Foto : Dok. PT Kilang Pertamina Internasional
Selasa, 05 November 2024
PT Pertamina (Persero) terus menunjukkan upayanya dalam mengurangi emisi karbon dengan memprioritaskan berbagai program transisi energi menuju energi terbarukan. Terobosan ini juga tak lepas dari peran Direktur Utama Pertamina Nicke Widyawati.
Di bawah kepemimpinan Nicke, Pertamina bertransformasi dengan menjalankan transisi energi dan meningkatkan produksi energi baru terbarukan.
Sosok Nicke berhasil menginspirasi seluruh jajaran dan staf di Pertamina untuk terus berinovasi dalam meningkatkan kualitas produk dan meningkatnya laba perusahaan. Terlebih, mayoritas pekerja di industri migas merupakan laki-laki.
Nicke berhasil mengawal transformasi Pertamina menjadi Holding Migas dan beberapa subholding. Dalam lima tahun terakhir, Pertamina berhasil ambil alih operasional Blok Rokan yang selama 97 tahun dikelola perusahaan asing. Blok tersebut menyumbang sekitar 25% produksi nasional.
Dalam kurun waktu tersebut ia juga berhasil menjalankan 9 proyek strategis revitalisasi dan modernisasi kilang. Proyek yang dijalankan antara lain PLBC Langit Biru Cilacap, Revamping TPPI OSBL, Green Refinery Cilacap, RDMP Balongan, RCC Balongan, Ultra Low Sulphur Diesel, Upgrading Dumai, Pipa Senipah Balikpapan, dan Revamping TPPI ISBL.
Nicke juga masuk dalam daftar 100 perempuan paling berpengaruh di dunia atau Most Powerful Women versi Majalah Fortune 2023, tepatnya di peringkat ke-67. Ia menjadi satu-satunya perempuan di kawasan ASEAN yang masuk dalam daftar tersebut.
Nicke Widyawati juga masuk dalam daftar 100 wanita berpengaruh dunia versi Forbes tahun 2023. Ia menjadi salah satu dari dua wanita Indonesia paling berpengaruh yang masuk ke dalam daftar ini. Nicke berada di peringkat ke-51 dan Menteri Keuangan RI Sri Mulyani berada di peringkat ke-47.
Nicke mengatakan lebih dari 30% Perwira Pertamina (sebutan untuk pegawai) adalah perempuan. Ia mengatakan Pertamina juga terus mendorong perempuan berkarier dan menunjukkan potensinya secara optimal.
Menurut Nicke, keberadaan perempuan dalam top management maupun middle management bahkan sektor operasional di hampir semua lini bisnis perusahaan menunjukkan bahwa Pertamina memberikan kesempatan yang sama kepada perempuan untuk berperan dalam pengambilan keputusan strategis.
Nicke Widyawati Sabet detikcom Awards Tokoh Perempuan Inspiratif Sektor Energi
Foto : Pradita Utama
“Dua dari tujuh jajaran direksi Pertamina (Holding) adalah perempuan dan hampir 20 persen dari total pekerja level manajemen merupakan pemimpin perempuan. Ini sudah hampir mencapai target dari Menteri BUMN yaitu 25 persen keterwakilan perempuan di jajaran pimpinan BUMN,” ungkap Nicke dikutip Jumat (25/10/2024).
Atas inovasi ini, Pertamina berhasil menyabet tiga penghargaan sekaligus di acara detikcom Awards 2024. Adapun penghargaan yang diterima di antaranya Inisiatif Energi Bersih (Pertamina Persero), Tokoh Perempuan Inspirasi di Sektor Energi (Nicke Widyawati), dan Perusahaan Unggul dalam Pengembangan Infrastruktur Maritim Berkelanjutan (PT Pertamina International Shipping) dalam acara detikcom Awards 2024.
Ajang ini dijalankan dengan penilaian ketat dan transparan. Kriteria yang diperhatikan mencakup, inovasi, dampak, kualitas, berkelanjutan, dan relevansi dalam menentukan para penerima penghargaan.
detikcom Awards merupakan ajang penghargaan yang diberikan kepada individu, merek, dan lembaga yang telah berkontribusi di berbagai bidang dalam memajukan Indonesia. Ajang ini dijalankan dengan penilaian ketat dan transparan. Kriteria yang diperhatikan mencakup, inovasi, dampak, kualitas, berkelanjutan, dan relevansi dalam menentukan para penerima penghargaan.
Penghargaan ini diterima langsung oleh Nicke pada Kamis 17 Oktober 2024. Dalam pidatonya, Nicke menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada detikcom atas apresiasi yang diberikan.
"Berbagai upaya sudah dilakukan, ini sudah memberikan hasil salah satunya adalah program biodiesel B35 yang per tahunnya dengan program ini kita berhasil menurunkan CO2 dan juga bisa menghemat devisa hingga Rp 122 triliun. Kita akan terus lanjutkan sampai dengan B60 sesuai dengan rancangan umum energi nasional," ujar Nicke.
Penghargaan ini membuktikan upaya Pertamina dalam mewujudkan ketahanan energi nasional sekaligus mencapai NZE yang diakui oleh media. Lebih lanjut, Nicke menyampaikan capaian Pertamina tersebut dapat diraih berkat dukungan berbagai pemangku kepentingan, sehingga program keberlanjutan perusahaan dapat berjalan optimal.
Langkah Transisi Energi Pertamina
Pertamina berupaya mewujudkan transisi energi melalui Environmental, Social, & Governance (ESG) yang sebagian besar arahnya adalah dekarbonisasi.
Upaya ini sejalan dengan langkah pemerintah mewujudkan Net Zero Emission dengan menargetkan penurunan Karbon Dioksida (CO2) hingga 81,4 juta ton pada tahun 2060. Apalagi, Presiden RI Prabowo Subianto melalui kebijakan pemerintahannya menargetkan swasembada energi dalam 4-5 tahun mendatang.
Penegasan Presiden Prabowo disampaikan dalam beberapa kesempatan baik saat Pelantikan Presiden dan Wakil Presiden, Pengumuman Menteri Kabinet Merah Putih serta Sidang Paripurna Kabinet. Swasembada energi merupakan salah satu dari 17 program prioritas Presiden Prabowo dalam kepemimpinannya di bawah visi Asta Cita.
Dalam rangka mendukung visi tersebut, Pertamina terus berkomitmen menjaga ketahanan energi dengan mempertahankan dan meningkatkan bisnis eksisting, serta meningkatkan bisnis rendah karbon yang lebih ramah lingkungan. Pertamina sendiri saat ini mengembangkan empat terobosan dalam bisnis rendah karbon, meliputi pengembangan biofuel, petrochemical, geothermal, dan carbon capture utilization and storage (CCS/CCUS).
Pengembangan biofuel atau bahan bakar nabati dikembangkan oleh Pertamina sebagai bahan bakar yang lebih ramah lingkungan dengan campuran bahan nabati. Pertamina telah berhasil memproduksi dan memanfaatkan biodiesel B35.
“Biofuel yang telah dijalankan Pertamina berdampak pada pengurangan emisi, sehingga memiliki nilai tambah positif bagi masyarakat. Pada tahun 2023, penerapan B35 mampu menurunkan emisi CO2 hingga 32,7 juta ton,” jelas Vice President Corporate Communication Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
Tak hanya itu, Pertamina juga mengembangkan terobosan dalam mengembangkan Pertamina Green 95. Pertamax Green 95 mengandung bioetanol sebanyak 5%.
Bioetanol ini berasal dari molase tebu yang merupakan bahan bakar nabati. Pertamax Green 95 memiliki RON 95 dengan emisi gas buang yang rendah.
Seluruh kendaraan baik mobil maupun sepeda motor dengan jenis bahan bakar bensin dapat menggunakan Pertamax Green 95. Keunggulan lainnya dari Pertamax Green 85 adalah akselerasi kendaraan lebih responsif dan melindungi mesin secara lebih baik.
Pertamina juga mengembangkan Pertamina Sustainable Aviation Fuel (SAF) atau bioavtur. Pada 2021, Pertamina melakukan terobosan dengan uji coba SAF pada pesawat militer dan pada 2023 diperluas ke pesawat komersial.
Potret Kilang Balongan, Penunjang Ketahanan Energi Nasional
Foto : Dedhez Anggara/ANTARA
Pertamina menggunakan campuran minyak nabati dan used cooking oil (UCO) alias minyak jelantah untuk diolah menjadi bahan bakar ramah lingkungan. Selain itu, pengembangan strategis kilang biofuel Pertamina di Cilacap dan Dumai menjadi kunci untuk mencapai skala ekonomis dalam produksi SAF.
SAF yang disediakan Pertamina Patra Niaga juga memenuhi standar global seperti CORSIA oleh International Civil Aviation Organization (ICAO), RefuelEU/Fit55 oleh Uni Eropa, Perdagangan Emisi UE/Inggris Raya, serta Tax Credit IRA USA.
Saat ini, Pertamina sudah melakukan produksi pengembangan petrokimia sebesar 1,9 juta ton. Adapun target produksi pengembangan petrokimia pada 2025 yaitu sebesar 3,2 juta ton. Untuk pengembangan bisnis ini, Pertamina membuka peluang kerja sama baik dari dalam negeri maupun luar negeri.
Untuk mendukung transisi energi di hulu migas, Pertamina juga berkontribusi dalam pengembangan CCS/CCUS. Pengembangan CCS/CCUS secara akumulatif berpotensi mengurangi emisi hingga 1,5 juta tahun 2029. Proyek pengembangan yang sudah dilakukan antara lain di Field Sukowati, Field Jatibarang, dan Field Ramba.
Pertamina juga memanfaatkan gas bumi yaitu mengelola 15 wilayah kerja panas bumi (WKP) dengan kapasitas terpasang 672 MW yang akan dinaikkan menjadi 1 GW dalam dua sampai tiga tahun ke depan. Pertamina memiliki potensi cadangan panas bumi yang siap dikembangkan.
Tak sekadar mengembangkan proyek, Pertamina melalui program ‘Desa Energi Berdikari’ melibatkan masyarakat dalam memanfaatkan energi hijau yang berdampak pada swasembada energi. Hingga saat ini, jumlahnya telah mencapai 85 desa binaan di seluruh Indonesia. Berbagai terobosan Pertamina dalam mencapai target swasembada energi dan dekarbonisasi berhasil menurunkan emisi di atas target.
Realisasi reduksi emisi scope 1 & 2 Pertamina mencapai 124% dari target yang ditetapkan pada tahun 2023. Pertamina berhasil melakukan dekarbonisasi sebesar 1,13 juta ton C02e dari target 910 ribu ton C02e.
Keberhasilan dalam dekarbonisasi menjadikan Pertamina menduduki peringkat pertama dalam ranking ESG di dunia berdasarkan Sustainalytics, pada subsektor Minyak dan Gas Terintegrasi dari 61 perusahaan dunia.
Penulis: Dea Duta Aulia
Desainer: Fuad Hasim