Sampai Nanti Hasan Nasbi

6 hours ago 5

Ilustrasi : Edi Wahyono

Senin, 05 Mei 2025

Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan Hasan Nasbi tidak menyampaikan soal pengunduran dirinya saat hadir di kantornya pada Senin, 21 April 2025. Hari itu ia memimpin rapat membahas soal strategi komunikasi kementerian tersebut. Dia hanya meminta para staf Presidential Communication Office (PCO) tetap bekerja maksimal.

“Baru tahu setelah ditelepon teman yang dapat info dari Setneg (Sekretariat Negara) bahwa Pak Hasan mundur,” kata sumber detikX di lingkaran dekat Hasan.

Hasan diduga menyembunyikan pesan itu lantaran masih menunggu waktu bertemu dengan Prabowo. “Setkab meminta untuk menunggu ketemu Presiden dulu, tapi ditunggu sampai seminggu nggak ketemu-ketemu,” ungkap sumber ini.

Setelah tidak kunjung ada pertemuan itulah, Hasan baru menyampaikan pengunduran dirinya kepada staf PCO melalui pesan WhatsApp. Keputusan itu juga akhirnya turut diumumkan kepada publik pada 28 April 2025 melalui kanal YouTube Total Politik.

Host Total Politik, Arie Putra, mengatakan Hasan meminta timnya merekam aktivitas Hasan seharian pada 21 April 2025. Mulanya Arie mengira Hasan hanya ingin membuat konten seperti yang biasa dilakukannya bersama tim Total Politik. Namun rupanya Hasan justru menjadikan rekaman itu sebagai video terakhirnya menjabat Kepala PCO.

“Kalau sama Bang Hasan kan kontennya udah reguler, jadi gue nggak tahu juga mau konten apa. Ternyata buat pernyataan Bang Hasan mundur,” ungkap Arie saat dihubungi via telepon pada Jumat, 2 Mei lalu.

Dalam video itu, Hasan berangkat dari rumahnya menaiki mobil berpelat nomor RI-33 menuju kantor PCO, yang berada di luar kompleks Istana Presiden Republik Indonesia. Di kantornya, ia membuat surat pengunduran dirinya, ditujukan kepada Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi dan Sekretaris Kabinet Letkol Teddy Indra Wijaya. Sifatnya: sangat segera.

Hasan Nasbi saat dilantik Presiden Jokowi sebagai Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan dalam upacara di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (19/8/2024).
Foto : Kris/Biro Pers Sekretariat Presiden

“Kesimpulan saya sudah sangat matang, bahwa sudah saatnya menepi ke luar lapangan dan duduk di kursi penonton. Memberikan kesempatan kepada figur yang lebih baik untuk menggantikan posisi bermain di lapangan. Jadi ini bukan keputusan yang tiba-tiba dan bukan keputusan yang emosional,” kata Hasan. detikcom telah mendapat izin dari Hasan untuk mengutip pernyataannya tersebut.

Hasan tidak menjelaskan secara terperinci alasannya mundur dari kursi Kepala PCO. Dia hanya mengatakan tidak akan jauh-jauh dari dunia politik dan pemerintahan.

“Ini rasanya adalah jalan terbaik yang dipikirkan dalam suasana yang amat tenang, demi kebaikan komunikasi pemerintah di masa yang akan datang,” ungkap Hasan.

Menurut sumber detikX di lingkaran dekat Hasan, situasi di PCO dalam beberapa bulan terakhir memang cukup berat bagi Hasan. Hampir setiap bulan, Hasan harus menalangi gaji puluhan staf PCO lantaran anggaran negara belum juga cair sampai hari ini.

Di tengah situasi yang sulit itu, Hasan juga terus-menerus mendapat kritik terkait sejumlah pernyataannya yang kontroversial. Setiap hari, kata sumber ini, ada saja pemberitaan negatif terkait Hasan dan PCO secara kelembagaan.

Banyak pengamat dan politikus terus mengkritik pernyataan-pernyataan kontroversial Hasan. Dua di antaranya pernyataan Hasan soal teror kepala babi kepada redaksi majalah Tempo dan cuitan Hasan yang menuding masyarakat sipil pengkritik revisi UU TNI sebagai penyebar hoaks. Posisi Hasan kian tersudut ketika Presiden Prabowo Subianto turut mengkritik Hasan dengan menyebut anak buahnya itu telah teledor.

“Itu ucapan yang menurut saya teledor, itu ya keliru, ya, saya kira beliau menyesal,” kata Prabowo di Hambalang pada Minggu, 6 April 2025.

Terlebih, pada 17 April 2025, Prabowo malah menunjuk Menteri Sekretaris Negara Prasetyo Hadi sebagai juru bicaranya. Keputusan Prabowo ini dirasa telah mendelegitimasi kewenangan Hasan sebagai Kepala PCO.

Sumber detikX mengatakan Hasan cukup terkejut atas keputusan itu. Sebab, sehari sebelum penunjukan Prasetyo Hadi sebagai jubir Presiden, Letkol Teddy sempat memanggil Hasan ke Istana Negara dan meyakinkan Hasan bahwa posisinya sebagai Kepala PCO tetap aman dan tidak akan diganti.

“Dievaluasi nggak, mau diganti nggak, cuma dibilang, ‘Pak Hasan tenang, posisi Pak Hasan aman’,” kata sumber yang mengetahui pertemuan itu.

Ditambah, setelah itu, pemerintah malah membentuk Tim Satuan Tugas Komunikasi (Satgas Komunikasi), yang seolah-olah menyinggung kinerja Hasan yang dianggap buruk. Satgas Komunikasi dibentuk secara informal untuk memperbaiki komunikasi kebijakan pemerintah yang selama ini dianggap kurang baik.

Pada saat yang bersamaan, Perpres Nomor 82 Tahun 2024 tentang PCO juga kini tengah digugat ke Mahkamah Agung lantaran tugas dan fungsinya dianggap tumpang tindih dengan Kantor Staf Presiden (KSP).

Dalam situasi yang demikian ini, Hasan sempat beberapa kali menyampaikan pesan tersirat kepada para stafnya terkait pengunduran dirinya. Dalam beberapa rapat, Hasan kerap bilang kelak akan banyak orang yang memperebutkan posisinya.

Hasan Nasbi saat menjabat Kepala Kantor Komunikasi Kepresidenan melakukan pemantauan MBG di SDN Sinduadi Timur, Mlati, Sleman, Jumat (17/1/2025).
Foto : Jauh Hari Wawan S/detikJogja

“Katanya, ada pihak-pihak tertentu, yang sesungguhnya pengin kursi PCO, yang akan memperebutkan kursi ini. Dan pesannya adalah tetap kerja seperti biasa, kerja profesional, dan PCO diminta tidak melakukan pembelaan terhadap beliau walaupun diserang,” ungkap sumber tersebut.

Itulah, kata dua sumber detikX, yang disinyalir sebagai alasan mundurnya Hasan Nasbi dari kursi Kepala PCO. Saat ini, posisi Hasan diisi sementara oleh tiga deputi PCO secara kolektif kolegial sebagai Plt Kepala PCO.

“Tapi tiga deputi ini tetap menunggu arahan dari Mensesneg,” tutur salah seorang sumber.

Prasetyo Hadi mengatakan Prabowo sampai hari ini masih belum menandatangani surat pengunduran diri Hasan. Prabowo, kata Prasetyo, masih ingin mempelajari terlebih dahulu surat pengunduran diri tersebut.

“Bisa jadi beliau, mohon maaf misalnya, bisa jadi kan, tidak berkenan Pak Hasan Nasbi mundur,” ujar Prasetyo di kompleks parlemen pada Rabu, 30 April 2025.

detikX telah menghubungi Hasan untuk meminta penjelasan lebih detail terkait alasannya mundur. Namun, sampai tenggat artikel ini ditayangkan, Hasan belum membalas pesan maupun merespons panggilan telepon kami. detikX juga telah menghubungi Prasetyo Hadi untuk mengonfirmasi soal pembentukan Satgas Komunikasi. Namun Prasetyo juga belum merespons.

Reporter: Fajar Yusuf Rasdianto, Ahmad Thovan Sugandi, Ani Mardatila
Penulis: Fajar Yusuf Rasdianto
Editor: Dieqy Hasbi Widhana
Desainer: Fuad Hasim

[Widget:Baca Juga]

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial