Menteri Wihaji Ungkap Alasan Gandeng PTPN III untuk Cegah Stunting

3 hours ago 4

Jakarta -

Kementerian Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (Kemendukbangga atau BKKBN) menandatangani kerja sama dengan PT Perkebunan Nusantara III dalam program Gerakan Orang Tua Asuh Cegah Stunting (GENTING). Menteri Wihaji menjelaskan pentingnya program tersebut.

Hal itu diutarakan Wihaji usai menekan MoU dengan PT Perkebunan Nusantara III dalam acara 'detikSore on Location' di Anjungan Sarinah, Jakarta Pusat, Senin (5/5/2025). Awalnya Wihaji menjelaskan pemerintah memiliki APBN untuk melaksanakan berbagai program.

Namun, kata Wihaji, tidak semua program bisa tercukupi dengan APBN. Wihaji mencontoh Sulawesi Tenggara yang merupakan wilayah penghasil tambang, nikel, masih terdapat warganya mengalami stunting.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Tolong dong bantu, kira-kira. Maka kita kolaborasi dengan yang lain. Termasuk hari ini, terima kasih Pak Cipto. Salah satu Direksi di PTPN, beliau punya perkebunan di mana-mana dan Alhamdulillah beliau termasuk yang menjadi orang tua asuh cegah stunting, yang ikut membantu," kata Wihaji.

Wihaji mengatakan pencegahan stunting sangat penting. Menurutnya, seribu hari pertama kehidupan diawali dengan ibu hamil yang dirawat dan diberi asupan gizi, air bersih, dan sanitasi yang baik.

"Sampai nanti menyusui 2 tahun, itu lolos. Insyaallah ke depan baik-baik. Tapi kalau 2 tahun, stunting, tidak bisa disembuhkan. Cuma 20% stunting itu bisa disembuhkan," ucapnya.

Oleh sebab itu, Wihaji menyebut pentingnya mencegah dari pada mengobati. Tujuan dari kolaborasi kerja sama dengan PTPN III karena memiliki tanah yang banyak untuk mengelola hasil perkebunan.

"Karena itu kita lebih baik mencegah dari pada kita mengobati. Tujuan kita kenapa menggandeng para korporat termasuk PTPN, karena ini bagian dari korporasi yang punya tanah banyak, tanahnya beliau di mana-mana dan salah satu yang melihara kebun montir rakyat. Di situ juga ada orang, mohon maaf, anak-anak yang perlu diasuh, dan alhamdulillah luar biasa PTPN, saya terima kasih, termasuk Bang Tio, salah satu direksi," jelasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Direktur SDM dan Umum PTPN III Sucipto Prayitno mengatakan PTPN III berada di seluruh Indonesia dan memiliki 87.000 karyawan.

"PTPN tadi sampaikan Pak Menteri bahwa berada di seluruh Indonesia dari Aceh sampai Papua. Dengan variasi yang berbeda-beda dari satu tempat ke tempat yang lain dan PTPN punya karyawannya 87 ribu orang. Kalau itu pasti 87 ribu keluarga, dan anak-anaknya lahir dan besar di kebun," ujar Sucipto.

Secara keseluruhan, PTPN sudah memantau persentase stunting di kebun yang relatif tidak lebih besar dari nasional karena mudah dikontrol. Meski begitu, Sucipto di beberapa tempat ketidakpahaman para orang tua untuk memberikan gizi yang baik menjadi kekurangannya.

"Jadi teman-teman sekalian, Pak Menteri, Bu Rani, bahwa di PTPN ini walaupun relatif terjaga, ada yang tadi disampaikan Pak Menteri, kekurangannya di beberapa tempat ketidakpahaman para orang tua untuk memberikan gizi yang baik. Bukan tidak bisa menyediakan, tetapi tidak bisa memilihkan dan menyajikan," jelasnya.

Sucipto mencontohkan orang tua yang tengah bermain game tidak mengontrol makanan yang dimakanan oleh anaknya. Menurutnya, makanan anak yang tidak terkontrol bisa membuat asupan gizinya kurang.

"Yang kedua, di sekitar kebun itu masih ada juga terkait sanitasi. Jadi sanitasi ini juga salah satu penyebab stunting, jadi saya kira kondisinya seperti itu. Kita punya program-program baik di internalnya karyawan dan putra-putrinya, juga di sekitaran kebun," imbuhnya.

detikSore on Location dipersembahkan oleh detikcom berkolaborasi dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/BKKBN dan juga Monday Replay, serta didukung oleh PT Perkebunan Nusantara III (Persero) dan PT Perkebunan Nusantara IV PalmCo.

(fas/fas)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial