Yayasan GSN Salurkan Baksos Senilai Rp 2,5 Miliar di Banyumas

1 month ago 44

Jakarta -

Yayasan Gerakan Solidaritas Nasional (GSN) melakukan bakti sosial skala besar di Banyumas, Jawa Tengah. Bakti sosial yang digelar pada 18 hingga 29 November 2024 dirancang untuk menjawab kebutuhan mendasar masyarakat kurang mampu.

Ketua Yayasan GSN, Letjen TNI (Purn) Teguh Arief Indratmoko, mengatakan kegiatan ini berkolaborasi dengan Kodam IV/Diponegoro tepatnya di wilayah Korem 071/Wijaya Kusuma. Kolaborasi ini, kata Arief merupakan langkah nyata untuk meringankan beban masyarakat sekaligus mendukung program pemerintah.

"Melalui program ini, kami ingin menunjukkan bahwa gerakan sosial yang dilandasi semangat kepedulian dan kolaborasi dapat memberikan dampak yang nyata bagi masyarakat. Mari kita bergerak dengan hati untuk terus menjangkau lebih banyak saudara kita yang membutuhkan," kata Teguh kepada wartawan di kawadan Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (4/12/2024).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Arief merinci, program baksos mencakup berbagai kegiatan mulai dari rehabilitasi rumah tidak layak huni, memperbaiki fasilitas SD Dawuhan, melengkapi kebutuhan sekolah dengan meja, kursi, dan papan tulis, serta membagikan lebih dari seribu paket perlengkapan sekolah kepada pelajar SD dan SMP serta memberikan bantuan kaca mata minus.

Ada juga bantuan untuk mendukung akses air bersih, dibangun tiga sumur bor lengkap dengan pompa dan penampungan air berkapasitas 3.000 liter. Sumur ini bisa melayani kebutuhan 800 kepala keluarga di Desa Dawuhan.

Pembangunan sumur bor ini, kata Arief berkaca dari sulitnya warga mendapat air bersih saat musim kemarau.

"Di Banyumas itu banyak kekurangan sumber air. Di sana Sungai Serayu ini ada, tapi sumber air bersih sangat kesulitan termasuk air untuk pertanian," ucap Arief.

"Banyak sekali lahan-lahan pertanian tapi dia adalah yang hidup pada masa musim hujan atau sawah pada hujan, sehingga perlu bantuan," lanjut dia.

Yayasan GSN juga memberikan bantuan kemanusiaan berupa kursi roda untuk puluhan warga, termasuk kursi roda adaptif untuk anak-anak penyandang disabilitas ganda. Selain itu, kaki palsu diserahkan kepada belasan penerima, operasi bibir sumbing, operasi katarak bagi lansia, serta sunatan massal bagi anak-anak.

Sedangkan pada sektor pertanian, Yayasan GSN menyalurkam 10 ton pupuk gratis bagi petani. Sedangkan, bagi pelaku UMKM menerima peralatan kerja guna meningkatkan produktivitas mereka.

Selain itu, ada juga pemberian kaca mata pintat untuk membantu penyandang tunanetra, juga tablet pintar untuk keperluan aktivitas pengajar di ranah akademik.

Arief mengungkap secara keseluruhan baksos yang disalurkan menghabiskan dana senilai Rp 2,5 miliar. Dana tersebut, kata dia, berasal dari kantong pribadi Presiden Prabowo Subianto.

"Secara umum (anggaran) habis, plus minus, karena di lapangan kan berkembang juga ya, kira-kira sekitar Rp 2,5 miliar untuk bakti sosial skala besar," ungkap Arief.

"Anggaran ini saat sekarang masih dari dana Pak Prabowo sendiri. Karena kita terus terang belum di launching oleh beliau, tapi kita sudah bergerak membantu masyarakat yang membutuhkan," sambung dia.

Lebih jauh, Arief menyebut, pihaknya juga masih akan melakukan baksos serupa pada tahun-tahun mendatang. Kegiatan ini, kata dia, akan terus berlanjut menyasar daerah lain di Indonesia.

"Nanti kita juga akan bergeser ke tempat lain. Tadi sampaikan rencana di situ, saya sudah ada berencana kemarin pada saat saya koordinasi dengan Kodam VI Mulawarman, mereka juga menginginkan kolaborasi kerjasama untuk bakti sosial skala besar juga di wilayah perbatasan antara Kalimantan," tutur Arief.

"Akhir tahun di Desember kita akan mengevaluasi program yang sudah dilaksanakan di 2024 sekaligus merencanakan program di 2025," pungkas dia.

(ond/dnu)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial