1.235 Km Tol Trans Sumatera Sudah Terbangun hingga Jelang Jokowi Lengser

1 month ago 14

Jakarta -

Selama 10 tahun pemerintahan Presiden Joko Widodo (Jokowi), PT Hutama Karya (Persero) (Hutama Karya) berpartisipasi membangun infrastruktur nasional, terutama pengembangan Jalan Tol Trans Sumatera (JTTS). Hutama Karya berhasil membangun ribuan kilometer tol di pulau Andalas.

Dalam kurun waktu satu dekade, Hutama Karya dalam tahap penyelesaian kurang lebih 1.235 km, atau 50% dari total 2.845 kilometer JTTS. Ruas-ruas tol yang sudah beroperasi, diantaranya Terbanggi Besar - Pematang Panggang - Kayu Agung, Palembang - Indralaya, Pekanbaru - Dumai, hingga Indrapura - Kisaran kini telah dilintasi oleh jutaan kendaraan.

Saat ini, Hutama Karya juga telah melanjutkan pengembangan JTTS Tahap II yang akan menghubungkan Palembang hingga Jambi. Proyek ini bertujuan untuk memperkuat jaringan jalan bebas hambatan yang akan semakin mempermudah konektivitas antar provinsi dan menggerakkan perekonomian lokal.

Pembangunan JTTS dimulai sejak tahun 2015, ketika Hutama Karya menerima mandat untuk mengembangkan ruas-ruas tol di Sumatera. Pemerintah memberikan dukungan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN), yang sejak saat itu telah mencapai Rp 131,146 triliun.

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Executive Vice President (EVP) Sekretaris Perusahaan Hutama Karya, Adjib Al Hakim, PMN digunakan untuk pembiayaan konstruksi, serta pembebasan lahan yang diperlukan untuk mempercepat pembangunan JTTS. Infrastruktur tol ini juga menciptakan banyak lapangan kerja, baik di sektor konstruksi maupun pengoperasian jalan tol.

Ribuan tenaga kerja lokal telah diberdayakan dalam proyek-proyek ini, turut mendorong pertumbuhan ekonomi daerah. Selain itu, JTTS juga memicu pertumbuhan sektor lain, seperti pariwisata dan investasi.

Wilayah-wilayah yang sebelumnya sulit dijangkau kini menjadi lebih mudah diakses, menarik lebih banyak wisatawan dan investor untuk datang. Ia menambahkan, penggunaan skema bridging equity memberikan beban keuangan yang signifikan, sehingga perusahaan harus lebih berhati-hati dalam mengelola pendanaan untuk menjaga keberlanjutan proyek.

Teknologi canggih diimplementasikan untuk mendukung efisiensi konstruksi, dan seluruh alur kerja serta kelengkapan dokumen disepakati sejak awal melalui kick of meeting. Dengan langkah ini, perusahaan berhasil mengurangi risiko keterlambatan dalam progres konstruksi dan memastikan proyek JTTS berjalan sesuai rencana.

Hutama Karya berkomitmen memastikan pembangunan JTTS akan berkelanjutan sehingga diharapkan backbone (jalur utama) segera dapat tersambung sepenuhnya menyesuaikan dengan arahan dan rencana pemerintah.

Pada Tahap Kedua, pembangunan fokus pada penyambungan ruas Palembang - Jambi - Dumai, dilanjutkan dengan Tahap III yang diharapkan Lampung - Aceh terhubung sepenuhnya, serta Tahap IV yang menghubungkan wilayah Feeder.

Adjib menyampaikan selain pembangunan fisik, Hutama Karya juga memastikan setiap ruas JTTS beroperasi dengan baik dan memberikan layanan yang optimal kepada pengguna.

"Inovasi teknologi terbaru diimplementasikan untuk memastikan kelancaran operasional jalan tol dan memberikan pengalaman berkendara yang aman dan nyaman bagi pengguna," kata Adjid dalam keterangannya, Rabu (15/10/2024).

Lebih rinci, fasilitas lainnya seperti sistem pembayaran tol nontunai, pengawasan lalu lintas berbasis kamera CCTV, layanan informasi lalu lintas real-time, serta aplikasi HK Toll Apps yang dirancang oleh Hutama Karya untuk memudahkan pengguna jalan tol dalam mengakses berbagai layanan terkait jalan tol yang dikelola.

Hutama Karya telah mengoperasikan ±846 km ruas jalan tol. Sejak pertama kali dioperasikan dari tahun 2017, JTTS telah dilintasi lebih dari 1 juta kendaraan per harinya atau total akumulasi sudah mencapai ratusan juta kendaraan. Pertumbuhan ini terus meningkat seiring bertambahnya ruas tol
yang dioperasikan dan perluasan jaringan tol di Sumatera.

Adapun mayoritas pengguna JTTS terdiri dari kendaraan pribadi, bus angkutan penumpang antar provinsi hingga kendaraan logistik. Diwawancarai secara terpisah, Kepala Asperindo Sumsel Haris Jumadi menjelaskan kehadiran JTTS yang banyak membawa keuntungan bagi industri logistik baik dari segi kecepatan maupun pengamanannya.

"Utamanya bagi teman-teman yang memprioritaskan lead time itu pasti menggunakan jalan tol. Harapannya bisa terhubung sepenuhnya sehingga distribusi barang kita bisa lancar, kompetisi semakin tinggi, sehingga harga ke masyarakat turut bisa turun," jelasnya.

(ily/rrd)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial