Jakarta -
Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Kota Bogor akan berlangsung pekan depan. Berdasarkan hasil survei Charta Politik, pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Bogor, Dedie A Rachim dan Jenal Mutaqin berada di puncak dari segi keterpilihan. Bahkan, Dedie-Jenal menang di seluruh kecamatan.
Dalam survei tersebut, terdapat pertanyaan "seandainya pemilihan wali kota dan wakil wali kota Bogor dilaksanakan hari ini, sesuai periode survei charta politika berlangsung, manakah pasangan yang akan dipilih?" Hasilnya, 42 persen responden memilih pasangan Dedie-Jenal sebagai wali kota dan wakil wali kota Bogor.
Disusul pasangan calon Atang-Annida dengan perolehan suara 22 persen. Sedangkan,pasangan calon Sendi-Melli memperoleh suara 14,3 persen dan dipepet pasangan calon Rayendra-Eka dengan perolehan suara 13,0 persen.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sementara itu, pasangan Rena-Teddy memperoleh 4,5 persen suara. Dan, sebanyak 4,3 persen responden memilih menjawab tidak tahu atau dengan kata lain belum menentukan pilihan.
"Sampai dengan periode survei dilakukan, pasangan Dedie Rachim - Jenal Mutaqin menjadi pilihan tertinggi publik sebagai Walikota dan Wakil Wali Kota cukup jauh di atas pesaing terdekatnya, Atang Trisnanto - Annida Allivia. Sedangkan Sendi Fardiansyah - Melli Darsa, dan Raendri Rayendra - Eka Maulana cukup ketat bersaing di bawahnya, sementara Rena Da Frina - Teddy Risandi mendapat elektabilitas terendah," ungkap Charta Politik dalam keterangan tertulis, Sabtu (23/11/2024).
Dilihat dari demografinya, pasangan calon nomor urut 3, Dedie-Jenal terbilang masuk di semua kalangan usia. Bahkan,kategori lansia pun pilihan yang dijatuhkan kepada pasangan Dedie-Jenal relatif besar dibanding paslon lainnya.
"Untuk yang di atas 60 tahun, Dedie-Jenal memperoleh dukungan sebanyak 41 orang, disusul Atang-Annida sebanyak 28 orang dan Rayendra-Eka sebanyak 15 orang. Sendi-Melli sebanyak 10 orang, Rena-Tedy hanya 3 orang," urainya.
Sementara, dari 400 responden, jika dilihat dari pendidikan maka pasangan Atang-Annida yang lebih banyak dipilih oleh responden yang tidak pernah sekolah.
Sedangkan, pasangan Dedie-Jenal, Sendi-Melli, Rena-Teddy dan Rayendra-Eka hasilnya tidak ada yang memilih mereka dengan status pendidikan tidak pernah sekolah. Para pemilihnya kebanyakan terbagi dalam kategori tidak tamat SD, tamat SD, Tamat SLTP, tamat SLTA, tamat akademi atau diploma, tamat S1 atau lebih tinggi.
Tak hanya memotret prediksi pemilih berdasarkan tingkat pendidikan, Lembaga Survei Charta Politika juga mengulik lebih jauh mengenai alasan responden memilih calon wali kota Bogor.
Dari 400 responden yang dilibatkan, tiga alasan teratas yang mendominasi alasan responden memilih calon wali kota yakni dianggap berpengalaman di pemerintahan (24,8 persen), perhatian kepada rakyat (16,5 persen) dan berpendidikan (9 persen)
Meski begitu, Charta Politika menyebut jika tingkat kemantapan pilihan responden terhadap calon Walikota - Wakil Walikota masih terbilang rendah.
"Karena kurang dari 60% responden yang menyatakan sudah mantap pada pilihannya," bebernya.
Sementara itu Ketua Tim Pemenangan Paslon nomor urut 3, Sopian Ali Agam meyakini bila elektabilitas pasangan Dedie-Jenal selalu berada di posisi teratas karena keduanya berpengalaman di eksekutif dan legislatif.
"Pasangan Dedie-Jenal kita semua tahu kalau Dedie pernah menjadi Wakil Wali Kota Bogor dan Jenal pengalaman di DPRD Kota Bogor selama 15 tahun. Pasangan yang pas buat menjadi pilihan warga. Ditambah Jenal pilihan Prabowo," kata Sopuan.
Selain itu, lanjut Sopuan, elektabilitas mereka selalu berada di posisi paling atas karena keduanya sering terjun langsung ke wilayah untuk bertemu dan menyerap aspirasi dari rakyat Kota Bogor.
"Bahwa kegiatan paslon Dedie A Rachim dan Jenal Mutaqin setiap harinya turun kewilayah dengan jadwal yang sangat luar biasa, bahkan sehari sampai 14 titik," katanya.
Ketua Dewan Pimpinan Cabang (DPC) Partai Gerindra Kota Bogor ini mengaku Dedie-Jenal unggul di setiap kecamatan yang ada di Kota Bogor.
"Bicara unggul, kalau melihat dari survei seluruh kecamatan yang ada di Kota Bogor pasangan Dedie-Jebal unggul secara keseluruhan," jelasnya.
Ia pun menargetkan kemenangan pasangan nomor urut 3 pada kontestasi Pilkada 2024 minimal sebanyak 50 persen.
"Kita target diatas 50 persen, per tiap Tempat Pemungutan Suara (TPS) minimal 171 suara. Tapi kita pengennya per TPS itu 200 suara lebih," imbuh dia.
Untuk persiapan pencoblosan pada tanggal 27 November 2024 nanti, tim pemenangan pasangan Dedie-Jenal sudah membentuk saksi-saksi yang akan disebar di seluruh TPS Kota Bogor.
"TPS Kota Bogor kan berjumlah 1530, saksi pasangan Dedie-Jenal dua kali lipat jadi berjumlah 3060 dan semuanya insya allah sudah siap," strukturnya.
Sementara, pada masa hari tenang yang akan berlangsung pada 24-27 mendatang, pihaknya akan menguatkan suara untuk memenangkan Dedie-Jenal di kontestasi Pilkada 2024.
"Kita konsolidasi penguatan. Bagaimana menginformasikan ke seluruh jajaran Partai untuk kuatkan satu suara," tandasnya.
Sebagai informasi, survei yang digelar pada 8-12 November 2024 melibatkan sedikitnya 400 responden yang disebar di enam kecamatan di Kota Bogor. Dari 400 responden, lembaga survei Charta Politika membaginya ke seluruh kecamatan dengan jumlah Kecamatan Bogor Barat 22,5 persen,Kecamatan Bogor Selatan 20 persen, Bogor Tengah 10 persen, Bogor Timur 1 persen, Bogor Utara 17,5 persen dan Tanahsareal 20 persen
Hasilnya, dari survei yang dilakukan dengan metode wawancara tatap muka dan metode sampling multistage random sampling, elektabilitas pasangan calon wali kota dan wakil Wali Kota Bogor Dedie-Jenal teratas dari empat rivalnya.
(akn/ega)