Ramai-ramai Mengadu Nasib Jadi Pasukan Oranye Jakarta

4 hours ago 4
Jakarta -

Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU) Jakarta kini tengah banyak diharapkan orang untuk mengubah nasib. Buktinya, antrean pelamar menjadi PPSU mengular di Balai Kota DKI pagi tadi.

Antrean itu mulai memanjang sejak Selasa (22/4/2025) pagi hingga siang. Antrean itu tepatnya terjadi di Loket Penerimaan Surat dan Barang yang terletak di samping Masjid Fatahilah Balai Kota DKI Jakarta.

Pemprov Jakarta mengapresiasi antusiasme ini. Bahkan mereka memastikan proses seleksi ini dilakukan profesional tanpa ada titipan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Kami sudah menerima lamaran dengan baik dan akan kami teruskan pada yang berwenang untuk dapat melakukan proses seleksi. Dan kami tekankan proses ini harus berjalan profesional dan benar-benar sesuai kapasitas, tidak ada titipan dan lain sebagainya," kata Staf Khusus Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta Bidang Komunikasi Publik, Chico Hakim.

"Ke depan, agar lebih nyaman dan tidak perlu jauh-jauh datang ke Balai Kota, masyarakat bisa mengakses situs Pemprov DKI Jakarta di www.jakarta.go.id dan mengakses kanal lowongan Kerja pendaftaran dapat dilakukan secara online," tambahnya.

Cerita Ngatiar Mau Perbaiki Nasib

Warga memadati loket penerimaan surat dan barang di Balai Kota Jakarta untuk melamar sebagai PJLP Jakarta. Mereka melamar menjadi PPSU hingga dinsos. (Belia/detikcom) Foto: Warga memadati loket penerimaan surat dan barang di Balai Kota Jakarta untuk melamar sebagai PJLP Jakarta. Mereka melamar menjadi PPSU hingga dinsos. (Belia/detikcom)

Salah satu pelamar, Ngatiar (53), mengatakan sudah antre sejak pukul 07.00 WIB. Ngatiar yang merupakan lulusan SD sebelumnya bekerja sebagai kuli panggul di wilayah Pulogadung, Jakarta Timur.

Ngatiar mengaku mendapat informasi lowongan PPSU dari RT setempat. Mulanya ia datang ke pihak kelurahan dan diarahkan untuk langsung melamar ke Balai Kota DKI Jakarta.

"Kita kan ingin perbaiki nasib, namanya kuli panggul tidak seberapa penghasilannya kan," kata Ngatiar di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/4).

Ngatiar mengatakan membawa sejumlah berkas, seperti ijazah SD, SKCK, surat bebas narkoba, daftar riwayat hidup, fotokopi KTP, dan lainnya. Dia berharap diterima menjadi petugas penanganan prasarana dan sarana umum (PPSU).

"Penginnya di wilayah Pulo Jahe, deket sama rumah," ucapnya.

Warga lainnya, Kahfi (30), datang dari Ciganjur, Jakarta Selatan, yang mencari peruntungan di Tim Putih Dinsos Jakarta setelah mendapatkan informasi lowongan dari grup WhatsApp (WA). Ia berangkat dari rumah sekitar pukul 08.30 WIB.

"Saya tahu lowongan ini dari grup WhatsApp ibu-ibu di-share, di-forward. Pas datang langsung diarahin ke penerimaan surat, terus ngambil nomor antrean, surat ditaruh nanti sekiranya sudah dapat nomor antrean nanti dipanggil sesuai antrean baru nanti kemungkinan melakukan sesi interview," ungkap Kahfi.

Sesampai di Balai Kota Jakarta, Kahfi mengaku antrean sudah membeludak. "Untuk mendaftar paling lamanya di antrean aja sih, tadi pas masuk saya dapat nomor antrean 457," kata dia.

Pramono: Pendaftaran Bisa di Kelurahan

 Belia/detikcom. Foto: Gubernur Jakarta Pramono Anung. Foto: Belia/detikcom.

Gubernur DKI Jakarta Pramono Anung merespons soal banyaknya warga yang mendatangi Balai Kota Jakarta untuk menyerahkan surat lamaran sebagai Penanganan Prasarana dan Sarana Umum (PPSU). Ia mengatakan rekrutmen PPSU dapat dilakukan di kelurahan dan kecamatan.

"Jadi pendaftarannya boleh di kelurahan. Pendaftarannya di 267 kelurahan. Bahkan di kecamatan pun bisa," jelas Pramono di Balai Kota Jakarta, Selasa (22/4).

Pramono mengatakan, berdasarkan hasil rapat, pada periode pertama, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta akan membuka sebanyak 1.100 lowongan. Sementara itu, pada awal tahun depan, Pemprov DKI Jakarta akan membuka 506 lowongan.

"Karena memang itu yang sudah teralokasi di anggaran," ungkapnya.

Lebih lanjut Pramono menjelaskan, dalam proses rekrutmen PPSU, sebelum penerimaan diputuskan, dirinya sudah meminta kepada seluruh wali kota Jakarta yang mendapatkan alokasi untuk terlebih dulu melapor kepada dirinya maupun Wakil Gubernur Rano Karno.

Menurutnya, hal ini dilakukan dengan tujuan agar kecurigaan adanya rekrutmen dengan 'orang dalam' tidak timbul lagi di masyarakat.

"Supaya kecurigaan tidak transparan itu hilang. Karena itulah yang menjadi persoalan di PPSU," ujarnya.

(azh/azh)

Loading...

Hoegeng Awards 2025

Baca kisah inspiratif kandidat polisi teladan di sini


Read Entire Article
Koran | News | Luar negri | Bisnis Finansial