkin akan ada perbedaan dari pelayanannya. Ternyata saya sudah berpikir jelek dulu, dari awal masuk hingga selama saya dirawat, saya mendapat perhatian yang sama dari tenaga medis. Dokter dan perawatnya selalu siaga dan komunikatif atas kondisi saya selama dirawat," ujar Rahma dalam keterangan tertulis, Senin (19/5/2025).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Rahma menjelaskan saat ia mulai merasakan gejala DBD berupa demam tinggi yang tidak kunjung turun selama tiga hari berturut-turut. Merasa khawatir dengan kondisinya, keluarga segera membawanya ke rumah sakit. Setelah dilakukan pemeriksaan darah, dokter memastikan bahwa Rahma positif DBD dan perlu mendapatkan perawatan intensif.

Ia juga berbagi pengalamannya saat menjalani proses administrasi sebagai pengguna BPJS Kesehatan.

"Saya pikir akan menunggu lama dan rumit, ternyata prosesnya sangat cepat dan gak butuh waktu lama. Saya juga udah merasa tidak enak sekali badannya, waktu itu cuma diarahin ke Mobile JKN, saya langsung terdaftar dan bisa dirawat tanpa harus memikirkan biaya besar yang biasanya timbul," jelasnya.

Selama masa perawatan, Rahma mendapatkan infus cairan dan pemantauan rutin terkait kadar trombosit yang kian menurun pada saat itu. Ia menyampaikan bahwa pelayanan dari dokter, perawat di rumah sakit tersebut telah memberikan yang baik dan menurutnya patut diberikan apresiasi atas pelayanan yang diberikan kepadanya. Pihak rumah sakit juga memastikan kebersihan dan kenyamanan ruangan rawat inap, sehingga Rahma dapat lebih fokus pada proses pemulihan.

"Saya bersyukur sekali dapat pelayanan yang terbaik disini, merasa tenang karena biaya tidak menjadi beban besar bagi keluarga. Ini sangat membantu saya, terutama bagi masyarakat dengan ekonomi menengah ke bawah yang harus memikirkan biaya pengobatan sangat besar dan takut untuk berobat dan tes kesehatan," tambahnya.

Selain itu, ia juga menceritakan bahwa selama dirawat, pihak rumah sakit memberikan edukasi mengenai pencegahan DBD. Ia dan keluarganya mendapat informasi tentang pentingnya menjaga kebersihan lingkungan, menutup tempat penampungan air, menguras bak mandi secara rutin dan bubuk larvasida untuk ditaburkan agar mecegah berkembangan nyamuk aedes aegypti.

Setelah empat hari dirawat, Rahma juga mendapatkan edukasi mengenai pendaftaran antrean di Mobile JKN agar setelah nantinya muncul gejala dan butuh kontrol kembali dapat dilakukan di Mobile JKN agar tidak harus lama menunggu di klinik.

"Saya juga dapat edukasi tentang Mobile JKN oleh pihak rumah sakit tentang bagaimana saya berobat dan kontrol kembali jika saya kembali ada keluhan," ujarnya.

Di masa digitalisasi ini memang perlu sekali kemajuan yang meningkat, BPJS Kesehatan memberikan layanan mudah, cepat, dan setara hanya menggunakan aplikasi Mobile JKN. Aplikasi Mobile JKN menurut Rahma cukup membantu untuk layanan kesehatan online, kini BPJS Kesehatan juga memiliki fitur tele-health atau konsultasi dokter melalui Mobile JKN. Jadi Rahma semakin tenang di saat ia tidak bisa kemana-mana karena sakit.

"Semoga Program JKN ini terus memberikan manfaat bagi masyarakat luas. Dengan Program JKN ini, saya merasa sangat terbantu dan saya yakin masih banyak orang di luar sana yang membutuhkan pelayanan seperti ini," tutupnya

(akd/ega)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial