Mensos Rapat Bareng Menteri Pembangunan Keluarga, Bahas Integrasi Data

1 week ago 7

Jakarta -

Menteri Sosial Saifullah Yusuf atau Gus Ipul menggelar rapat bersama Menteri Kependudukan dan Pembangunan Keluarga, Wihaji. Pertemuan itu membahas integrasi dan sinkronisasi data antar dua kementerian tersebut.

"Yang tentu pertemuan kami ini adalah dalam rangka koordinasi, sinkronisasi, sinergi, dan sekaligus mengintegrasikan apa yang menjadi program Kemensos dan programnya Menteri Kependudukan," kata Menteri Sosial Gus Ipul di kantornya, Salemba, Jakarta Pusat, Selasa (5/11/2024).

Gus Ipul mengatakan setiap kementerian diminta Presiden Prabowo Subianto agar membuat perencanaan yang baik, terlebih yang programnya beririsan antar Kementerian. Dia mengatakan integrasi data di Kementerian Sosial serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga akan diintegrasikan oleh Badan Pusat Statistik (BPS).

ADVERTISEMENT

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Pertama-tama, soal data. Memang kita berdua sama-sama sebagai wali data. Kalau kami adalah wali data untuk bidang kesejahteraan sosial, sementara beliau adalah wali data untuk program Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Kira-kira begitulah, sama-sama punya data. Nah, dalam hal ini Presiden telah memberikan arahan, nanti semua data yang ada di setiap kementerian khususnya yang berada di tempat kami berdua ini bisa diintegrasikan oleh BPS dengan arahan dari Bapenas," ujar Gus Ipul.

Dia mengatakan setelah data itu dicek oleh Bapenas kemudian dikembalikan ke Kemensos serta Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga. Dia mengatakan integrasi dan sinkronisasi data itu dilakukan untuk menunjang pelaksanaan program yang beririsan.

"Diintegrasikan, kemudian arahannya nanti dari Bapenas. Setelah itu, setelah dicek satu persatu, diintegrasikan, akan dikembalikan lagi kepada kami berdua. Dengan begitu insyalaah, dalam waktu yang tidak terlalu lama, jika semuanya lancar, kita sudah memiliki satu atau memiliki data tunggal yang terpadu. Nah, kami berdua telah sepakat untuk itu, untuk mempermudah proses itu, lewat staf kami, agar semuanya bisa lancar," ujarnya.

Dia berharap program di Kementerian Sosial dengan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga dapat bersinergi dengan baik.

"Yang kedua, kami juga telah bersepakat untuk mengintegrasikan program-program yang telah kami susun, baik yang ada di kementerian beliau maupun yang ada di kementerian kami. Dan yang berikutnya juga di tingkat pendamping, ya, di lapangan, nanti mudah-mudahan secara perlahan-lahan itu bisa bersinergi, gandeng tangan dengan persepsi, gandeng tangan, dengan persepsi, dengan pemahaman, yang saling memahami, saling mengerti, di mana irisan-irisan daripada program-program kami berdua itu," tuturnya.

Wihaji mengatakan Prabowo juga memerintahkan agar setiap kementerian menghilangkan ego sektoral. Dia mengatakan Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga tak bisa bergerak sendiri.

"Perintah Presiden memerintahkan kepada kita, pembantu Presiden untuk menghilangkan ego sektoral, kemudian harus saling kerja sama dan saling support, terutama di kementerian saya yang tidak bisa sendirian, Kementerian Kependudukan dan Pembangunan Keluarga/ BKKBN, perlu untuk disupport dan saling mensupport dengan sembilan KL, kementerian dan lembaga," kata Wihaji.

"Karena yang kita urus kebetulan mulai dari pra-pengantin, kemudian hamil, baduta, batita, balita, sampai lansia, itu urusan kita karena kita pembangunan keluarga. Overall, tentu semangatnya adalah goal generasi-generasi emas yang itu menjadi citacita kita semua. Persoalannya ada beberapa yang mesti kita kolaborasikan," tambahnya.

Dia berterima kasih ke Gus Ipul yang terbuka dan mau berkolaborasi bersama. Dia mengatakan dirinya dan Gus Ipul sepakat untuk membantu warga dengan kewenangan di kementerian masing-masing.

"Hari ini terima kasih Gus Menteri yang bersedia dan welcome secara terbuka untuk kolaborasi secara teknis antar Dirjen dan deputi supaya nanti di bawah kerjanya cepat, efektif, efisien, dan langsung action. Poin pentingnya adalah saling kerja sama, kolaborasi, dan semangatnya sama membantu warga negara Indonesia dengan kewenangan masing-masing, tetapi semangatnya sama dan ini yang kita diskusikan dan sudah kita sepakati. Intinya itu," ujarnya.

(mib/ygs)

Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial