Duka Para Tokoh Kenang Almarhum Komjen (Purn) Syafruddin

Jakarta -

Mantan Wakapolri sekaligus mantan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (MenPAN-RB), Komjen (Purn) Syafruddin Kambo, tutup usia. Duka para tokoh mengiringi berpulangnya Syafruddin.

Dirangkum detikcom, Jumat (21/2/2025), Syafruddin mengembuskan napas terakhir di RS Pusat Pertamina, Jakarta Selatan. Syafruddin meninggal dunia pada Kamis (20/2).

"Innalillahi wainnailaihi rojiun, telah meninggalkan kita semua Komjen Pol. P. Dr. Syafruddin (mantan Wakapolri)," kata Karo Penmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko dalam pesan singkat, Kamis (20/2/2025).

Dalam pesan tersebut, dikabarkan Komjen Purnawirawan Syafruddin wafat pada pukul 18.14 WIB. Komjen Purnawirawan Syafruddin meninggal karena sakit.

"Di RSPP pada pukul 18.14 WIB karena sakit," ucap Trunoyudo.

"Semoga husnul khotimah diampuni segala khilaf dan kesalahan beliau. Aaminn ya Rabb," lanjut Trunoyudo.

Sejumlah tokoh menyambangi rumah duka di Jalan Cibulan, Jakarta Selatan, pada Jumat (21/2/2025). Beberapa di antaranya ialah Wakil Presiden ke-10 dan ke-12 Jusuf Kalla (JK) bersama istrinya, Mufidah.

Lalu, Ketua DPR RI Puan Maharani, Menko Polkam Budi Gunawan (BG), Menteri Agama (Menag) Nasaruddin Umar, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Jakarta Pramono Anung. Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada bahkan memimpin langsung upacara pemakaman eks Wakapolri itu di Taman Makam Pahlawan (TMP) Kalibata.

JK Kenang Pengabdian Panjang Syafruddin

JK mengenang kerja sama panjang antara dirinya dan Syafruddin. JK menilai sosok Syafruddin taat aturan dan tegas.

"Almarhum luar biasa telah mengabdi kepada negara lewat kepolisian dan juga Kementerian. Telah bekerja sama dengan saya juga selama 5 tahun waktu Wakil Presiden pertama dan telah melakukan tugasnya dengan sangat baik dan tegas. Jadi, Pak Syafruddin orang yang sangat taat aturan dan dapat bekerja," kata JK di Taman Makam Pahlawan Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

Syafruddin merupakan ajudan JK semasa menjabat Wapres 2004-2009. Hubungan baik JK dan Syafruddin terus berlanjut setelah JK pensiun dari Wapres.

Keduanya sama-sama aktif di Dewan Masjid Indonesia. JK adalah Ketua Umum DMI, sementara Syafruddin merupakan Wakil Ketum DMI.

"Terakhir bekerja sama juga dengan di Dewan Masjid dan keagamaan yang lainnya, bukan hanya di Indonesia tapi banyak di negara Timur Tengah membantu para pelajar-pelajar kita yang ada di Timur Tengah. Itu semua pengabdian beliau pada saat terakhir," ujar JK.

JK juga mengenang komunikasi terakhir dengan Syafruddin. Dia mengatakan dirinya dan Syafruddin sama-sama mengikut rapat membahas Museum Rasulullah sekitar 2 hari lalu.

"Dua hari lalu kita sama-sama rapat, bertemu di UIN membahas tentang juga kemungkinan kembali membangun Museum Rasulullah dan juga kegiatan-kegiatan lainnya, dua hari lalu," ujar JK.

Kapolri: Keluarga Besar Polri Kehilangan

Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menyampaikan dukacita mendalam atas meninggalnya Syafruddin Kambo. Jenderal Sigit menilai sosok Syafruddin sebagai senior berprestasi.

"Innalillahi wainnailaihi rojiun, kami keluarga Polri tentunya menyampaikan dukacita yang mendalam karena senior kami, Bapak Komjen Pol Syafruddin Kambo, yang tentunya di institusi banyak hal yang telah beliau toreh dan tentunya kami dari keluarga besar Polri merasa kehilangan," kata Sigit di rumah duka, Jalan Cibulan, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

Sigit pun meminta doa masyarakat agar amal ibadah Syafruddin diterima. Sigit mengatakan keluarga besar Polri sangat kehilangan sosok Syafruddin.

"Namun demikian kami minta doanya, agar beliau diberikan tempat terbaik di sisi Allah SWT," ujarnya.

"Dan kami keluarga besar Polri memberikan penghormatan terbaik untuk beliau dan mendoakan seluruh keluarga agar diberikan kekuatan dan ketabahan, dan terus bisa melanjutkan apa yang menjadi cita-cita, harapan dari almarhum terhadap keluarga dan terhadap institusi," sambungnya.

Pramono: Saya Bersaksi Almarhum Orang Baik-Suka Menolong

Pramono Anung juga sempat mengenang sosok almarhum Syafruddin. Pramono mengatakan Syafruddin adalah orang yang baik.

"Saya bersahabat dengan Pak Syafruddin mulai dari beliau menjadi ajudan Pak Jusuf Kalla (JK) sampai hari ini, saya mendoakan beliau husnul khotimah karena beliau orang baik," kata Pramono di rumah duka, Jalan Cibulan, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

Pramono mengatakan Syafruddin sempat menyampaikan selamat ketika dirinya akan dilantik. Pramono mengatakan Syafruddin merupakan sosok yang selalu menolong teman-temannya.

"Saya bersaksi beliau orang yang sangat baik, suka menolong teman dan bahkan ketika saya mau dilantik pun beliau masih mengucapkan selamat," sambung dia.

Kabareskrim: Kita Kehilangan Pempimpin Teladan

Kabareskrim Polri Komjen Wahyu Widada menyampaikan dukacita atas meninggalnya Syafruddin Kambo. Wahyu mengatakan Syafruddin merupakan sosok yang berdedikasi tinggi.

"Pada hari ini kita berkumpul di TMP Kalibata dengan hati penuh dukacita untuk melaksanakan upacara pemakaman secara kebesaran Polri sebagai penghormatan terakhir terhadap almarhum Komjen, seorang putra bangsa yang telah memberikan pengabdiannya dengan begitu mulia pada Polri dan bangsa ini," kata Wahyu dalam sambutannya saat memimpin upacara pemakaman di TMP Kalibata, Jakarta Selatan, Jumat (21/2/2025).

"Almarhum dikenal sebagai sosok berdedikasi, berintegritas tinggi, dan memiliki komitmen kuat dalam setiap tanggung jawab yang diembannya," sambung dia.

Wahyu mengatakan Syafruddin juga banyak menorehkan prestasi. Selain itu, kata dia, meski sudah purnatugas, Syafruddin tetap mengabdi pada negara.

"Kita semua kehilangan pemimpin yang teladan, seorang senior, seorang mentor, dan seorang sahabat yang setia serta menjadi panutan bagi generasi penerus Polri," ujarnya.

Wahyu mengatakan sosok dan jasa-jasa Syafruddin akan dikenang. Dia berharap keteladanan Syafruddin menjadi contoh untuk kemajuan bangsa dan negara.

"Ujian ini tentu sangat mengejutkan dan menyedihkan bagi kita semua, tapi Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT telah menghendaki yang demikian dan sebagai umat beragama yang percaya pada kekuasaan-Nya sudah selayaknya kita semua dapat menerima dengan ikhlas setiap putusan dan kehendak-Nya," tuturnya.

(taa/dek)