Jakarta -
Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara atau BPI Danantara akan diluncurkan secara resmi pada Senin (24/2) besok. Rencananya, peresmian akan langsung dilakukan oleh Presiden Prabowo Subianto.
"Tanggal 24 Februari yang akan datang, kita akan luncurkan Dana Investasi Indonesia yang saya beri nama Danantara," kata Prabowo dalam pidato politiknya di acara HUT ke-17 Partai Gerindra, beberapa waktu lalu.
Danantara akan menjadi lembaga pengelola modal besar di Indonesia. Badan investasi ini diharapkan operasionalnya bakal mirip seperti holding Temasek dari Singapura. Danantara nantinya akan mengelola aset US$ 900 miliar atau sekitar Rp 14.715 triliun (kurs Rp 16.350).
Menurut Direktur PoliEco Digital Insights Institute (PEDAS), Anthony Leong menyatakan bahwa pembentukan Danantara merupakan wujud komitmen pemerintah dalam mereformasi dan meningkatkan kinerja BUMN melalui pendekatan manajemen modern.
ADVERTISEMENT
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Strategi ini sejalan dengan praktik unggulan yang telah diterapkan oleh Temasek di Singapura, Malaysia dengan Khazanah, Sedangkan China, pengelolaan BUMN sektor non-finansial yang dikendalikan oleh SASAC. Inisiatif ini akan mendorong pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan. Kami mendukung apa yang menjadi pilihan Pak Prabowo dalam menentukan CEO dan eksekutif lainnya. Yakin pasti adalah sosok yang kredibel, track record jelas dan kompeten," ujar Anthony pada keterangannya (23/2/2025).
Di balik antusiasme tersebut, terdapat beberapa faktor pendukung. Inovasi dalam sistem pengelolaan, adopsi teknologi mutakhir, serta penerapan best practice global menjadi nilai tambah yang signifikan. Secara internasional, terdapat beberapa model pengelolaan BUMN yang patut dicermati sebagai acuan.
Wakil Sekretaris Umum Paguyuban Sosial Marga Tionghoa Indonesia (PSMTI) sebut perlu SDM profesional bukan hanya di top level, manajemen juga perlu dikelola profesional.
"Bukan hanya unggul secara teknis dan memiliki integritas serta harus ada visi strategis yang jelas. Temasek menunjukkan bahwa sinergi antara kepemimpinan visioner dan pengelolaan profesional menghasilkan kinerja optimal. Jika dilakukan dengan baik akan membawa dampak positif jangka panjang," ujar pakar digital itu.
Pemerintah akan menyiapkan proyek-proyek yang akan menjadi sasaran investasi Danantara seperti potensi energi hijau atau green energy sebesar 60-70 gigawatt, genome sequencing, dan hingga artificial intelligence (AI).
"Harapannya dengan konsolidasi ini bisa hadirkan investasi yang berkelanjutan sehingga menjadi game changer dalam pengelolaan aset negara, sekaligus membuka peluang kerjasama strategis internasional. Dengan dukungan dari pimpinan tertinggi dan minat kuat dari investor global, Danantara akan menjadi tonggak baru bagi modernisasi pengelolaan BUMN di Indonesia," ujar Anthony yang juga Wakil Sekretaris Jenderal Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI).
Prabowo dikabarkan telah memilih Menteri Investasi dan BKPM Rosan Roeslani sebagai CEO BPI Danantara. Rosan menggantikan posisi Muliaman Darmansyah Hadad yang sempat dilantik Prabowo sebagai Kepala BPI Danantara pada 22 Oktober 2024. Pergantian posisi Rosan dengan Muliaman ini santer beredar usai pengesahan RUU BUMN menjadi UU pada 4 Februari 2025. Sesuai dengan struktur di UU BUMN ada dua posisi eksekutif di bawah CEO BPI Danantara, yakni Chief Operating Officer (COO) yang membawahi Holding Operasional BUMN dan Chief Investment Officer (CIO) yang mengendalikan Holding Investasi BUMN. Pandu Patria Sjahrir bakal menjadi CIO, sedangkan posisi COO dipegang oleh Doni Oskaria, Wakil Menteri BUMN.
(prf/ega)
Hoegeng Awards 2025
Usulkan Polisi Teladan di sekitarmu